Story of MinSung

you can see me. [2/2]

Minho memberanikan diri untuk melangkahkan kaki ke hadapan sosok itu.

Walaupun otaknya berkata jika di depannya sosok lain, namun apa salahnya memastikan?

Langkahnya kian mendekat, dia memberanikan diri untuk menepuk bahu anak itu.

"Dek? Kamu k– kenapa?"

.
.
.

Tangisannya berhenti.

Minho menelan ludahnya kasar, tangannya dengan gemetar memegang tangan anak itu.

"h–hey? Ada masalah?"

Sosok itu nampak tidak bergeming, dengan pelan Minho melepaskan genggaman tangannya.

Greb!

Sosok itu malah mencengkram tangan Minho dengan kuat.

.

.
.

Bruk

Minho terjatuh karna kaget tangannya di cengkram— dia berusaha melepaskan tangan sosok itu.

"SIAL! MAU LU APA?"

Minho panik, dia tidak bisa berpikir jernih. Seharusnya dia lari saat melihat sosok aneh ini.

'yatuhan— kenapa gue sangat nekat sih'— batin Minho dan merapalkan doa agar bisa kabur dari sosok ini.

.
.
.

"kenapa kamu takut...."

Lirih sosok itu.

Minho gelagapan dan membantah dengan cepat, "e—enGGAK!"

"apakah aku menakutkan?"

.
.

"apakah aku jelek?"

.
.

"APAKAH AKU SEBURUK ITU?!"

Minho tersentak dan merinding seketika. Badannya melemas, matanya memerah dan keringatnya bercucuran melewati dagunya—bahkan rambutnya terasa lepek karna keringat.

.
.
.
.
.
.
.

Dia melihat sosok itu— wajahnya hancur.
Sangat hancur.

Sebagian kulit wajahnya terkelupas, salah satu matanya hilang, dan mata sebelahnya berwarna merah— merah pekat. Dan beberapa sisi wajahnya memar biru hingga luka sayatan yang tersampir.

.
.
.

Seketika Minho menjerit ketakutan— dia menghentakkan tangannya dan berlari. Namun naas, kakinya malah ditarik oleh sosok itu.

"HAHAHAHA KAMU MAU KEMANA?"

Sosok itu tertawa dengan lantang, dia tertawa puas melihat korbannya ketakutan oleh dirinya. Dia menarik kaki Minho yang masih berusaha melepaskan diri.

"kenalkan aku Han Jisung~"

Katanya dengan senyum miring, oh! atau lebih ke seringai?

.
.
.

Sepertinya Minho tidak akan kembali lagi ke rumah. ha ha ha. . . .