Gedung dengan arsitektur seperti masjid ini ternyata adalah hotel bintang 4 yang menjadi salah satu tujuan destinasi bagi keluarga yang berlibur di disini. Bukan apa, hanya saja dekat dengan beberapa tempat wisata berupa Air Terjun, Taman Kota, Kebun Binatang, dan mungkin beberapa destinasi wisata yang tersembunyi yang hanya bisa di temui ya kalau dicari.
Bukan masalah dengan gadungnya, lebih ke masalah ini akan menjadi tempat untuk aku menjadi bagian dari gedung ini selama 10 bulan kedepan, karena aku mendapat kesempatan untuk menjadi Trainee disini. Ya tentu saja aku belajar di setiap departemen yang ada di gedung ini.
Helaan nafas kasar menjadi awal langkahku untuk memasuki pagar masuknya kebagian Back Office dari tempat ini. Ruangan yang berada di bawah tangga menjadi tujuanku untuk menanyakan apa yang akan aku lakukan hari ini.
Ya semoga tidak terlalu melelahkan dihari Senin yang sebenarnya tidak begitu aku suka." Permisi pak, saya mau cari ibu Santi, saya mau melakukan Trainee selama 10 bulan di hotel ini pak " ucapku dengan suara yang tidak terlalu keras dikarenakan aku jujur sedikit sok malu.
" Oh iya, Buk Santi nya ada diruangan ujung di bawah tangga itu ya dek, langsung masuk aja "
Security disini lebih ramah dari pada security Mall yang pernah aku kunjungi beberapa bulan lalu. Tentu saja, disini tempat dimana pelayanan yang baik menjadi tiang utama dari tempat ini.
Pintu ruangan tersebut terbuka setengah, dimana aku lihat sebagian dari kaca dicat putih mungkin berguna untuk menjadikan tempat ini sedikit lebih privasi. Ketukan 3 kali aku lakukan untuk memberitahu penghuni didalamnya bahwa ada seorang perempuan yang sedang ingin mencarinya.
" Permisi bu, Saya Nadhira, dari Pelatihan Perhotelan Daerah yang akan magang disini bu " ucapku berdiri sedikit membungkuk tanda sopan menurutku.
" Oh iya, silahkan masuk dulu "
Masih terdengar ramah seperti bapak security yang berada di depan tadi.
Diruangan yang tidak terlalu luas maupun tinggi ini aku melihat sekitaran ada banyak nya beberapa cendra mata dari beberapa sekolah kejuruan yang pernah menitipkan anak sekolah mereka untuk magang ditempat ini. Dan terdapat satu meja lagi dengan perempuan yang terlihat imut menurut ku dengan lesung pipi nya yg dalam ketika tersenyum itu. Yolan yang tertulis di NameTagnya.Sambil melihat lihat file yang berisikan data diri aku yang aku persiapkan sedari malam, untungnya tidak ada yang tertinggal.
" Oke, ayo ikut saya " ucap perempuan yang aku pastikan bernama Santi itu, karena memang tertulis seperti itu di NameTag berwarna kuning dengan bentuk lingkaran.
Menurut ku ini lebih seperti showing untuk menjelaskan setiap ruangan yang ada di bagian basemen ini. Aku lihat ada 2 pintu disebelah kanan yang bertuliskan di salah satu pintu " Loker Wanita " dan satunya " Loker Pria "
Dan ada belokan di ujung lorong yang memperlihatkan seperti Mading yang berada di sebelah kiri. Sempat sedikit aku lihat diMading itu seperti beberapa info Loker ( Lowongan Pekerjaan ) dan ada info seperti ucapan Selamat kepada beberapa karyawan yang berulang tahun di bulan itu.
Mentok di ujung lorong kembali belok kearah kanan akhirnya aku menemukan pintu yang lumayan lebar yang ternyata adalah bagian Laundry dari hotel ini. Uap panas dari mesin mesin disana langsung aku rasa pada saat memasuki ruangan yang dipenuhi kain kain putih yang ada berserakan dan ada yang tersusun rapi diatas meja berwarna coklat tersebut.
" Pak, ini Nadhira, dia nanti jadi anggota bapak ni , mohon bantuannya ya pak " ucap Bu Santi seraya memperkenalkan aku .
" Pagi pak, Saya Nadhira, mohon bantuanya pak " ucapku memperkenalkan diri. Jujur, sepertinya bapak yang satu ini agak killer menurut ku, dikarenakan mata yang tajam dan tubuh yang berdiri tegap berhasil membuatku sedikit takut awalnya. Untuk melihat wajahnya pun aku tidak berani. Tapi semua ilusi itu hilang sudah pada saat si bapak yang bernama Suyono itu tersenyum dengan ehem manis untuk seusianya.
" Oke, Kamu hari ini bantu di bagian Laundry ya,nanti sesekali saya kasih kesempatan untuk bantu anak Room untuk ajarin kamu. "
Hanya aku jawab baik pak, tidak mau banyak berbasa basi karna memang pada dasarnya aku adalah seorang yang awalnya malu malu, tapi setelah itu ya malu maluin.
Aku melihat 2 orang senior, satu perempuan dan satu laki laki. Sepertinya disini uniform mereka berwarna hitam dengan tulisan Housekeeping di lengan kanan nya.
Aku meperkanalkan diri kepada kedua orang senior tersebut, mungkin kalau dilihat dari raut wajah senior perempuan lebih menakutkan dari pada yang laki laki, karna dia melihat ku dari atas sampai bawah dengan tatapan sinis. Hanya berusaha tersenyum untuk mengurangi gugup.
Tidak butuh waktu lama sebenarnya, informasi dilakukan oleh senior laki laki dengan muka ramah yang bernama Asrul. Dia benar benar ramah, walaupun terkadang candaannya terdengar garing menurut ku, setidaknya tidak seperti senior yang satu lagi, agak sinis menurutku.
*****
Hari ini tugas ku hanya melipat beberapa towel yang akan di bawa oleh Roomboy untuk mengisi troley mereka. Yang akan digunakan untuk melengkapi beberapa fasilitas di kamar. Telapak kaki beberpa orang terdengar seperti gemuruh yang datang, berhasil membuatku sedikit kaget dan mambalikan badan.
" Wah ada anak baru nih, namanya siapa dek? " Ucap salah seorang senior yang sedang mengambil beberapa towel yang sudah aku lopat sebelumnya.
" Nadhira bg " ucapku.
" Asal mana kak? " Tanya lelaki dengan badan tinggi tegap, potongan rambut yang tipis disisi kiri kanan dan belakangnya dan tidak lupa dengan beberapa towel yang ia ambil sebelumnya.
" Bukittinggi bg "
" Asli orang Bukittinggi kak? "
" Iya bg "
" Tinggal disini sama siapa kak? "
" Sama keluarga bg "
" Ooh, nanti aku balik nanya lagi ya kak "
Hanya ku balas anggukan, ni orang bener bener deh, pertanyaan ga ada jeda kecuali pas aku ngomong, nanya mulu, bikin kesel, tapi sayangnya aku tidak tahu siapa nama senior itu. Ah bodo amat juga sih, ga perlu. Toh kalau bisa aku ga ketemu lagi sama dia. Banyak tanya.
Mereka ada Roomboy yang bertugas untuk membersihkan kamar setelah tamu CheckOut ataupun kamar yang masih Stay.
" Hai, Aku Tiara, salam kenal " ucap perempuan berperawakan tinggi putih, tapi sepertinya tidak terlalu tinggi dariku. Disela senyum nya aku malah salfok dengan " Mutiara " yang orang orrang bilang berada di gigi taring sebelah kanannya, mungkin berfungsi untuk memperindah senyum niatnya.
Dia teman pertamaku, ternyata dia juga menjadi salah satu Trainee yang sama namun berbeda daerah denganku.
Menjadi anak rantau ternyata tidak seburuk itu, ya karna memang aku juga tinggal bersama orang tua. Jika berandai andai aku sendirian, pasti juga akan terasa berat.
Untuk pekerjaan mungkin menurutku tidak terlalu rumit disini, ya sekedar mencuci, menyetrika, dan finishing Laundryan tamu sebelum diantarkan ke tamu itu sendiri.
Sepertinya tidak butuh waktu lama bagi seseorang untuk mengetahui akun Instagramku, baru saja aku lihat seseorang yang aku rasa aku melihatnya tadi memfollow akun IG ku. Novanda Pratama namanya.
Tanpa pikir panjang aku langsung membuka profil nya dan memang benar, itu adalah lelaki dengan banyak tanya yang sebelumnya aku temui tadi.
-----
YOU ARE READING
SEBAGIAN KOTA ADALAH KITA
FanfictionKisah seorang Trainee yang bernama Nadhira yang sedang dekat dengan senior yang terkenal dengan Sikap pendiam nya.