15. Lembar Kelima-belas

1.1K 149 8
                                    

Happy reading!!!



Sesuai perjanjian kemaren, hari ini mereka akan mulai melaksanakan list pertama yaitu membuat kue.

"Jadi pertama-tama kita harus ngapain dulu?"

"Nentuin dulu lah kue apa yang mau dibuat."

"Yang paling bener sih, niat."

"Iya juga ya." Balas Ansel.

"Eh, tapi. Emang ada niat mau bikin kue, Bang? Kok Ansel gak tau ya? Soalnya pas di pelajaran agama, Ansel gak diajarin itu."

Darren terkekeh, "Mana gue tau."

"Dih, kirain mah beneran ada!"

"Udah-udah, ayok kita mulai!"

"Belum juga nentuin mau bikin apa!"

"Oh iya-ya. Mau bikin apa nih kita?"

"Muffin? Atau brownies?"

"Brownies boleh. Tapi terlalu gampang gak sih? Soalnya gue lebih suka yang susah."

"Begayaan banget!" Cibir Ansel.

Setelah itu mereka memutuskan untuk membuat brownies cokelat dicampur dengan cheese cream yang merupakan ide Ansel. Entah bagaimana rasanya nanti, itu urusan belakangan. Yang penting sekarang buat dulu.

Tentu mereka juga gak terlalu paham resep dari brownies itu sendiri, jadi membuatnya seraya menonton tutorial di YouTube.

"Ah, Abang!"

"HAHAHAH, JELEK BANGET!"

"Jail banget sih!" Ansel berkacak pinggang. Abangnya itu baru saja menorehkan tepung ke wajahnya.

"Sini-sini Abang bersihin."

"ABANG! SINI GAK?!" Bukannya membersihkan wajah Ansel, Darren malah memoleskan tepung lebih banyak lagi. Memancing amarah Ansel yang udah di ubun-ubun.

"Gak mau, wlee!"

"Wah, ngajak ribut!"

"Jelek banget mukanya!"

"ENAK AJA!" Terjadi lah aksi kejar-kejaran.

Tak cuma dapur saja yang berantakan, bahkan ruang tengah pun ikut kotor dengan tepung.

Berhubung rumah mereka juga sepi. Auryn dan Jonathan sudah pulang, sedangkan sang Bibi mereka liburkan dulu. Katanya mau ngabisin waktu berduaan aja.

"Jelek!

"Ansel lucu tau!"

"Jelek sih!"

"Lucu!"

"Jelek, jelek banget. Itu muka putih semua!"

"ANSEL LUCU, IH!"

"HAHAHAH." Darren gemas dengan wajah Ansel yang cemberut seperti itu.

Mungkin hobi barunya sekarang adalah mengganggu adiknya itu.

Bugh

Bugh

"Aduh, aduh! Katanya gak mau mukul gue? Kok sekarang Abang dipukul?"

"Biarin. Minta maaf gak?!"

"Sakitㅡiya ampun." Sebenernya mah gak sakit, orang Ansel mukulnya pake bantal sofa.

"Yang lembut!"

"Iya Ansel, ampun."

"Bilang Ansel lucu!"

Surat Untuk Abang || Jihoon & Junkyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang