Who? : Polaroid

4 1 0
                                    

Who : Polaroid.

Grand Piano di tengah ruangan seakan memiliki sihir, menarik diriku mendekatinya.

Jam pelajaran yang telah usai, dan kondisi sekolah yang sepi. Sebuah kombinasi menarik, membuatku semakin yakin untuk memainkannya tanpa gangguan atau menganggu.

Tempatku berada saat ini adalah ruang musik. Ruangan ini rutin digunakan pada hari Kamis. Tidak pernah ada aturan bahwa hanya anggota ekstrakulikuler yang boleh memainkan alat di dalamnya.

Tapi jika ada, itu sepenuhnya karena aku abai.

Aku duduk pada kursi yang berhadapan langsung dengan piano. Otakku bekerja, memikirkan lagu mana yang akan aku mainkan.

Mistral Gagnant karya Renaud menjadi pilihanku. Lagu Prancis paling populer sepanjang masa, dan satu-satunya yang melekat pada ingatanku karena hadirnya momen indah saat aku memainkannya terakhir kali.

Jariku mulai menari diatas tuts piano, menciptakan sebuah melodi indah.

Senyumku terukir saat aku bisa melewati bagian demi bagian lagu dengan baik meski terkendala jari-jari yang kaku.

Hal yang wajar mengingat ini pertama kalinya aku kembali menyentuh alat musik ini.

Ingatan-ingatan berharga itu hadir kembali. Mereka tidak pernah meninggalkanku, terus membuatku berharap pada kesemuan.

Tapi tiada yang tahu bagaimana takdir bekerja, seakan takdir pernah berbisik 'Until I Found You.'

Itulah yang aku yakini. Takdir akan selalu menemukan kita bagaimanapun caranya.



Dua menit telah berlalu, dan sentuhan terakhir pada tuts piano menambah durasi permainan menjadi dua menit empat puluh lima detik.

Waktu yang aku habiskan untuk menyelesaikan Mistral Gagnant.

Dan aku tidak rugi telah mendedikasikan waktu untuk sesuatu yang aku cintai: piano.

Aku berdiri dari tempatku, memutar lutut untuk meraih tas di pojok ruangan.

Bersamaan dengan langkahku kesana, ponselku berbunyi. Aku meraih benda pipih yang berada pada saku jas itu, mendapati pesan berantai dari sahabatku.

Seno: Buruan dong buk!!!

Aku tersenyum.

Pesan dari pemuda itu dapat digunakan untuk menjabarkan bagaimana suasana hatinya selama aku tenggelam dalam permainan piano.

Aku meraih tas, dengan segera menggendongnya ke pundak. Meski aku tidak rugi untuk dua menit itu, berbeda dengan Seno.

Salahkan pada ruang musik yang berada di satu jalur dengan ruang radio, aku jadi hilang kendali.

Hambatan selalu ada di setiap perjalanan. Baru melangkah, sesuatu yang lain menarik perhatianku. Sebuah polaroid tergeletak pada lantai koridor tepat dihadapan pintu.

Benda itu sudah terseret beberapa centimeter dari tempatnya semula karena pintu yang aku dorong keluar.

Aku meraihnya, mengamati lembaran persegi itu dengan serius hingga kerutan pada dahi terbentuk. Foto seseorang yang sedang memainkan piano.

Perempuan.

Rambut hitam.

Sangat familiar. Tentu saja. Karena seseorang di foto adalah aku sendiri.

Ya, aku. Arora Jeanda Wajdi.

Tapi bagaimana bisa?

Atau lebih tepatnya, siapa orang yang memotretku dengan kamera Fujifilm Instax ini? Entahlah, apapun jenis kameranya.

Ini bukan aku di dua atau tiga tahun lalu, tapi diriku dalam beberapa menit sebelumnya.

Aku benar-benar larut dalam permainan hingga tidak menyadari apapun, seperti bunyi kamera saat membidik.

Aku membalik foto itu, bermaksud menemukan petunjuk di sisi bagian yang lain. Tapi naas, hanya kertas putih polos yang terlihat.

Sejak saat ini, mungkin aku ditakdirkan menjadi detektif.






Hai, selamat datang!

Aku berterimakasih untuk kalian yang mau membaca Chapter pertama: Polaroid dari Who?.

Semoga kalian juga memasukan cerita ini kedalam perpustakaan, dan turut hadir menantikan cerita ini kedepannya.

Tolong beri tahu aku jika ada masukan, karena aku ini newbie.

Ada bintang untuk Vote, ada komentar untuk segala rasa yang kalian rasakan saat membaca Who?. Jangan lupa vote, dan komen, sobat!

Terimakasih,


Navi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang