Naura tersenyum puas saat mendengar tamu undangan memuji masakannya. Ya ..hari ini pesta pertunangan Bianca, Bianca menyebar 1000 undangan yang dibagi menjadi 3 tempat, tempat pertama untuk teman- teman sekolahnya dulu, tempat ke 2 untuk keluarga dan teman- teman terdekat dan tempat ke 3 untuk kalangan bisnis calon suaminya. Naura menempatkan dirinya sendiri di tempat ke 3, dia ingin memastikan sendiri bahwa menu yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan.
Naura sibuk menata meja makan dan piring- piring serta peralatan lainnya dibantu oleh 4 pegawainya. Tugas nya hanya memastikan tamu undangan tidak kekurangan makanan dan minuman.
Tiba- tiba dia melihat seseorang yang paling tidak ingin dia temui di dunia ini.
" Wi.. kamu pastiin semua tamu tidak kekurangan ya. Saya mau ke toilet sebentar ".
"Iya bu... ibu gak usah khawatir". Ucap Dewi. Naura segera menjauh dari Aditya, masuk ke dalam toilet wanita. Naura membasuh wajahnya, ternyata dia belum siap bertemu langsung dengan laki- laki itu. Dada Naura masih merasakan nyeri walaupun rasanya tidak sesakit dulu. Aditya terlihat gagah mengenakan jas abu- abu gelap lengkap dengan dasinya, kacamatanya
Berganti dengan lensa kontak sehingga Aditya terlihat lebih muda. Tapi Kaisar tentu saja lebih unggul... tubuh tinggi Kaisar di dukung oleh wajahnya yang sempurna dan badannya yang tegap serta...loh kok Kaisar... stop it Naura.. kamu udah gila... Naura kembali membasuh wajahnya, mungkin dia lelah seharian ini...Naura kembali ke acara setelah 15 menit berada di toilet, dia melihat Dewi dan yang lainnya kewalahan karena tamu yang datang sekaligus. Naura mempercepat langkahnya.
" Gimana Wi... stok masih cukup?"
Tanya Naura." Alhamdulillah cukup bu,,, kayaknya sebagian tamu udah pada dateng semua... oh iya bu, tadi ada salam dari orang ganteng... ". Naura mengernyit.
" Ini tadi dia titip ini..". Dewi menyodorkan kartu nama. Tanpa melihatnya Naura tahu itu pasti Aditya. Naura melemparkan kartu itu saat mwmbaca nama yang tertera disana ke dalam tempat sampah yang tidak jauh darinya.
****
Naura memastikan semuanya beres tidak ada yang tertinggal, mereka langsung mengepak semua peralatan yang harus selesai malam ini. Karena jika mereka todak segera membereskan sisa- sisa pesta bisa dipastikan pihak hotel akan meminta tambahan biaya. Sebetulnya Naura bisa pulang dan menyerahkan semuanya pada pegawainya, tapi dari awal dia mendirikan usahanya dia terbiasa terjun langsung ke lapangan dan membantu pegawainya sampai selesai.
" Udah masuk semua bu..". Ucap Hendra pegawai laki- laki yang tugasnya membongkar pasang perlatan catering Naura.
" Ok..yang lain udah selesai semua. Kamu bawa aja semua ke Resto, untuk pembongkaran dan beres- beres , kita lanjut besok .. kalian semua bisa istirahat". Hendra mengangguk dan pamit pulang pada Naura.
Pesta pertunangan Bianca diadakan jam 8 malam dan selesai jam 11. Dan sekarang sudah jam 12 malam, Naura memanggil Dewi yang bersiap untuk pulang.
" Wi.. malem ini dijemput lagi?". Naura berharap Dewi sendirian kali ini.
" Iya bu... bapak yang jemput Dewi".
" Oh ya udah..salam sama bapak kamu ya.. hati- hati. Udah malem ini... jangan lupa pake sweater Wi..". Dewi mengangguk dan pamit pulang. Naura memang baik pada setiap pegawainya, hal kecilpun tidak luput dari penglihatannya.
Naura berjalan ke basement hotel dan masuk ke dalam mobilnya. Seluruh badannya pegal dan matanya mulai ngantuk. Naura melirik ke belakang kaca spionnya, dia melihat mobil pazerro hitam edisi teraru berada tepat dibelakangnya. Naura mengabaikan perasaannya yang tidak enak, kemungkinan bisa dipastikan itu pegawai hotel.
Mobil yang dikendarai Naura sudah masuk ke dalam tol kota, dan Naura terkejut saat mobil yang sama mengikuti mobilnya. Mengikuti instingnya, Naura menginjak pedal gasnya, kecepatanya melewati batas maksimum sekarang, beruntung jalanan sepi, hanya beberapa kendaraan yang lewat. Mobil itu mengejar Naura dengan kecepatan yang sama, Naura mencoba menenangkan dirinya. Terlintas dia ingin meminta bantuan Kaisar tapi niatnya ia urungkan mengingat Kaisar sedang bersama Nayla sekarang. Naura meminta bantuan Kaisar untuk menemani Nayla di rumah sampai dia pulang.
Naura bisa bernafas lega saat memasuki kawasan kompleknya, keamanan ketat disini tidak diragukan lagi. Naura segera turun dari mobil, membuka pintu pagar dan memasukkan mobilnya ke dalam garasi.
Naura membuka pintu rumahnya dengan cepat, lalu memastikan dia menguncinya dengan benar.
" Naura...". Naura terjingkat karena kaget.
" Kamu kenapa?". Sekujur tubuh Naura gemetar ketakutan, wajah Naura pucat.
Kaisar mendudukkan Naura di kursi ruang tamu, berjalan ke dapur dan kembali dengan membawa segelas air putih." Sebaiknya kamu minum dulu supaya kamu tenang..". Naura mengangguk dan meminum air tanpa sisa.
" Nayla mana? ". Tanya Naura cemas.
" Udah tidur tadi, dia maksa nunggu kamu tapi besok ada jadwal ujian..".
" Makasih udah jagain Nayla..".
" Itu udah tugas aku Ra.. ". Naura tersenyum getir, seharusnya dia tenang Nayla ada yang memperhatikan. Tapi entah kenapa, hatinya merasa tidak nyaman mendengar langsung dari kaisar yang mengkhawatirkan Nayla.
" Sebaiknya kamu pulang... Nayla biar saya yang jaga..". Naura berdiri dari duduknya tapi Kaisar menahannya.
" Aku gak bakal ninggalin kamu kalo kamu belum cerita..".
" Cerita apa?".
" penyebab kamu ketakutan kaya gini..".
" Saya tadi panik dan sedikit takut... ". Dahi Kaisar mengernyit.
" Ada mobil yang ngikutin saya dari hotel sampai kesini..". Kaisar langsung berdiri dari duduknya, tentu saja dia panik, Kaisar bermaksud untuk mengecek keluar rumah tapi Naura menahannya." Mobil itu udah balik. Dia gak mungkin bisa kesini kan?". Naura mencoba memberikan ketenangan pada Kaisar dan menenangkan dirinya sendiri.
" Besok aku anter kamu lagi.. gak ada penolakan, aku udah janji sama om dan tante untuk jagain kalian berdua". Ucap Kaisar tegas. Kaisar pamit pulang dan menyempatkan diri mencium kening Naura, Naura tidak menghindar apalagi melawan, karena dia tidak punya tenaga lagi.
****
Jangan lupa vote dan komen..makasih ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Neighbour
RomansaSatu hal yang dibenci oleh Naura Kamila Hasim di dunia ini adalah laki- laki. Bukan nya Naura tidak normal, tapi sejak dia ditinggalkan oleh makhluk yang bernama laki- laki hatinya mulai tertutup dan memilki pandangan yang sama bahwa laki- laki di d...