BLACK HELLEBORE | Part 21- A Tragedy

18 3 1
                                    

"Kau tahu, aku tidak pernah peduli dengan kehidupan orang lain. Because I'm Rockefeller.
Dan aku tidak butuh bantuanmu untuk mendapatkan semua rekap bisnis gelap kalian. Oh, ya... Kau harus mendapat balasan atas perbuatanmu. Kau telah menghancurkan pabrik nuklirku, Damian!"

"Ck, kau yakin jika aku pelakunya? Kau sudah masuk ke dalam perangkap seseorang. Tidak kusangka, ternyata Rockefeller terlalu bodoh!" sinis Damian. William terlalu kolot untuk memahami situasi saat ini.

"Kau terlalu banyak mengeluarkan alasan, Damian."

Suara pistol menggema di area ruang eksekusi secara beruntun. William menembakkan pelurunya tepat di kepala Damian. Membuat pria paruh baya itu mati seketika. Mengenaskan. Siapa pun yang menyentuh Rockefeller, maka hidupnya tidak akan pernah baik-baik saja.

_______________________________________

BLACK HELLEBORE | Part 21-A Tragedy

||

Rockefeller Mansion | Seattle, Washington-USA.
08.35 AM

35 AM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Alessia menatap makanan dihadapannya tanpa selera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alessia menatap makanan dihadapannya tanpa selera. Biasanya Alessia selalu makan berdua dengan William, tetapi sejak pertengkarannya kemarin, William belum menunjukkan dirinya lagi hingga pagi ini. Bahkan, menghubunginya pun tidak. Biasanya pria itu akan selalu mengiriminya pesan bahkan meneleponnya setiap saat.

Apakah ucapannya kemarin terlalu keterlaluan? Tapi, William tidak pernah melarang apa pun yang akan ia lakukan. Meskipun menjadi ketua mafia terbesar sekelas Darkness, William tidak pernah melarangnya. Pria itu selalu melindunginya. Seperti yang sudah-sudah, ketika Alessia kalah dalam melawan musuhnya, maka besok paginya lawannya itu sudah ditemukan dalam keadaan mengenaskan dan tidak bernyawa. Dan itu adalah ulah William.

Getaran ponsel di atas meja membuyarkan pemikiran peliknya. Alessia mengernyitkan kening ketika melihat sebuah nomor tidak dikenal. Ia sudah berharap William yang menghubunginya. Mungkin, pria itu benar-benar marah padanya.

Black HelleboreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang