THE GAME OF BUTTER AI

35 5 2
                                    

Sore hari yang amat begitu cerah namun tiba-tiba mendung kemudian hujan yang amat begitu deras jam 16:00 seorang gadis pekerja buruh pabrik yang sedang duduk memegang hp sambil menunggu kereta selanjutnya.

"ding ding ding..... pemberitahuan kepada seluruh calon penumpang , kereta selanjutnya menuju kota Determind X kereta akan segera tiba 5 menit lagi ding ding ding...."

"Tuuuut! Gujus gujus chess !" Suara kereta yang sudanh datang

" ding ding ding.... Perhatian perhatian mohon perhatiannya kepada seluruh calon penumpang , kereta menuju kota Determind X telah tiba silangkan bawa barang bawaan anda ding ding ding..."

" wah dah tiba tuh gw harus cepet-cepet sebelum terlamat mana banyak org lagi" sambil menghela napas dalam dalam

" buk!!!" suara menabrak orang,

Tidak sengaja gadis itu menabrak seorang pria yang lumayan tinggi sekitar 180cm dan bertubuh kekar.

" eh maaf tuan saya tidak sengaja menabrak anda saya sedang terburu-buru" gadis itu panic
Peria itu menatap gadis itu dan berkata

" apa yang akan kau lakukan jika memiliki seorang PELAYAN AI?" sambil menatap tajam gadis itu dan pria itu kemudian pergi meninggalkan gadis itu.

" heh maksudnya " bergumam dalam hati

"ding ding ding.....kereta menuju kota Determind X akan segera berangkat kepada seluruh calon penumpang silahkan untuk bersiap ding ding ding......"

" huaaa tunggu !!!! huuft untung masih bias masuk." sambil menghela napas.

"nanti malam mau masak apa ya , masak apa aja dah yang penting makan _- , eh tapi kan gw lupa mau mampir ke supermarket , dah lah mie instan lagi hah gara-gara lupa mampir lagian ini juga kereta terakhir sialan nasib ku kurang beruntung btw pria itu maksudnya apa ya gw jadi penasaran dah lah gak usah terlalu dipikirkan mungkin orang itu kesurupan anak kemarin sore kali , kagak usah di pikirin , mikirin nasib sendiri aja dah susah apa lagi mikirin orang lain. Hampir tiap hari aja gw makan mie instan mulu" sembari dirinya bergumam di dalam hati yang memikirkan nasib hidupnya.

Ciiit.... Sura kereta berhenti yang sepertinya sudah sampai di tujuan segeralah ia pulang menuju rumah penginapannya yang tidak jauh dari stasiun tersebut. Sore hari sehabis turun hujan yang membuat udara menjadi sedikit sejuk.

"huuuup fiuuuuuh duh nyamannya abis turun hujan udaranya jadi sedikit sejuk ini" sambil berjalan dan menghela napas.

Saat dijalan ia tidak sengaja melihat seorang lelaki tamvan yang terkapar mengenakan jas serba putih berdasi hitam pakaian ala pelayan abad pertengahan namun dalam keadan tidak mengenakan seperti ada luka babak belur dan sedikit ada bercak darah di tubuhnya. Ia pun langsung bereaksi panic.

" hey tuan anda tidak apa- apa hei bertahanlah duh mana rumah sakit jauh pula klinik juga udah tutup duh gak ada orang pula" sembari tengok kanan kiri.

" to-tolong saya nona" ucap si pria itu sambil merintih kesakitan setengah sadar.

" tentu saja bertahanlah tuan" sembari ia memanggul pria itu dan membawanya kerumah.

" duh gak ada pilihan lain selian bawak kerumah untung aja rumah ku dekat apa boleh buat" ucap ia dalam hati.

Sesampainya di rumah dia langsung membaringkan pria itu dan mengobati luka-luka pria itu dengan rasa hati-hati ia mengoleskan obat luka beruntung saja lukanya tidak terlalu parah hanya saja ada beberapa sayatan senjata tajam. Waktu pun berlalu pria itu pun tertidur di atas kasur sembari menunggu pria itu bangun si gadis itu menyiapkan bubur beruntung di dapur masih ada sedikit bahan makanan sisa kemarin. Beberapa menit kemudian makanan pun sudah siap dan di waktu yang bersamaan pria itu sudah bangun dari tempat tidur.

FANTASY BEFORE SLEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang