THE STORY OF MARKMIN🔞

4. My Turn (M)

warn! 21+

met baca kawan!
seperti yang sering aku bilang kalo di semua book aku, sub/ uke disini punya boypussy ya! kalo ga suka bisa enyah sekarang juga. 💙

.

Mungkin Ac yang sekarang tengah menyala di ruangan tersebut tidak berfungsi. Kedua insan yang bahkan tidak saling mengenal tersebut tengah melumat bibir satu sama lagi,

Entah bagaimana kini Jay sudah berada dibawah kungkungan pemuda bule tersebut. Jay tersenyum dalam aksi ciumannya bersama pemuda diatasnya tersebut, ini yang ia tunggu sedari tadi, menunggu pemuda diatasnya tersebut mengeluarkan sisi dominannya.

Dengan tidak sabarnya Marko melepas kaos yang dipakai oleh Jay, kemudian membuangnya sembarangan.

“Sabar, gue gak akan kemana kok,” ucapnya seraya mengelus rahang tegas milik Marko,

Tatapan Marko menjadi lebih sayu sekarang, dengan lancangnya tangannya mulai masuk ke dalam kaos yang dipakai oleh Jay, kemudian mengelus perut rata milik pemuda jutek itu. Jay hanya memejamkan matanya kala merasakan usapan itu,

Karena Jay yang tidak sabaran dirinya segera membuka kaos milik Marko. Ia terkaget kala melihat cetakan otot yang sangat jelas pada perut dan lengannya,

“Wah, gue kira lo cupu, ternyata suhu,” ucapnya enteng.

Marko yang mendengar hal itu seketika telinganya memerah, dan hal itu membuat Jay tergelak gemas, kemudian menangkup pipi pemuda diatasnya,

“Ululu gemes banget sih, jadi pacar gue abis ini ya??”

Marko menatap manik mata Jay, dengan segera ia kembali melumat bibir semerah plum milik Jay.

“Mmhh..” Lenguh Jay kala ia merasakan lidahnya dimainkan oleh Marko.

Mereka saling beradu pagutan, hingga tanpa sadar benda keras menggesek perutnya. Dan Jay yakin pemuda di atasnya ini tengah turn on

Tangan Jay segera beralih mengusap kejantanan Marko yang tercetak keras dibalik celana bahan yang ia kenakan, terdengar geraman rendah milik pemuda bule tersebut. Jay meremas benda keras tersebut, sembari tetap memperdalam lumatan mereka,

“Buka celana lo, ” suruh Jay

Marko hanya mengangguk kemudian segera membuka celananya, kemudian menampilkan kejantanan berurat yang menegang sempurna, Jay yang melihat hal tersebut hanya berdecak kagum, kemudian segera mendorong Marko hingga terduduk di sofa.

Jay merangkak ke arah Marko,

“K-kamu mau ngapain?” tanya Marko kala melihat Jay yang berada diantara pahanya. “Ahh,” desahnya kala tangan lembut itu memegang miliknya,

“Menurut lo gue bakal ngapain hm?”

Jay mengurut kejantanan itu hingga yang punya menggeram hebat, dengan insting yang ia miliki Marko membuka mulut Jay,

Kilatan nafsu tengah meliputi pemuda polos tersebut, hingga ia tidak menyadari apa yang ia lakukan,

“Masukin,” suruhnya,

Jay tersenyum kemudian mengangguk senang. Mulut hangatnya mulai menyapu benda panjang tersebut,

“Shh mulut kamu..” desahnya.

Jay kembali mengulum milik Marko hingga ke dalam, sementara yang punya tanpa sadar menekan kepala Jay hingga kenjantanannya masuk lebih dalam.

Marko meracau tak karuan kala merasakan permainan lidah Jay yang sangat nikmat, hingga ia akan segera mendapat puncaknya,