"itu"

7.8K 373 8
                                    

Ngantuk.

Itu hal yang dirasakan oleh Thea, pasalnya dia telah berjam-jam berada di ruangan ini. dengan pendingin ruangan yang tepat mengenai wajahnya.

" Saya ngantuk pak" Thea Memberanikan diri membuka suara. mungkin dengan cara ini, Thea bisa melakukan hal lain selain membaca.

Adnan hanya menoleh kesumber suara. tanpa berkata apa-apa, Adnan fokus kembali pada buku ke enamnya. iya, enam, Adnan sudah membaca enam buku. Buku yang bisa dibilang tidak tipis. semua tebal.

" Haloo apa saya masih ada dibumi?" Thea mulai kesal, dia merasa dia sudah masuk ke dimensi lain. karena Adnan seolah-olah tidak melihat Thea.

Adnan menoleh kembali, di barengi dengan raut wajah yang kesal, dan alis yang naik, "Berisik".

" Saya ngantuk, apa bisa kita melakukan hal lain?" Thea memberanikan menanyakan hal itu kepada Adnan, lebih baik dia membersihkan rumah ini, daripada harus membaca buku. Sangat membosankan.

Adnan mendengar pertanyaan dari Thea, dia pun memutar arah duduknya. menghadap ke Thea. dan memasang wajah menggoda "Bisa" Alisnya naik turun dibarengi dengan senyuman penuh arti.

Thea pun bingung kenapa Adnan memutar arah duduknya. tapi dia tidak ambil pusing, karena ini adalah ruangan Adnan. percuma jika kita protes

"mau gak?"

Thea masih bingung dan bertanya "apa yang akan kita lakukan?"

Tanpa menjawab, Adnan mencondongkan badannya kearah Thea.

Thea yang menyadari hal itu dengan sigap menahan Adnan.
"Eh..ehh..ehh" Thea berusaha mendorong Adnan ke posisinya semula.

Adnan tersenyum kecil,melihat respon Thea. "kenapa?" Pertanyaan itu lolos dari bibir Adnan diiringi senyum menggoda.

Thea membulatkan matanya, benar-benar gila. Kenapa Adnan tidak malu melakukan hal seperti itu kepadanya?
"Saya mau pulang aja pak" Thea membereskan semua barang-barangnya,  memasukannya kedalam tas miliknya.

"Tidak boleh" Adnan menarik Thea duduk kembali.

"Kenapa?" Thea bingung, kenapa dia tidak boleh pulang? Padahal dia tidak mengerjakan apa-apa disini.

Adnan tidak menjawab, dia tetap fokus pada bukunya. Entah Adnan pun bingung, dia tidak ingin Thea pulang. tetapi dia juga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

" Kamu tidak mau menceritakan tentang dirimu kepada saya?" Adnan memancing Thea untuk bercerita tentang dirinya.Tujuannya hanya satu agar Thea tidak pulang, bukan kepo. Adnan adalah manusia yang paling tidak peduli dengan manusia sekitar.

" Lebih spesifik lagi dong pak, bapak tanya saja langsung apa yang bapak ingin ketahui" Thea menjawab pertanyaan Adnan. Kenapa Adnan harus selalu berbelit belit? Thea merasa heran.

" Kamu kenapa tidak suka baca buku?" Adnan mulai dengan pertanyaan ringan.

" Capek mata saya" Thea menjawab dengan santai. tidak ada beban, toh ini jam nya bersantai bukan? ini bukan interview kerja.

Adnan mendengar jawaban Thea menahan tawa, bagaimana bisa ada yang matanya capek saat membaca, sungguh wanita yang aneh.

" Kalau bapak, kenapa bapak sangat senang membaca buku?" Thea menanyakan kembali hal yang sama kepada Adnan.

"Membaca adalah salah satu cara Healing saya" Jawab Adnan tenang, sembari menutup bukunya, dan merapikannya kembali diatas meja.

Adnan pun bangkit dari tempat duduknya, diikuti oleh Thea. Thea mengekor kemanapun langkah kaki Adnan.

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang