40.Hukuman mati

122 11 3
                                    

Selamat malam, kembali lagi di berita kami.

Polisi berhasil menangkap pelaku kejahatan pembunuhan berencana dan perdagangan obat-obatan terlarang. Sebelumnya pelaku sempat kabur dari genggaman polisi, namun seseorang berhasil menangkap dan menyerahkan kembali pelaku ke kepolisian.

Pelaku dijerat hukuman mati sesuai dengan putusan pengadilan.

Jisung sedang berada di kantor polisi, dia bersalaman dengan beberapa polisi.

"Terimakasih sudah menangkapnya, kami hargai perjuangan anda" ujar inspektur polisi.

Jisung mengangguk "Sama-sama pak, ah saya juga meminta tolong untuk tidak menampilkan nama dan wajah saya di berita, beri insial saja" pinta jisung.

Polisi tersebut mengangguk "Baik, sekali lagi terimakasih saudara jisung"

"Siap pak, sama-sama" sahut jisung.

Jisung melepas jaketnya, dia mendapat telepon dari istri nya.

"Halo sayang"

"Yang diberita itu kamu?"

"Bukan"

"Bohong ih pasti kamu kan"

"Iya sayang, btw bahasa Korea aku udah lancar loh"

Jisung teringat Kezia sering mengucapkan kata anyeonghaseyo saat dirumah untuk menyapa jisung. Makanya jisung gunakan untuk menyapa Yuda tadi.

"Kamu ngomong apaan?"

"Anyeonghaseyo, aku pakai kata itu ke Yuda. Dia kebingungan, jadi aku ngambil kesempatan buat hajar dia dan bawa dia ke kantor polisi"

"Pfttt____ kamu cuma tau anyeonghaseyo doang? Ya lagian kamu logatnya hampir mirip sama logat Korea, jadinya dia kebingungan"

"Aku juga tau satu lagi"

"Apa?"

"Dah yeobo, na saranghae"

"HAHAHAHAHA LUCU BANGETTT, CEPETAN PULANG MAU CUDDLE SAMA KAMU!!"

"Iya sayang tunggu aku ya, mau dibawain sesuatu gak?"

"Beliin makan terserah deh, aku laper"

"Okee"

**********

Kenzo masih menunggu kabar kondisi ratu. Sementara para dokter sedang berjuang agar jantung ratu kembali berdetak, mereka menggunakan alat kejut untuk membantu ratu.

"Lagi satu, dua, tiga" dokter itu kbali memberikan alat kejut di dada ratu.

Garis yang ada di layar monitor masih lurus, namun masih ada sedikit detaknya.

"Sudah ada sedikit, sekali lagi satu, dua, tiga" dada ratu kembali dikejutkan.

"Dokter! Detak jantungnya kembali melemah"

"Mari terus berusaha, saya yakin detak jantungnya pasti bisa berdetak kembali"

Mereka semua sedang berjuang dan berusaha menyelamatkan nyawa ratu.

Layar monitor tidak menunjukkan adanya perubahan detak jantung ratu.

"Waktu kita hampir habis, detak jantungnya tak kunjung kembali"

Dangerous Rose ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang