Maaf temen-temen kalo aku up chapternya ngebingungin.
Wattpad punyaku gatau error gatau kenapa akupun bingung, jadi chapter yang udah aku up di sebagian orang ga muncul atau ga ngenotice jadi memungkinkan aku harus publish balik. Hanya tolong sebelum baca liat chapternya terlebih dahulu karena dari judul sudah tertera chapter yang keberapa-keberapanya. Terimakasih.Langsung aja yuk😉
_________Mew menyingkap selimut putih tebal yang sempat menyelimuti tubuh Gulf hingga sang empu balik badan menyamping memandang Mew dengan mata berkabutnya. Saat ini pukul 21.00 malam setelah Mew menyelesaikan pekerjaannya. Sempat mereka akan melakukan ITU, Namun karena panggilan mendesak dari klien terpaksa Mew harus mendahuluinya sementara ia membiarkan Gulf tidur untuk mengisi energi. Tampaknya seseorang tidak akan bisa tidur malam ini mengingat ia harus melayani nafkah batin suaminya.
Gulf mengulurkan tangan memeluk pinggang Mew yang saat ini posisinya duduk dipinggir kasur, ia mendongak menunjukan mata kucingnya yang teramat sangat imut dimata Mew, sedangkan Mew membungkukan tubuhnya mencium pipi istrinya yang semakin hari semakin gendut itu.
"Masih ngantuk hm?"
Gulf berkedip lemah lalu menggelengkan kepalanya. Ia bangkit dan duduk mencium bibir Mew sangat lembut dan berkata "Mau melakukannya sekarang?"
"Jika kamu mengantuk tak apa. Aku bisa menunggu"
"Aku tak mengantuk lagi, mari lakukan"
Ada jeda sedikit dari kata-kata Gulf "Sementara aku bersiap-siap bisakah kamu pergi mengecek anak-anak, dan pastikan mereka tidak bangun"
Tanpa repot menjawab, Mew mengelus lembut surai hitam Gulf dan berjalan melangkah keluar menuju kamar anak-anaknya yang kini keduanya tengah asik tidur hingga nafas mereka terputus-putus. Seperti biasa Ciya yang tidur menyamping dengan menyedot ibu jarinya seperti sedang menyusu, sedang Ciyo ia tak bisa untuk tidur dalam keadaan rapih, tubuhnya musti awut-awutan. Terbukti saat ini kepalanya tepat berada pada bongkahan pantat Ciya yang mengacung hampir mengenai hidung mancung miliknya.
Mew geleng-geleng kepala seraya merenguh tubuh anak lelakinya, ia menyamankan posisi dan menyelimuti keduanya hingga akhirnya dia kembali setelah mencium kedua kening buah hatinya itu.
Sesaat setelah ia sampai dipintu kamar, matanya membulat melihat Gulf yang sedang asik menekan layar ponsel mengetikan sesuatu disana dengan keadaan tubuh yang sepertinya sudah telanjang bulat terlihat dari selimut yang kini mengapit di antara dua ketiaknya.
Mew mencoba untuk menormalkan perasaanya, lalu mendekatinya dengan langkah yang sangat perlahan hingga tibalah ia duduk di pinggir kasur menyentuh rahang tegas Gulf.
"Ayang ada apa? kenapa kamu tampak bingung?" Gulf menatap Mew penuh keheranan setelah ia menyimpan kembali ponselnya.
"Kamu membuka bajumu?"
Pertanyaan Mew sungguh diluar dugaan, tak bisa Gulf untuk tidak mengerutkan keningnya dan berbalik nanya "Apa salah? bukan kah itu seharusnya?"
"Apa yang kamu siapkan?"
"Hanya menggosok gigi dan mencuci muka"
Mew membelai rahang Gulf perlahan ia memandangi jari-jarinya yang luwes mengusap pada tulang selangka Gulf yang mana ibu jarinya selalu mengenakan cincin yang merupakan suatu kebiasaan Mew mengoleksi aksesoris.
Gulf terbuai dengan belaian Mew yang menurutnya sangat memabukan, tangan kirinya bertumpu diatas tangan Mew seraya kedua mata yang pelan-pelan mengatup merasakan sentuhan lembut sang suami.
Satu detik, dua detik wajahnya mulai mendekat tak sabar untuk meraup hangatnya bibir Mew, namun Mew buru-buru mengacungkan jari telunjuknya dan ia sentuhkan mengenai bibir pink Gulf yang alami hingga sang empu repleks membuka katupan matanya seolah bertanya apa yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]
Fiksi Penggemar"Ajari aku apapun, asal jangan tentang bagaimana aku harus tanpamu" "Aku berdiri disini karena kamu alasannya, aku mau menikah denganmu sayang" "Mulai sekarang aku akan menghabiskan setiap waktu dan setiap jam untuk menjagamu" "Terimakasih sayang...