Part 1

12.5K 740 47
                                    

"Papa di mana?" Seorang anak kecil berumur 5 tahun yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya berjalan keluar kamar yang Ia tempati bersama sang papa.

"Magu? Sini sayang papa di dapur" sang papa yang mendengar suara anak satu-satunya langsung menyahut panggilan sang anak.

Sang papa, Jung Jaehyun namanya. Seorang single parent yang hidup dengan sederhana bersama anak satu-satunya yang paling Ia sayangi dan satu-satunya keluarga yang Ia punya.

"Papaa gendong Magu"

Magu, nama aslinya Jung Mark tetapi karena Mark sebelumnya belum bisa berkata huruf R akhirnya Magu lah yang menjadi nama panggilannya selama ini. Mark sebenarnya sudah tidak cadel walau di beberapa kata terkadang memang sedikit sulit untuk Mark ucapkan.

"Anak papa masih aja minta gendong heum?" Jaehyun yang sedang memasak sarapan di dapur dengan segera menghentikkan sebentar acaranya untuk menangkap tubuh Mark yang datang padanya.

Di ciumnya muka Mark dengan ciuman kupu-kupu yang sontak membuat Mark tertawa geli dengan apa yang di lakukan oleh Jaehyun.

"Hahaha papa geliii"

"Anak papa bau kecut ihh" Jaehyun dengan jail mengerucutkan hidungnya seakan tubuh Mark memang bau.

"Magu wangi papa!" Mark menggembungkan pipinya tanda Ia kesal dengan sang papa.

Jaehyun yang tak mau kalah juga langsung menggembungkan pipinya "Magu kecutt soalnya belum mandi"

"Oh iya Magu lupa hihi yaudah turunin Magu pa, Magu mau mandi biar wangi sama ganteng" Jaehyun yang melihat anaknya sudah tak bisa diam ingin turun langsung menurunkan Mark.

"Gih sana mandi, bajunya udah papa siapin tadi di kasur"

Mark dengan segera langsung berlari ke arah satu-satunya kamar yang ada di rumah kecil mereka.

Tak apa, walau hidup dengan sangat sederhana setidaknya Jaehyun masih bisa menghidupi dirinya dan Mark dengan melakukan pekerjaan paruh waktu di 2 tempat yang berbeda. Jaehyun juga bersyukur mempunyai anak yang penurut dan pengertian padanya.

Mark memang datang karena sebuah kecelakaan yang bahkan Jaehyun sendiri tidak tau siapa ayah kandung dari Mark. Tapi Jaehyun bersyukur karena Mark ada di sisinya membuat hidupnya lebih berarti. Mark itu segalanya bagi Jaehyun.

"Ugh Jeje jadi melow kalo liat Magu udah gede sekarang, bentar lagi pasti aku gak bisa gendong dia lagi- ASTAGA lupa kalo lagi masak! Huuaaa nasi goreng Jejee"

Setelah menyelamatkan nasi gorengnya yang sedikit gosong akhirnya Jaehyun dan Mark melangsungkan sarapan pagi mereka.

"Magu ambil tasnya di kamar abis ini kita berangkat"

"Oke papa"

Mark langsung kembali ke kamarnya dan keluar lagi dengan tas yang sudah terpasang di punggung kecilnya.

"Magu udah siap papa"

Jaehyun melihat arah jam dinding kecil dan menganggukkan kepala memikirkan jika waktu yang mereka punya masih cukup. Pertama Jaehyun akan mengantarkan Mark terlebih dahulu ke taman kanak-kanak, baru setelahnya Jaehyun akan ke tempat kerja part timenya.

Jadi, Kerja part Time Jaehyun yang pertama adalah dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, setelah selesai Jaehyun akan langsung menjemput Mark kembali dari TK nya dan mengantar Mark pulang. Setelah itu Jaehyun akan pergi kembali untuk kerja paruh waktunya yang lain yang di mulai pukul 2 siang sampai jam 8 malam. Membuat Jaehyun terpaksa meninggalkan Mark di rumah seorang diri.

"Magu belajar yang baik yaa, jangan nakal oke?"

"Iya papa Magu gak bakal nakal ko" Mark menjawab ucapan Jaehyun dengan senyum manisnya. Jaehyun yang melihatpun ikut tersenyum dan mengecup kedua pipi Mark.

"Yaudah sana masuk, papa kerja dulu ya, dadah Magu"

"Semangat papa" Mark akhirnya berjalan masuk ke area TK nya sambil melambaikan tangannya pada Jaehyun.

Bel akhirnya berbunyi tanda kelas akhirnya di mulai.

"Anak-anak nanti kita bakal kedatengan donatur buat TK ini jadi nanti kalian harus jadi anak baik yaa~" ucap sang guru TK.

"Iyaa bu guruu~" semua anak-anak menjawab dengan serempak walaupun banyak di antara mereka yang masih belum mengetahui apa itu donatur yang di sebut sang guru.

Setelahnya mereka memulai kegiatan sambil bersenang-senang.

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di ruang kerja pria rupawan yang memiliki tatapan tajam dengan muka datarnya sedang menatap salah satu anak buahnya yang datang untuk melaporkan suatu hal padanya.

"Boss, nanti ketika jam makan siang Kim Jong Woon akan datang ke tempat taman kanak-kanak untuk melakukan donasi."

Seseorang yang di panggil Boss tadi hanya menanggapi dengan mengangat sebelah alisnya dengan pandangan meremehkan.

"Pak tua itu sepertinya akan bertobat, tapi sayangnya tobatnya sudah telat. Siapkan beberapa orang dan kita akan ke tempat yang akan pak tua itu datangi."

"Baik Boss" sang anak buah pun langsung menganggukkan kepalanya dan berbalik untuk meninggalkan ruangan kerja sang Boss.

Johnny Suh, sang Boss yang merupakan ketua port mafia yang di segani dan terkenal akan kesadisannya tanpa pandang bulu menampakkan smirknya singkat. Tak sabar dengan apa yang akan Ia lakukan nanti.

Bel tanda istirahat telah selesai berbunyi membuat anak-anak yang sedang bermain karena waktu istirahat satu-persatu mulai kembali ke kelasnya masing-masing untuk memakan makan siang mereka.

"Aw Magu kebelet pipis. Tapi nanti Magu telat masuk kelas dong kalo pipis dulu?" Mark yang berdiri di samping perosotan memegang celananya erat dengan raut muka bingung dan menahan sakit karena kebelet.

Mark melihat teman-temannya sudah berlarian masuk ke kelasnya.

"Magu mau pipis dulu deh" Mark yang sudah tak tahan langsung berlari ke arah kamar mandi berada. Namun, langkah kecilnya berhenti ketika Mark menabrak sesuatu yang besar hingga membuat keseimbangan Mark oleng dan berakhir Mark jatuh terduduk.

"Aw cakit"

.
.
.

Tbc

Aduh bikin apasih ini aku?🥲 paling susah yang namanya bikin awalan cerita deh huhu

FIREFLIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang