Bab 7

32 3 0
                                    

Naura menatap jalanan yang mulai ramai, dia sengaja tidak melihat ke arah Kaisar. Karena Kaisar terlihat mempesona dengan setelan jas kerjanya.

" Kepala kamu nanti pegal lho..". Sindir Kaisar, Naura mengabaikan Kaisar dan tetap pada posisinya tadi.

" Apa sekarang aku telpon Nayla ya..atau .. telpon tante Lidya..". Kaisar mengancam Naura, merogoh ponsel disaku celananya dan berhasil, Kaisar tersenyum tipis, Naura sekarang beralih menatapnya.

" Smile... kamu gak lupa kan, aku bilang setiap ketemu aku kamu harus senyum". Naura memutar bola matanya dan menarik bibirnya ke samping.

" Nah gitu dong..  ". Nyebelin banget.. sumpah. Untung ganteng..umpat Naura.

" Saya udah ngikutin kemauan kamu ya..tapi bukan berarti saya bisa nurutin  semuanya... so.. jangan ngelewatin batas kesabaran saya... ok!!". Naura menatap Kaisar tajam.

" Hari ini kamu mau ketemu klien dimana?". Tanya Kaisar, seingatnya Naura tidak pernah cerita apapun pada Kaisar apalagi menyangkut pekerjaan.

" Nayla yang ngasih tahu tadi..". Aishh..si kutu kupret, ngapain coba..

" Di Resto..".

" Jam berapa?". Kok banyak nanya sih.

" Jam 9 ".

" Laki- laki apa perempuan.."
Lho..lho... kok jadi ribet kaya emak- emak.

" Perem..... kamu lagi wawancara?". Kaisar mengangkat bahunya..

" Ya.. pengen lebih akrab aja sama calon...". Naura mengernyitkan dahinya.

" Calon kakak ipar.. iya kan .. Kak Naura..". Naura semakin mendelikkan matanya pada Kaisar. Minta di tabok juga lama- lama. Beruntung jalanan lancar tanpa hambatan, Naura turun dari mobil Kaisar.

" Jam 7 aku jemput kamu..". Naura mau menjawab tidak, tapi Kaisar seolah memperingatkan Naura dengan matanya untuk setuju.

" Terserah deh...". Naura pergi masuk ke dalam Restorannya. Kaisar tersenyum senang karena untuk pertama kalinya Kaisar melihat Naura tersenyum. It's so beautiful...

****

" Bu.. klien ibu udah dateng.. langsung ke ruangan ibu apa di Resto bu?". Tanya Dewi pada Naura.

" Ke ruangan saya aja Wi... makasih ya". Dewi mengangguk dan pamit keluar. Lima menit kemudian Dewi datang dengan klien Naura.

" Hi.. Naura. Apa kabar?". Naura terkejut saat melihat Bianca , Bianca kliennya. Setelah dua tahun tidak bertemu, Bianca tetap tidak berubah... masih cantik dan sexy. Gaya pakaiannya pun tetal sama, memakai pakaian terbuka yang menonjolkan asetnya yang menawan.

" Boleh aku duduk..". Bianca tersenyum ramah, padahal dulu dia sangat menyebalkan.

" Oh iya..tentu saja boleh. Silahkan..maaf .. aku kaget tadi..aku gak nyangka bisa ketemu kamu lagi". Dulu Naura sangat membenci Bianca, tapi kok sekarang perasaan itu hilang ya..

" Kalo aku.. aku emang sengaja pengen ketemu kamu,, ". Bianca menunduk, dia tidak berani menatap Naura.

" Ya..selain aku cocok sama menu makanan restotan kamu..aku juga sekalian mau minta maaf... maaf ya..dulu aku tuh jahat banget sama kamu..". Ucap Bianca tulus.

" Aku udah ngelupain itu kok.. hidup kan harus berjalan terus.. ngomong- ngomong...kamu mau tunangan sama Aditya?". Naura bingung dengannya sekarang, dulu dia alergi menyebut nama Aditya, tapi sekarang perasaannya lebih ringan.

" Bukan... bukan Aditya. Aku udah lama putus sama Adit..".

" Oh..sorry. Maaf ya.. ".

" Gak apa- apa..aku udah move on kok dari dia.. ". Ucap Bianca tanpa ada rasa sedih. Naura menawarkan berbagai menu pilihan untuk disajikan di acara Bianca dua minggu lagi, setelah dua jam membicarakan konsep dan lain- lainnya. Akhirnya mereka sepakat untuk melakukan kerjasama. Dua hari lagi mereka akan mengadakan meeting dengan wedding EO.

My Sexy NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang