C h a p t h e r [6] -- Dojitsu

1.1K 258 43
                                    

Karena aku ngga sabar pengen ketemu kalian.. Jadi aku up lagi ehe “ψ(`∇´)ψ

Ada yang nunggu ngga?

⁝⁞⁝⁞ʕु•̫͡•ʔु☂⁝⁞⁝⁝

Masih di hari yang sama. (y/n) udah siap-siap buat nyari kerjaan, yang terpenting saat kalian balik kemasa lalu adalah duuid duid duid. Koko bau duid ngga ngga ngga

Jika kalian menanyakan Mitsuya, dia mengantarkan adik-adiknya sekalian berangkat sekolah, sungguh kakakable. Tapi ya percuma kalo ujung-ujungnya Mitsuya bolos.

(y/n) masih asing dengan suasana lama ini, biasanya saat berangkat sekolah dia melihat banyak kendaraan terbang maupun napak di tanah.. tapi keadaan sekarang belom maju makanya (y/n) masih asing sama situasi ini.

Dia naik bus dengan uang yang dia pinjam dari Mitsuya, selain udah ngizinin (y/n) numpang di rumahnya dia juga minjemin duidd, kurang baik apalagi coba.

Kembali lagi dengan (y/n) yang mulai memasuki satu persatu toko. Beberapa kali mereka menolak karena gadis itu masih di bawah umur. Ya jelas lah, umur (y/n) yang awalnya 16 tahun menyusut jadi 14 tahun.

Susah sekali mencari pekerjaan, ahh beruntungnya (y/n) di masa depan karena sebelum lulus dia sudah di tawari oleh banyak universitas maupun langsung memegang perusahaan yang di dirikan oleh Ayahnya sebelum meninggal.

Merasa lelah dan masih belum percaya kalo dia kembali ke masalalu, itu jelas terjadi apalagi (y/n) ngga kenal dengan semua orang disini. Gadis itu melempar kaleng kosong ke tempat sampah, tapi lemparannya meleset dan terkena muka orang.

Dia beranjak menghampiri dan meminta maaf, sebenarnya gadis itu sedikit ngeri karena wajah orang yang tidak sengaja kena lempar kaleng bonyok dimana-mana. Lukanya masih baru pula.

"Gomennasai! Etto.. kau tak apa? mukamu bonyok semua." Laki-laki itu mengabaikan (y/n) dan memilih duduk di tempat yang gadis itu duduki tadi. Dia melambaikan tangan dan menyuruh (y/n) untuk mengobati muka bonyoknya.

(y/n) membersihkan luka laki-laki itu dengan alakadarnya, yang terpenting lukanya udah bersih biar ngga terinfeksi.

"Maaf yaa.. aku Cuma nutupin lukamu, kalo udah sampai di rumah berikan obat luka. Andai saja disini ada cairan penyembuh, lukamu pasti akan reda. Lagian kenapa mukamu bisa bonyok begini? Kau di keroyok yah? Lawan gitu.. masa lakik ngga barani baku hantam..

"Cerewet"

(y/n) melongo, suaranya ikemen banget. Gak gak gak

"Huftt.. udah! Aku mau pergi!"

"Sankyu"

(y/n) mengangguk, gadis itu kembali memasuki toko lagi sedangkan laki-laki itu masih duduk mengamati pergerakan (y/n).

Gadis itu ingin menyerah karena ini sudah toko ke sepuluh yang dia masuki, tapi belum ada yang menerimanya juga. (y/n) menunduk lesu, merasa ada yang mengamatinya dia melihat kearah orang itu dan mendapati kalau laki-laki muka bonyok masih melihatnya.

"Kenapa!!" sewot (y/n), sang empu yang di Tanya terkekeh kecil.

"Kau masih bocil nyari kerjaan." Perempatan muncul di dahi (y/n), gadis itu ingin menonjok wajah laki-laki itu. Tapi dia tahan berhubung wajahnya lagi bonyok.

"Aku Matsuno Chifuyu, kau?"

"Han- Nakamura (y/n)"

"Kau ingin pekerjaan bukan? Tapi yah sedikit berat." Mata (y/n) berbinar senang, gadis itu mengangguk dan mulai mengikuti langkah Chifuyu.

Mereka masuk ke restoran mahal tapi lewat pintu belakang. Gadis itu bisa mendengar suara bising dari pelanggan.

"Tanaka-san. Ada yang mau melamar!" seorang laki-laki dewasa menghampiri mereka berdua, matanya sedikit berlinang air mata.

"Terimakasih banyak. Aku harap kau tidak keluar seperti pegawai lainnya." Tanaka menuntun (y/n) menuju sebuah ruangan dan Chifuyu hanya melambaikan tangannya lalu pergi.

Gadis itu melongo melihat tumpukan piring. Ini sangat banyak, banyak sekali.

"Banyak pegawai yang menyerah dan memilih untuk keluar. Jadi semangat bekerja!" Tanaka menepuk punggung (y/n) lalu segera pergi melayani pelanggan lain.

"Aku bingung mau memulainya darimana."

-----------------------------------------------------------

Gadis itu mengeluh di sepanjang jalan sambil memijat bahunya yang keram. Piring-piring kotor terus berdatangan, pantas saja banyak pegawai yang mengundurkan diri.

Tapi beruntungnya (y/n) mendapatkan uang tips dan beberapa kue dari restoran itu. Mungkin saja Mana dan Luna suka kue.

"Astaga aku lupa arah jalan pulang." Sepertinya virus buta jalan dari Zoro menyebar di tubuh (y/n). gadis itu juga tidak melihat bus saat malam hari. Kalo naik taksi uangnya tidak cukup.

(y/n) mengedarkan pandangannya guna mencari seseorang yang bisa menunjukkan arah pulangnya. Tapi jalanan makin sepi.

Gadis itu merasa senang karena doanya terkabul, dia menemukan seorang perempuan disini. Dia duduk di bawah tiang lampu dengan motor yang di parkir.

"Sumimasen. Mbak, apa kau tau ini daerah mana?"

"HAH!?"

"Uwaaa! Kau laki-laki!! Tapi rambutmu mirip perempuan!! Atau jangan-jangan kau transgender!!"

"HAH!! Apa maksudmu ONNA!!"

-----------------------------------------------------------

aaahhh.. makasih responnya di chap 5, meskipun blom 50 vote tpi ya udahlahh..

Next aku Up kalo udah 50 vote + 20 komentar

Back To The Past • Tokyo RevengersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang