***
Sinb kembali kerumah kali ini ia tidak sendirian seperti waktu itu di rumah sakit. Tapi ia datang bersama Hyunjin. Ia bermaksud pulang untuk mengambil bajunya untuk ia ganti. Rasanya tidak enak kalau harus membeli baju baru saat pelariannya, meskipun dia kaya akan tidak bagus kalau dirinya bosan. Namun tujuan terbesarnya ia mau pulang karena ia merindukan Sehun, ia ingin melihat Sehun, mendengar suara Sehun, ingin dekat dengan Sehun.
Ternyata hari ini ia tidak menemukan Sehun di rumah bahkan Changmin juga. Sinb tak tau harus menebak apa yang sedang Sehun lakukan, ia tetap melakukan apa yang membuatnya pulang sebentar ini. ia pergi ke kamarnya sedangkan Hyunjin menunggu di ruang tamu sambil berkutat pada hp nya. Saat sinb memasuki kamar ia melihat memang benar yang rencana mama papa mereka untuk menggabung kamar yang dulunya sendiri sekarang direnovasi menjadi satu sehingga barang barang Sinb dan Sehun menjadi satu ruangan. Sinb melihat lihat sembari mengambil barangnya, ia melihat sebuah sticky note di kaca yang bertuliskan "aku mengingat cewek itu yang bernama Sinb dengan perasaan ku saat ini, tapi kenapa aku masih bimbang, ini kutulis agar aku tidak semakin lupa. Semoga ingatanku kembali"
Sinb keluar menemui Hyunjin, yang ternyata ada Sehun dan irene yang baru datang.
"Hyung, sudah membuka chat ku kan?" Tanya hyunjin pada sehun, namun dapat tatapan sinis dari Irene yang lalu mengabaikannya.
"Sudah"
"Lalu hyung dari mana?"
"Dari,," kata kata Sehun menggantung karena ia melihat Sinb yang menuruni tangga.
"Hyunjin, gw udah selesai. Yuk"
"Mau kemana?" Sehun menahan lengan Sinb. Sinb memperhatikan tangan sehun.
"Pergi"
"Kenapa ngak lebih lama disini" ucapan Sehun membuat Changmin dan Hyunjin tersenyum
"Kurasa kita akan makan bersama, lagi pula ada yang ingin aku omongkan sama Hyunjin"
Sinb didalam hatinya seperti melihat cahaya dari Sehun namun matanya menangkap ekspresi wajah irene yang sinis sambil melipat tangannya.
"Tak terlalu lama gapapa, asal kalian tidak terganggu" atensi Sinb mengarah ke irene sehingga Sehun mengikuti arah pandang Sinb.
"Iya tidak akan lama, dan irene bukankah kamu ingin pulang? Istirahatlah, kamu pasti capek" ucap Sehun menghampiri irene.
"Tapi,, "
"Jaga kesehatan kandunganmu. Aku tidak ingin dia kenapa kenapa" ucap Sehun yang terdengar oleh Sinb. Itu serasa mendapat tamparan baginya 'sehun mengakui itu bayinya?'.
"Hmm baiklah, besok kita ketemu lagi" dan Sehun mengangguk. Irene berjalan keluar namun melewati Sinb terlebih dahulu dengan menekatkan dirinya dan berbisik.
"Setelah ini lo tamat" bisik irene lalu benar benar pergi.
-*-
Entah apa yang terjadi sehingga kali ini Sehun tidak menjauhinya atau tidak mengusirnya, namun Sinb menjadi canggung bersamanya. Pikiran Sinb masih kalut dengan apa saja yang ia dengar dan ia jumpai hari ini.
Sehun memang sedari tadi mengajak bicara Hyunjin, Sinb sendiri tadi sudah memperingatkan Hyunjin untuk tidak membahas hubungannya dengan Sehun. Dan mereka masih makan bersama didapur lalu, Sinb beranjak ke kamar mandi sebentar.
"Hyung, percayalah padaku bahwa Irene bukan cinta pertama hyung, tapi Sinb. Dan yang dikandung Irene itu anak Yongguk" Hyunjin agak berbisik pada Sehun.
Sehun memegang kepalanya yang mulai berdenyut lagi "Gw harus apa jin?" Tanya Sehun dengan menahan sakitnya.
"Hentikan semua permainan Irene, Hyung. Kebahagiaan Hyung itu bersama Sinb"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is My First Love ✓
Romance'tekadku untuk menjadi yang terbaik' 'gue ngak bisa di kalahin, awas aja' 'kok bisa gini sih hidup gue'