3. Seperti Dulu

452 35 6
                                    

"Huft." Helaan napas keluar dari seorang Boboiboy.

Wajahnya ditekukkan dan tangan kirinya digunakan sebagai penyangga kepalanya yang beralaskan meja. Membuat kesan bahwa Boboiboy sedang kebosanan.

Saat ini Boboiboy sedang berada di sebuah ruangan seperti kelas. Ya, di sana ada meja-meja seperti meja sekolah. Namun meja itu kosong, tak ada orang yang menempatinya, terkecuali meja Boboiboy, Gopal, dan Fang.

"Kenapa ni, Boboiboy? Pagi-pagi dah menekuk muka je," tanya Gopal mendekati meja Boboiboy.

"Pagi apa? Ini dah siang, tau," ralat Yaya yang baru saja datang dari perpustakaan kampus, lalu ia mendekati meja Boboiboy. Boboiboy menoleh ke arah dua sahabatnya.

"Sama je," ucap Gopal tak acuh pada Yaya, sedangkan Yaya mendengkus kesal.

Yaya beralih menatap Boboiboy. "Kau ni kenapa? Macam tak bersemangat," tanyanya.

"Ha'ah, lah." Gopal menduduki tempat duduk yang ada di samping Boboiboy, tempat duduk Yaya yang berdekatan dengan meja dosen.

Tampak bukan tempat duduk Yaya saja yang berada di dekat meja dosen, tapi tempat duduk Boboiboy juga. Tempat duduk mereka berada di barisan paling depan sebelah kiri, lebih tepatnya dekat dengan jendela kelas. Dan tempat duduk Boboiboy lah yang paling dekat dengan jendela, sedangkan tempat duduk Yaya barisan kedua dari sebelah jendela. Dan Gopal? Ia duduk di barisan Yaya, nomor tiga dari depan

"Tu lah, si Fang," ucap Boboiboy menggerakkan kepalanya seolah menunjuk ke arah Fang.

Yaya dan Gopal menoleh ke arah meja paling belakang di barisan bangku Boboiboy, paling pojok kiri. Tampak oleh mereka seorang Fang yang sedang duduk diam seraya memandangi jendela dengan kepala yang disangga tangan kanannya.

Gopal dan Yaya kembali menatap Boboiboy. "Kenapa dengan dia?" tanya Gopal.

"Dia senyap je dari tadi walaupun aku dah ajak cakap," keluh Boboiboy.

"Alaa, itu je, janganlah masukkan ke dalam hati," ucap Yaya.

"Itu je apa, Yaya? Sejak dulu dia asik macam tu. Senyap. Kalau tak senyap, mesti diam, kalau tak diam, mesti dingin, kalau tak dingin, mesti merengus. Aku geram dengan sikap dia la, Yaya!" omel Boboiboy.

"Heleh, macam tak tau je si Fang macammana. Dia kan memang macam tu dari dulu. Dari lahir pun mungkin dia dah macam tu," ucap Gopal.

"Aku tau. Tapi, korang tak perasan ke macam ada benda yang tak kena ngan sikap Fang akhir-akhir ni?" tanya Boboiboy.

"Yang tak kena kenapa?" tanya Yaya dan Gopal.

"Korang tau, kan, dulu Fang memang pendiam, dingin dan jarang bergaul. Tapi masa dia berkawan dengan kita, dia dah tak pendiam dan dimgin masa kita dan dia belum saling kenal dulu," jelas Boboiboy.

"Jadiii?" tanya Gopal.

"Jadi, kenapa sekarang dia bersikap macam yang dulu lagi? Masa di mana kita dan dia belum saling kenal. Dia kembali dingin macam dulu. Sekarang pun dia dah jarang bergaul dengan kita."

"Betul juga," ucap Yaya yang baru menyadari sikap Fang akhir-akhir ini.

"Hm, aku dah tau itu dari dulu," ucap Gopal sepele.

"Apa?! Kenapa kau tak cakap awal-awal?!" kesal Boboiboy.

"Heleh, bagi aku itu biasa je. Yang penting kita masih berkawan dengan dia."

"Haish, kau ni," keluh Yaya menepuk dahinya.

"Sikap dia tu memang macam tu, untuk apa dipermasalahkan?"

Rentang Masa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang