Hi guys,lanjut baca yuk.....
Tak lama setelah memejamkan mata neira kemudian bermimpi didatangi Tian.Neira bergerak gelisah dengan nafas yang tersengal sambil memanggil kaka nya,Rai yang merasakan tangan Neira yang tiba-tiba menggenggam nya erat langsung terbangun dan berusaha membangunkan Neira.
"Ra,Raaaaa bangun" sambil mengguncang tubuh Neira dengan kasar tapi Neira tak kunjung bangun. Lalu Rai pun menarik paksa tubuh Neira,mata Neira pun terbuka sambil mengeluarkan air mata lalu memeluk Rai dengan nafas tersengal.
"Ra lo kenapa? Tenang ok,gua disini lo gk sendiri" Rai memeluknya erat. "Kak gua takut" Neira berucap dengan suara lirih
"Lo gk usah takut,gua disini" Rai terus menenangkan Neira sambil mengusap keingat dan air mata Neira. "Kita tidur lagi aja ya Ra" Rai menidurkan nya dengan lembut,setelah Neira sedikit tenang Rai melepaskan pelukan nya. Lalu Neira dengan santai membuka hodie yang dia pakai.
"Ra lo ngapain buka baju,Damn lo gk pake bra!" Rai kaget melihat Neira yang membuka baju nya dengan santai dan memamerkan boobs nya yang kecil tapi menggoda karena puting nya yang merah berdiri dengan lucu nya.
Neira kemudian memeluknya erat, "kak kok kaget si,kan udah biasa liat boobs aku" Neira kemudian mengusap wajah Rai dengan lembut lalu berhenti dibagian bibir lalu mengecup nya lalu memandang bibir Rai yang sedikit bengkak karena dia menggigitnya, Neira tersenyum lalu mencium nya dengan agresif.
Rai yang kaget menerima ciuman tiba-tiba dari Neira hanya terdiam, Neira kemudian berbisik "bales dong kak jangan diem aja".
"Ra lo sadar gk si" Rai berusaha melepaskan tangan Neira yang megang leher nya dengan kuat agar bibir nya menempel dengan sempurna tanpa celah.
Neira memaksa memasukkan lidah nya lalu mengulum lidah Rai,kemudian Neira mendesah. Dia mendorong Rai agar berbaring lalu meremas sesuatu dibawah sana yang sudah mulai memaksa dikeluarkan dari sarang nya.
"Kak ko adek nya kaya aga gede an si" Neira meremasnya dengan kuat lalu membuka resleting celana Rai,kemudian membuka cd nya.
"Damn,urat nya bikin gua becek ka" neira mengulum kepala adek nya Rai.
Rai masih terdiam dengan mata melotot kaget,baru pertama kali dia merasakan hal seperti ini,kemudian tersadar saat Neira berusaha mengulum semua batang miliknya.
Neira yang masih belum sadar bahwa yang sedang bersama nya bukan kakak nya Baron melainkan Rai,dia membuka celana nya. Mata Rai semakin membelalak saat melihat tubuh Neira benar-benar nacked tanpa halangan apapun .
Rai kemudian mengguncang tubuh Neira dengan kasar "Ra sadar gua Rai!" Diakhiri desahan halus yg keluar dari mulut Rai "Ra jangan diremes dong bola nya,gua bisa gila nih"
Laku Rai membentak Neira "Ra!" . Neira kemudian tersadar, "Rai? Lo ngapain disini,ini kan kamar kakak gua ,apa gua salah masuk kamar?" Neira kemudian memeluk Rai dengan erat " Rai maaf,gua kira lu kakak gua,please gua malu banget,ambilin selimut nya dong" Neira memeluk Rai dengan tujuan agar Rai tidak melihatnya yang sedang telanjang, Rai mengangkat tubuh Neira lalu berjalan sambil menggendong Neira dipelukan nya kemudian mengambil selimut yang tergeletak karena tadi Neira melemparnya.
"Udah ya,sekarang lo tidur lagi,ini masih malem."
"Lo mau kemana? Jangan tinggalin gua sendiri,gua takut" Neira memegang erat tangan Railo.
"Ra adek gua belum dikandangin" Rai menutupi adek nya yang sudah berdiri tegak dengan tangan nya."Rai maafin gua,gua gk sadar,gua kira lo kak Baron" Neira menundukkan kepalanya.
"Iya gpp,lo tidur lagi aja,gua mau pake celana dulu" Rai mengambil celana pendek nya dilantai.
"Emang gk sakit,masih keras gitu dicelanain?" Neira menatap adek nya Rai dengan tatapan bergairah. Neira kemudian berdiri menghampiri Railo. Berjalan dengan tubuh telanjang lalu meremas adik Railo dengan kasar.
"Ra Ra,sadar lo ngapain" Rai mendorong Neira,lalu Neira terjatuh dengan posisi seperti seseorang yang akan melahirkan
Railo menahan suara berat nya agar tidak keluar,karena melihat vagina Neira yang terbuka lebar berwarna putih pink.
Neira kemudian menutup mata nya dengan tangan " gua pengen Rai" suara Neira yang serak membuat Railo kesulitan menahan gairah nya.
" Rai lo tau gk? Semenjak gua diperkosa, gua jadi kaya gini. Badan gua seolah-olah mendambakan sentuhan dari laki-laki, tapi lo jangan mikir aneh-aneh. Gua gk ML an sama siapa aja kok"
Railo mengahmpiri Neira lalu memindahkan nya ke kasur. "Ra,gua gk pernah ngelakuin ini,ini first bagi gua.tapi gua juga pengen,adek gua sakit banget gua gatau harus ngapain"
Railo naik ketubuh Neira " Ra lo yakin mau? Gpp kalo gua masukin?" Railo mengusap lembut boobs Neira. Neira mengeliat lalu mendesah"Rai lo liat deh,punya gua udah basah banget,gua lemes banget pengen ini" Neira meremas adek Railo lalu memaju mundurkan tangan nya pelan
Railo menggenggam tangan Neira "Ra please jangan gini,gua gk kuat" Railo ambruk menindih tubuh Neira,lalu mendesah pelan ditelinga Neira.
"Rai masukin cepet,aahh" Neira mendesah saat adik Rai yang sudah mengeras bergesekan dengan milik Neira.
Rai kemudian bangun lalu mengarahkan adik nya agar memasuki Neira. Mereka berdua mendesah saat milik nya bergesekan,tanpa berpikir panjang Rai memasukkan miliknya yang panjang juga besar.
Bleeees "aakkh,huuh ah ah" Neira tersengal saat sesuatu besar memasuki dunia nya.
"Bitch, rasanya nikmathh" Railo terdiam sejenak sebelum bergoyang maju mundur.
"Damn,adek lo gede banget,punya gua penuh banget Rai"
Mereka melakukan nya beberapa kali,tubuh neira penuh dengan bercak merah terutama dibagian leher dan boobs.
Railo kemudian mencium Neira "makasih Ra,gua lemes banget"
Mereka lalu berbaring menatap langit-langit. Kemudian melanjutkan tidur nya yang belum tuntas.
Hi readersssss,i'm back!
B O N U S