Bab 10 Batalyon Yonif Raider

18 9 1
                                    

Pratu Runi bergabung dan terdaftar dalam Batalyon Yonif Raider salah satu pasukan elit Tentara Nasional Indonesia.

Saat ada bahaya atau pertempuran, anggota kesatuan inilah yang berada di garda terdepan menyelamatkan negara.

Kemampuan yang dimilikinya adalah
Anti teroris untuk pertempuran jarak dekat, melawan gerilya dengan mobilitas yang tinggi, pertempuran berlanjut jangka panjang.

Tergambar di baretnya logo sangkur terhunus bermata dua, lintasan kilat atau petir, warna merah putih yang semuanya di dalam sebuah perisai.

"Run, hari ini kita ada latihan simulasi pembebasan sandera, kamu siap?"

"Siap, Komandan," timpalnya pada sahabatnya si Revan.

"Eh, dengerin lagu ini, setiap aku galau semangatku membara setelah dengerin lagu ini," bisik Revan.

#Lagu Komando Latihan Pertempuran

Komando latihan pertemuan
Di sini para raider dilahirkan
Dengan jiwa satria infanteri namanya
Sapta Marga pedoman kami

Gunung, hutan, rawa, laut di tempa
Itulah sahabat kita
Semangat membara tak kenal menyerah
Tri Dharma selalu siap sedia
Di mana kami berada, merah putih selalu di dada

Tri Dharma rela berkorban jiwa
Untuk bangsa dan negara
Lebih baik gagal di medan latihan
Daripada gagal di medan pertempuran
Marilah kita berlatih bersama kalau tidak mau pulang nama

Di bawah naungan ibu pertiwi
Tri Dharma tak pernah ingkar janji
Untukmu bangsa dan negeri ini
NKRI harga mati

Para prajurit berkumpul untuk diberikan arahan dari seniornya.

Para prajurit menyimaknya dengan baik tentang strategi pembebasan sandera dan ruangan sandera hingga di akhir penghujung arahan.

"Ada pertanyaan?"

"Siap, tidak ada," serentak menjawab.

"Ingat, utamakan keselamatan kalian! Aku tak ingin kalian terluka saat latihan! Mengerti?"

"Siap, mengerti, setia sampai mati," jawab prajurit serentak.

"Raider," ucapnya serentak seraya hormat kepada senior.

Saat latihan kesetaraan pangkat tidak berlaku, tak ada tamtama, bintara, ataupun  perwira. Semuanya sama saat latihan.

Semua prajurit mengambil senapannya begitu gagah dengan baju pertempuran yang dikenakannya.

Para prajurit bersiap untuk menaiki mobil pertempuran, beberapa perlengkapan tempur dibawanya seperti senapan dan alat optik  membelakangi dan mengarahkan senapan seraya jeli mencari keberadaan lawan.

"Sandera harus dibebaskan dengan selamat! Lakukan strategi terbaik," bisik Revan kepada Runi.

Runi yang hanya fokus tak memberi jua tanggapan .

Runi refleks menunduk saat bidikan menyerbunya. Runi pun membalas bidikan dengan melumpuhkan satu lawan.

Suasana sudah tak aman, senapan kian menunjukkan kegagahannya. Letusannya pun berbeda-beda; dari segala arah.

Beberapa dari musuh telah tertelentang. Para prajurit menuju ke tempat sandera untuk segera membebaskannya dan membawanya pergi dengan mobil pertempuran yang ditungganginya.

Runi dihadang oleh lawan, senapan tak harus diandalkan, berbekal bela diri ia mampu melumpuhkan lawannya dengan cepat.

Masih dengan posisi yang sama Runi berdiri di samping mobil dengan memeluk erat senapannya, dengan  tangan yang satu berpegangan erat pada mobil saat melaju.

Senapan Yang Penuh Keajaiban (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang