Chapter Two : A cup of tea

3.2K 456 72
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!

Malam tiba, Jaemin sudah berdiri di depan pintu istana menunggu keluarganya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam tiba, Jaemin sudah berdiri di depan pintu istana menunggu keluarganya datang. Semenjak ia tinggal di istana Jaemin jadi jarang bertemu keluarganya, hanya di hari-hari tertentu saja mereka bisa bertemu seperti malam ini, Jeno baru saja datang sembari membenarkan jasnya.

"Apa aku sudah rapih?" tanya Jeno, Jaemin menoleh dan membenarkan rambut Jeno.

"sudah, kau tampan." puji Jaemin.

"nah, aku memang selalu tampan." ucap Jeno sembari menaik turunkan alisnya, Jaemin mendelikan matanya beberapa Maid terkekeh melihat kelucuan antara kaisar dan suaminya.

Tak lama pintu terbuka seiringan beberapa orang masuk kedalam istana, "Papa, Shotaro, Sungchan!" Jaemin langsung menghapiri mereka dan memeluknya satu persatu.

"hai sayang." sapa Winwin.

"hai kak." sapa Shotato dan Sungchan.

"Baiklah, mari kita ke ruang minum teh." ajak Jeno, mereka mengangguk dan segera pergi diiringi beberapa Maid, Shotaro, Jaemin dan Winwin jalan beriringan sembari mengobrol sementara Jeno dan Sungchan jalan beriringan.

"sudah lama sekali aku tidak ke istana, sungguh banyak perubahan." ucap Sungchan.

"ya, begitulah aku merubah beberapa interior istana dan beberapa ruangan lainnya." Sungchan memgangguk.

"ku dengar kau juga merubah orang-orang parlemen." ucao Sungchan, Jeno menggelengkan kepalanya.

"belum, tapi ku harap bisa segera merubahnya atas saran papa dia menyuruhku untuk tidak merubah parlemen."

"kenapa? Kurasa parlemen ayahmu buruk sekali."

Mereka sudah ada di ruangan minum teh, maid istana menyiapkan tehnya sesuai pesanan Jaemin teh Jasmin kesukaanya.

"bagaimana kabarmu kak?" Tanya Shotaro.

"Sangat baik, dan ku dengar kau sedang hamil lagi sho?" shotaro tersenyum dan mengangguk, ia mengelus perutnya yang masih datar.

"iya, aku sedang hamil lagi."

"ku harap kandunganmu baik-baik saja." Shotaro mengangguk.

"dan ku harap kakak juga segera di beri momongan." Jaemin tersenyum kecil.

"tentu saja, kekaisaraan ingin segera mendapatkan keturunan alpha untuk penerus takhta selanjutnya, dan kenaikan takhtaku." cicit Jaemin di akhir, Winwin menepuk tangan Jaemin dan tersenyum.

"papa tau ini berat untukmu, kau harus kuat. Papa yakin suatu saat nanti kau pasti akan bisa menjadi empress, papa ingat ramalan The witch sebelum kalian lahir, kau akan menjadi seorang pemimpin di masa depan nanti." Jaemin tersenyum.

Acttledon : Butterfly Effect [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang