"Sendiri, Kesal, dan Tangisan"
--------------
Seorang remaja perempuan berjalan lunglai meninggalkan gerbang sekolah yang sudah hendak di tutup. Ia dimarahi oleh penjaga sekolah karena baru pulang, padahal bel pulang sekolah sudah berdering 3 jam yang lalu. Ia menatap langit yang mulai menghitam. Terdengar sangat jelas dari hembusan nafasnya bahwa ia telah melalui hari yang sangat berat.
Remaja perempuan tersebut sampai di halte bus tetapi ia tak kunjung naik padahal sudah ada 3 bus yang melewatinya. Bukan karena bus itu tidak mengantarnya ke alamat tujuan tapi ia yang memilih tidak menaikinya. Dia duduk termenung di kursi panjang halte, air matanya lagi-lagi lolos padahal ia sudah berusaha menahannya. Ia dengan segera menghapusnya secara kasar. Sebegitu sibuknya dunia sampai-sampai tidak ada satupun manusia disana yang memperhatikannya.
Bus ke empat pun sudah berhenti tepat didepan perempuan tersebut. Akhirnya ia memutuskan naik ke dalam bus tersebut. Namun belum sampai di tempat tujuannya, ia memilih berhenti terlebih dahulu di bukit dekat rumahnya. Udara malam itu sangat dingin, tetapi ia tetap menaiki bukit itu sampai puncaknya, Disana ia bisa melihat lampu kerlap kerlip kota yang sangat indah. Ia menggeletakkan tas yang ia bawah di tanah, ia menghirup udara sebanyak mungkin dan menghembuskannya. Lalu ia berteriak kencang, melepaskan sementara semua beban yang ia pikul. Ia menangis dengan kencang. Mungkin di bawah sana tidak ada yang tahu beban apa yang dipikul remaja usia 17 tahun itu, tidak ada yang benar-benar mendengarkan keluh kesahnya, ia hanya menyimpan lukanya dilubuk hatinya paling dalam dan sewaktu-waktu seperti sekarang ini ia mengeluarkannya. Dalam pikirannya mengatakan 'biarlah semua orang tau daniza yang tegar dan biarlah hanya semesta yang tau daniza yang lemah'.
Setelah melamun hampir 30 menit, daniza memutuskan beranjak dari duduknya. Pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 9 malam. Ia bergegas untuk meninggalkan bukit itu untuk melanjutkan perjalanan, karena sudah ada yang menunggunya disana.
-------------
Halo temen-temen, ini cerita wattpad pertamaku. Maaf banget kalau masih ada typo atau kata-kata nya kurang bagus. Kemungkinan aku up ceritanya setiap hari minggu, jadi hanya 1 minggu 1 kali :') karena kesibukan dunia nyata yang tidak bisa ditinggal.
Semoga kalian menikmati tulisan erste ini yang belum sempurna sampai tamat. Salam hangat dari saya heheh see you next time.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erste
Teen FictionSeorang remaja perempuan berjalan lunglai meninggalkan gerbang sekolah yang sudah hendak di tutup. Ia dimarahi oleh penjaga sekolah karena baru pulang, padahal bel pulang sekolah sudah berdering 3 jam yang lalu. Ia menatap langit yang mulai menghita...