Sorry for typo(s)
"Haechan!"
Mendorong pintu kuat, Mark mencari keberadaan Haechan. Tepat lima belas menit yang lalu Haechan menelepon mengatakan bahwa perutnya sangat sakit lantas tanpa memperdulikan apapun lagi Mark berlari dari galeri, mengendarai mobil membabi buta membelah langit seoul di bawah guyuran hujan.
"Mark Hyung, s-sakit sekali tolong aku,"
Haechan berteriak dari kamar, Pria manis itu merintih kesakitan. Perutnya terasa mencengkram, melilit dan panas. Merasa bingung akan melakukan apa Haechan mencari kontak Mark lalu menghubungi pria itu meminta bantuan.
"Haechan kamu tidak apa?"
"Sakit sekali Mark Hyung,"
°•°•°•°•°
LilBuna
PresentFanfiction
Baby
Mark Lee
Haechan Lee
Jeno Lee°•°
Genre : Angst, Romance, family
Chapter : Multichapter
Rate : MHappy Reading
°•°•°•°•°
Haechan meremat tangan Mark, menangis di bahu Mark. Pria dominan itu kalang kabut, mengendong Haechan keluar dari apartemen membawa Haechan kerumah sakit. Mungkin saja Haechan akan melahirkan.
"Bertahanlah sayang," Mark mengecup dahi Haechan berusaha menenangkan pria manis itu. "Kamu akan baik-baik kamu percaya pada Mark Hyungmu inikan?"
Pria manis itu menganguk melepaskan tangan Mark sebelum masuk kedalam ruang operasi. Dukungan dari Mark membuatnya sangat bahagia.
"Bagaimana ini aku harap Haechan akan baik-baik saja,"
Mark menangkup kedua tanganya, dia berjalan mondar - mandir di lorong. Pria itu berharap agar Haechan dan bayinya selamat. Tidak ada keinginan lainnya selain hal itu, semoga kebahagiaan akan bersama Haechan setelah ini.
"Permisi tuan, apakah anda suaminya?"
Agak menimang Mark menganguk mengikuti suster itu dari kearah administrasi. Mark mengisi beberapa formulir pendaftaran, dan membayar semuanya.
Hampir satu jam Mark menunggu di depan ruang operasi lampu yang semula berwarna merah berubah menjadi hijau. Mark bernafas lega ketika melihat pintu itu terbuka memperlihatkan Haechan dan bayi mungil di sampingnya berjalan melewati. Air mata haru menetes, dia melihat baby bear untuk pertama kali.
Rasa bahagianya membuncah, meletup-leput seperti kembang api dimalam hari. Seandainya mungkin, Mark ingin bergegas masuk kedalam kamar memeluk Haechan erat dan mengucapkan kebagiaan yang sebesar-besarnya namun niatnya Mark urungkan ketika dia sadar ada orang yang lebih berhak untuk itu jadi sebelum Haechan sadar Mark diam-diam menghubungi Jeno untuk segera menyusul Haechan kerumah sakit.
©Lilbuna
"Ugh,"
"Haechan, sayang kamu sudah sadar?"
Cahaya remang-remang merasuki indra penglihatan. Haechan membuka mata melirik sekitar menemukan Jeno menggendong bayi mungil yang pasti Haechan tau itu adalah putranya. Dengan mata penuh air mata Haechan mengulurkan tangan menerima bayi kecil itu.
"Putraku,"
"Selamat untukmu Haechan," Jeno mencium kening Haechan singkat mengusak rambutnya dan bayi secara bergantian. "Kamu sudah berjuang keras,"
"Jen, baby bearku lahir?"
"Baby bear?"
Bibir si manis terkantup, dia lupa kalau Mark yang memberikan nama untuk bayinya. Ngomong - ngomong dimana Mark, kenapa tidak terlihat dimanapun. Seingatnya terakhir Mark menemaninya datang kesini.
"Jen bagaimana kamu bisa disini?"
"Tadi rumah sakit ini menghubungi. Kamu kenapa tidak menghubungiku jika ingin melahirkan. Untung tadi suster itu mengatakan ada pria baik yang menolongmu malah pria itu juga membayar semua biaya rumah sakit ini. Jujur Haechan keuangan kita sangat tipis, aku tidak bisa membayar semua ini."
Haechan melirik bayinya, tersenyum simpul. "Ya pria itu baik sekali. Iyakan nak?" Pria manis itu mendongak menatap Jeno. "Minhyung, apakah aku boleh menamainya begitu?"
"Tentu dia putramu, jadi kamu berhak menamainya,"
"Terimakasih Jen, tumbuhlah jadi anak baik ya minhyunie."
"Haechan?"
"Ya?"
"Boleh aku minta satu permintaan?"
"Tentu,"
"Putuskan hubunganmu dengan siapun itu. Mulailah berbahagia bersamaku? Kamu bisa kan?"
Haechan terdiam seribu bahasa, Jeno mencium bibir Haechan lembut tanpa mereka sadari Mark menyaksikan semua kegiatan di balik kaca jendela. Pria itu mengasihani dirinya sendiri.
"Mark sampai kapan kamu akan menjadi benalu?"
©Lilbuna
Pukul dua belas tengah malam mata Haechan masih terjaga, Jeno baru pulang mengambil beberapa pakaian ganti, membuat surat ijin kerja untuk besok. Dia melamun memikirkan perkataan Jeno tadi sore, apakah Jeno tau selama ini. Jika iya, bukankah Jeno baik masih memaafkan Haechan?
Dilihat dari sudut pandang manapun ini kesalahan Haechan. Seharusnya dia tidak melakukan hal itu.
"Haechan?"
"M-Mark Hyung,"
"Bagaimana keadaanmu?"
Menjawab seadanya, "Baik."
Mark yang sadar tatapan Haechan berbeda menghentikan langkahnya. "Kamu terlihat terganggu, maafkan aku. Aku hanya ingin tau keadaanmu dan baby bear tapi sepertinya kamu tidak menyukaiku. Baiklah aku pergi dulu,"
Melihat Mark akan pergi Haechan membuka mulut, "Mark Hyung mari akhiri ini."
Mark terdiam sebentar lalu berbalik, "Akhirnya kamu mengatakan itu juga Haechan," tersenyum begitu simpul.
"Jeno tau hubungan kita aku tidak bisa menghancurkan hubungan pernikahanku," menunduk dalam kembali berujar lirih. "Mark Hyung juga sudah memiliki calon kekasih."
"Aku mengerti karena sejak awal aku hanya parasit untukmu,"
"Bukan seperti itu," Haechan tidak suka akan sanggahan Mark. "Kita masih bisa berteman?"
Mark menggeleng singkat, "Setelah semua ini aku tidak yakin bisa mengubah status. Aku mencintaimu Haechan dan Jaemin hanya rekan kerjaku. Aku sering bertanya-tanya sebenarnya bagaimana atau seperti apa kamu menganggapku selama ini tapi terimakasih sudah memberiku jawaban. Aku mengerti, dan mungkin ini pertemuan terakhir kita. Berbahagia Haechan, kamu kenangan terindahku dan untuk baby bear aku juga menyayanginya layaknya anakku sendiri," Mark mendekati kerangjang bayi itu mencium kening bayi singkat. "Hei baby bear sepertinya paman Mark tidak mampu menepati janji bermain bersamamu. Jaga Haechan baik - baik ya?"
Setelah kepergian Mark, Haechan menangis. Memeluk kakinya sendiri. "Aku mencintamu Mark Hyung, sangat."
[TBC]
Angstku ngefeel gak sih, rasanya kok kurang ya. Mohon jawabannya ❤
©Lilbuna
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby [✔️]
Fanfiction🌻[Mahae + Nohyuck] • Tittle : Baby • Genre : Angst, Romance, bxb • Bahasa : Baku tidak EYD • Rate : Mature (+) Publish : 11 Agustus 2021 ©LilBuna