11.Misi Dimulai

70 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sidd berjalan terburu buru untuk ke parkiran.

"SIDD!!"

Mendengar suara itu Sidd mempercepat langkahnya.

"SIDD ISH TUNGGUIN!!"

Sidd sedang berusaha untuk menghindari Avneet.

"Ah dapet,"

Sidd mendesis begitu tangan nya sudah dipegang oleh Avneet.

"Mau menghindar ya lo," tuding Avneet.

"Heh lupa sama perjanjian nya."

Sidd meruntuki dirinya sendiri ia menyesal sudah bilang seperti itu tadi dan memberikan Avneet kesempatan.

Sudah dapat dipastikan kalau selama satu minggu kedepan hari hari nya tidak akan baik baik saja karena akan diganggu terus oleh Avneet.

"Misi pertama gue ngajak lo kencan." ucap Avneet.

"Gue capek," ujar Sidd mencoba mencari alasan sesungguhnya ia ogah ogahan.

"Oh tidak bisa alasan bung," Avneet mengelengkan kepalanya.

"Gue ada latihan basket,"

"Gue udah tanya sama Brian tuh katanya hari ini gak ada latihan."

Sidd mengumpat nama Brian didalam hatinya.

"Sekarang udah gak boleh ada alasan lagi." ujar Avneet.

Avneet menarik tangan Sidd membuat sang empu mengikuti langkah gadis itu.
"Mau kemana sih," tanya Sidd malas saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Mall! Kita nonton abis itu ke timezone terus makan." jawab Avneet semangat.

"Ah gue pengen es krim juga,"

Sidd menjalankan mobil nya menuju salah satu mall.

Sebelum nya Avneet sudah memakai cardigan pendek dan Sidd memakai jaket nya untuk menutupi baju seragam atas mereka.

Sepanjang perjalanan Avneet terus saja menggengam tangan kiri Sidd.

Avneet bahagia. Sangat sangat bahagia selama satu minggu ke depan ia bisa leluasa untuk memegang tangan Sidd.

"Bisa lepasin tangan gue gak," ucap Sidd yang merasa risih.

Avneet menggeleng. "Kenapa sih? Udah lo fokus nyetir aja."

Avneet menyatukan jari tangan nya dengan tangan Sidd.

"Turun,"

Avneet melihat ke luar kaca ternyata sudah sampai. Tanpa banyak bicara lagi Avneet segera keluar dari mobil disusul oleh Sidd.

Avneet menoleh ke belakang saat Sidd berjalan agak jauh di belakang nya.

Gadis cantik itu mendecak kesal melihatnya. Avneet menghampiri Sidd lalu menarik tangan nya kembali.

Mama 17 TahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang