Sorry for typo and late update ~
⚠️ banyak harsh words.
☆☆☆☆
Chanhee terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia membuka mata perlahan dan menemukan dirinya masih berada dalam pelukan pemuda lainnya.Pemuda tampan yang sepenuhnya sudah terbangun lebih dulu darinya. Dan kini sedang menatap Chanhee dengan tatapan yang tidak dimengerti pemuda manis tersebut.
"Sarapannya udah ada di meja, tadi diantar sama staff hotel. Gak enak bangunin kamu." Chanhee dengan cepat melepas dirinya dan duduk di ranjang.
Younghoon ikut duduk dan melihat adik tingkatnya yang kini memasang ekspresi resah.
"Berarti tadi dia liat kita tidur?" Tanyanya setelah beberapa menit hening.
Younghoon mengangguk. Wajah Chanhee mulai memerah.
"Huhuh malu. Mukaku kan jelek." Chanhee mendekat kepada Younghoon lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher pemuda tampan itu dan memeluknya erat.
/modus aja bocah 👁👁
Younghoon mengusap pelan belakang kepala yang lebih muda dan menciumi pucuk kepalanya beberapa kali..
"Gak apa-apa. Kamu tetep cantik pas tidur. Lagian tadi dia gak sempat liat muka kamu. Cuma aku yang boleh liat kamu pas tidur." Karena sebelumnya Younghoon menyembunyikan wajah Chanhee di dadanya saat room service datang.
"Huhuh iya. Cuma kakak yang boleh liat muka cantik aku pas tidur." Younghoon menoel kening Chanhee karena berkata seperti itu.
"Pede banget, bocah." Lalu Younghoon terkekeh.
Chanhee mendongak dan menatap kakak tingkatnya itu lekat.
"Heheh..kan sama kakak aja. Gak apa-apa."
Kembali dia memeluk erat tubuh jangkung itu dan menghirup wangi kayu manis dan mint yang menjadi candunya.
"Kangen banget sama kakak. Kakak jangan jahatin aku lagi ya." Gumamnya pelan.
"Hm." Balas Younghoon pendek.
"Maaf, Hee. Aku gak janji." - batin Younghoon.
☆☆☆
Setelah acara di Jeju selesai dan mereka kembali ke Seoul, Chanhee belum sekali pun bertemu Younghoon.
Di sekolah pun Chanhee tidak pernah sekali pun melihatnya. Minggu ini dia sudah mengikuti ujian kenaikan kelas dan Younghoon ujian kelulusan dan hari ini adalah hari terakhir Ujian.
Chanhee berusaha mengerti dan membuat dirinya tenang.
Namun resah tetap saja melanda hati dan pikirannya.
"Gimana kalo dia beneran cuma mainin gue? Abis diajak tidur bareng, lalu ditinggal." Monolognya di ruang ujian yang sudah kosong.
Changmin hari ini pulang duluan karena ada urusan. Jadi Chanhee tinggal sendiri.
Dia lalu berlari keluar kelas dan menuju kelas Younghoon berada dengan cepat.
"Pokoknya hari ini gue harus nemuin dia."
Setelah sampai di kelas kakak tingkatnya itu, Chanhee bisa melihat Younghoon. Namun dia tidak menyangka yang dilihatnya adalah Younghoon yang sedang mengusap pelan kepala seorang perempuan yang tidak dia kenali.
"Hoon, ada yang nyariin lo tuh." Ujar salah satu teman Younghoon lalu menunjuk Chanhee di luar kelas.
Pemuda tampan itu berbalik untuk bertemu tatap dengan adik tingkatnya yang kini menatapnya dengan wajah kesal.
Younghoon berdiri dan pamit kepada teman-temannya lalu menghampiri Chanhee.
"Ngapain kesini?" Tanya Younghoon dingin.
Bukan Younghoon seperti saat di Jeju.
"Aku mau ngomong, tapi gak disini." Balas pemuda manis itu lalu mengisyaratkan agar Younghoon mengikutinya.
Keduanya kini berdiri di bawah salah satu pohon rindang yang ada di taman sekolah.
"Gimana ujian kakak?" Tanya Chanhee. Dia berusaha mengabaikan kejadian sebelumnya yang tetap berputar di kepalanya.
"Lo mau nanya itu doang? Buang-buang waktu gue aja." Younghoon mendecih pelan.
"Kakak kenapa? Aku bikin salah ya? Kok kakak jadi aneh lagi?"
"Mau sampai kapan sih lo ganggu gue? Di Jeju gue udah menuhin mimpi lo. Sekarang jauhin gue. Gue gak suka sama lo, Choi Chanhee. Gue gak pernah suka sama lo. Jadi stop ganggu gue. Bisa?" Air mata terjun bebas dari mata Chanhee menuruni pipi gembilnya.
"Maaf. Gue bikin lo nangis lagi. Maaf." - batinnya.
"Brengsek! Lo brengsek! Kalau lo gak suka ngapain lo lakuin itu. Kim Younghoon brengsek!!" Teriak Chanhee dalam isaknya. Dia memukuli dada Younghoon berulang kali. Melampiaskan amarahnya.
Pemuda tampan itu menahan dua lengan yang terus memukuli dadanya.
"Gue suka mainin lo. Lo gampang banget dipermainin." Lalu Younghoon tersenyum miring dan menyebalkan. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah pemuda manis itu. Lalu mengecup bibirnya pelan dan menjauhkan wajahnya kembali.
Chanhee yang masih menangis, mengerjap tidak percaya...
"Cuma dipeluk doang, lo udah luluh. Dicium gini aja, lo diem. Apa gini sama gue aja atau-"
Plak
"Bangsat! Bajingan! Enyah lo. Bajingan! Gue gak akan muncul di hidup lo lagi!!" Chanhee beranjak dari sana dengan berurai air mata setelah menampar keras pipi kiri kakak tingkatnya itu.
"I know. Gue brengsek. Selamat tinggal, Chanhee." Gumamnya setelah Chanhee menghilang dari pandangan.
Tbc
Thank you buat yg masih baca dan vomen 💗
Stay safe 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
INSANITY || BBANGNYU [Completed]
FanfictionOut of no where, he's comeback into my life and ruined my day. Also, my heart. And then, gone (again). >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> ⚠️ YANG GAK SUKA, JAUH - JAUH PLEASE! MY BOOK MY RULES. 😌⚠️ <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<...