Crazy Man [TAMAT]

47. Penyesalan Seorang Papa

3 bulan berlalu.

Semenjak kepergian Ali untuk selamanya, mental Abian mulai terkena gangguan, setiap hari dia selalu tertawa lalu menangis menatap dinding pojok yang ia tempelkan sebuah hasil karya gambaran Ali yang bertuliskan nama di setiap gambarnya paman baik, papa , Ali, momy dan Tante cantik.

Abian tersenyum merutuki dirinya sendiri yang sangat bodoh, jika bukan karena ulahnya, mungkin sekarang Ali masih hidup dan bernapas layaknya anak kecil pada umumnya.

Semua ini karena kesalahannya di masa lalu dan masa sekarang, jika saja dulu dia menikahi Shireen dengan ikhlas tanpa terpaksa dan tidak mengabaikan Shireen yang sedang hamil, mungkin saja hidupnya sekarang akan harmonis seperti keluarga lain.

"Maafin papa, Ali, papa salah hikss... Papa menyesal melakukan itu semua padamu dan momy."

Abian mengelus gambar Ali yang berada di tengah dengan senyum yang bahagia, "Tidur yang tenang, ya, sayang. Papa mau menyusul kamu, Li, biar kamu gak kesepian disana." Lirihnya menangis sesenggukan di depan lukisan milik Ali.

Abian membenturkan kepalanya kencang pada dinding, polisi penjaga berdatangan membawa Abian kembali ke psikiater untuk penyembuhan gangguan mentalnya.

Dua pesan yang terkutip di belakang kertas gambar, membuat Abian semakin dilanda bersalah.

Hai ayah,

     Tuhan terlalu sayang ya, sama Ali. Sampai Ali diberi penyakit dari lahir, tapi ndapapa, Ali kuat ko.
Kenapa Tuhan memilih Ali?
     Ya, kalena Tuhan tau kalo Ali itu anak yang kuat dan bisa lewati semua ini.