3

7 1 0
                                    

Jessy mengabiskan 2 jam lebih waktunya bersama Alan, dia mencoba semua permainan yang ada di timezone. Mereka sudah mendapatkan banyak gulungan tiket. Jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 4 sore, Alan mengajak Jessy untuk menukarkan tiket yang sudah mereka kumpulkan.

"Kak Alan?"

"Iya Jess?"

Jessy sebenarnya malu mengatakan ini, ia takut Alan akan marah kepadanya. Namun, ia tak tega melihat anak kecil yang sedang menangis tak jauh dari mereka. Jessy tak sengaja mendengar anak kecil itu menangis karena ia kekurangan 53 tiket untuk mendapatkan sebuah pena doraemon yang lucu.

"Jessy mau ijin sama kakak."

Alan menaikkan satu alisnya pertanda bingung dengan ucapan Jessy.

"Ijin buat apa Jess? Kamu ada keperluan mendadak?"

"Jessy boleh ngasih beberapa tiket kita ke anak kecil yang ada disana ngga?" Ucap Jessy sambil menunjuk anak kecil yang ada didekat mereka.

Alan tersenyum kecil lalu tertawa mendengar ucapan Jessy. Alan mengira Jessy ingin izin pergi karena bosan sudah menghabiskan waktunya bersama Alan.

"Tadi Jessy ngga sengaja dengar, tiketnya kurang 53 lagi kak biar biar bisa ditukar sama pena doraemon."

Alan menatap Jessy dalam, ia jatuh lagi kedalam manik indah itu. Alan tak menemukan kebohongan disana, hanya sebuah ketulusan yang ia dapati.

Alan menarik tangan Jessy, membawanya ke tempat penukaran tiket. Mengambil tiket yang ada di tangan Jessy dan meminta kepada petugas penukaran tiket untuk menghitungnya.

Jessy merasa kaget sekaligus sedih. Alan tidak menanggapi pertanyaannya. Apakah Alan marah kepadanya? Namun pikiran itu hilang saat ia sadar karena ia baru sadar bahwa Alan sedang menggenggam tangannya. Jessy berusaha melepas genggaman itu, namun genggaman Alan terlalu erat. Seketika genggaman itu terlepas dan Alan berbalik, memperlihatkan sebuah gantungan kunci bergambar boba yang lucu dan dua buah pena doraemon. Mata Jessy berbinar melihat pena doraemon yang ada di tangan kanan Alan.

"Ayo kita ke anak kecil tadi, daripada kamu kasih tiketnya ke dia, mending kamu langsung ngasih pena ke dia. Jadi tiketnya bisa disimpan dan ditukarin sama yang lain." Jelas Alan, sambil memberikan pena tersebut Ke Jessy.

"Makasih ya Kak, Jessy kira Kak Alan marah sama Jessy." Ucap Jessy tak enak hati.

"Yakali marah, ngga lah. Ada-ada aja si kamu." Jawab Alan sambil tertawa pelan.

Mereka berjalan menghampiri anak kecil tadi, ia masih duduk disana sambil memandangi tiket yang ada ditangannya.

"Adek, mamanya mana? Kok duduk sendiri?" Tanya Alan sambil jongkok didepan anak kecil itu.

"Mama lagi belanja." Jawab anak kecil tersebut sambil sedikit menjauh dari Alan.

Jessy ikut jongkok didepan anak kecil itu, lalu memberikan pena yang ada ditangannya.

"Ini buat kamu, jangan sedih lagi ya ganteng."

Awalnya Anak Kecil itu terlihat ragu untuk mengambilnya dari Jessy, Alan meyakinkan anak itu bahwa mereka bukanlah orang jahat, anak itupun mengambil pena tersebut dari genggaman Jessy. Ia terlihat sangat senang saat mendapatkan dua buah pena doraemon yang ada ditangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Belajar BerhentiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang