2

472 89 19
                                    

Langkah kaki seorang pria yang baru saja masuk ke gedung yang memiliki 9 lantai disambut ramah oleh para pegawai disana. Namun ia hanya berjalan lurus tak memperdulikan sapaan orang-orang seakan dirinya lah yang punya segalanya, ia pun tetap melangkah menuju tempat tujuan nya yang berada dilantai 9. Ruang CEO tentunya, menyapa sang sekertaris CEO yang ia kenal sebentar lalu ia membuka pintu tersebut dan menyapa seseorang yang sibuk dengan tumpukkan berkas dengan wajah seriusnya.

"mark?"

Mark pun melihat siapa yang berada disana.

"Oh kak taeyong. Masuk" ujarnya pada taeyong yang sekaligus sepupunya itu

"Sibuk?"

"Tidak usah basa-basi pasti ada hubungannya dengan jungwoo kan?" Taeyong terkekeh mendengar pernyataan mark yang sangat tepat itu sebelum ia mencoba berbasa-basi.

"Kudengar kau akan bertunangan dengannya segera ya?" Taeyong duduk disofa yang berada di ruangan mark dengan wajah angkuhnya

"Ya, aku tahu itu rencanamu kan?" Mark melirik taeyong kesasl, namun taeyong malah terkikik seakan senang dengan penderitaan mark.

"Kau sangat mengenalku"

"Bahkan perjanjian sialan ini juga berasal dari ulahmu kan? Coba saja jika kau tak meracuni ayahku untuk melakukan perjanjian gila ini aku sudah bebas dari semua kekangan. Lalu apa rencanamu ini berhasil setelah melemparku kedalam masalah pribadimu?" Sarkas mark pada taeyong

"Aku masih butuh bantuanmu mark"

"Bantuan apalagi? Ini sudah dua tahun sesuai perjanjian kita kan? Apa jaehyun belum menjadi milikmu?" Taeyong menggeleng

"Dia masih sibuk melihat jungwoo, bukan diriku. Aku semakin membenci jungwoo" kata taeyong dengan menatap tajam mark membuat mark menghela nafasnya, inilah yang ia tak suka dari taeyong. Ia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia mau, entah itu cara baik atau buruk akan ia tempuh.

"Mengapa tidak kau saja yang meminta kakek untuk menjalin kerja sama dengan keluarga jung?"

"Tidak bisa, keluarga jung tak menyukaiku. Jadi ya kau berakhir menjadi korban disini, sorry lilbro"

"Apa masalah dengan sungchan itu?"

"Jangan membahas anak kurang ajar itu. Dia yang mencari masalah denganku"

"Apa jaehyun tak tahu bahwa kau sepupuku?"

"Tentu saja tidak, kalau dia tahu pasti tamatlah riwayatku. Kau tahu sendiri jaehyun itu berpura-pura diam tapi sebenarnya dia tahu segalanya kecuali aku yang menjadi salah satu keluarga lee ini. Lagi pula, marga lee disini tidak hanya kita saja. Jadi bagaimana hubunganmu dengan jungwoo hm?"

"Ah aku lelah dengannya yang suka ikut campur urusanku, kau tahu sendiri aku tak pandai mengontrol emosiku. Ya jadilah dia selalu jadi sasaran kemarahanku" taeyong terkekeh membayangkan bagaimana jungwoo dibawah kuasa mark pasti banyak sekali jejak luka di tubuhnya

"Bagus, berikan dia pelajaran karna sudah merebut orang yang harusnya jadi milikku" taeyong pun bangkit dari tempat duduknya "aku pergi dulu, terimakasih infonya. Tapi aku tidak akan datang saat pertunanganmu kau tahu sendiri kan alasanku?"

"Ya terserah kau saja" mark memutar bola matanya, jengah dengan tingkah laku sepupunya

"Ah ada yang lupa ku katakan padamu, mark"

"Apa?"

"2tahun tinggal bersamanya apa kau tak tergoda padanya? Kau bisa bermain dengannya lalu tinggalkan dia nanti. Kau tahu kan? Dia sasaran empuk lilbro" pesan taeyong pada mark yang terdiam dan kembali mengulas lagi kilas balik kisah diantara keduanya yang sama sekali tidak baik.

"The fuck?" gumam mark dengan senyum evilnya dan mengambil jas yang tersampir di kursinya lalu mengambil kunci mobil untuk segera pulang bertemu orang yang baru saja taeyong bicarakan setelah tadi pagi mereka bertengkar hebat, mark ingin tahu kondisi pria itu. Mark berharap orang tuanya tidak tahu mengenai kondisi hubungan mereka.

Jika mark pikir, memang jungwoo orang yang sangat amat cantik. Cara dia tersenyum dan kelembutannya pun terkadang seperti sihir bagi mark. Pantas jaehyun tetap berada disisi jungwoo tanpa melirik taeyong sepupunya itu.

Tapi mark tahu, jungwoo tidak akan bisa didapatkan secara penuh dengan cara seperti ini. Lagi pula ia sudah banyak meninggalkan jejak kesakitan padanya karna ulah sepupunya itu.

Dilain sisi, setelah jaehyun mengobati luka jungwoo ia pun bergegas pulang dan ia berharap luka milik jungwoo akan segera membaik.

Belum sempat mengijak pedal gas mobilnya, ia masih menetap didalam mobilnya sembari berpikir apa ia harus meminta tolong ayahnya untuk membawa jungwoo keluar dari masalah ini?

Bisa saja jaehyun meminta tolong pada keluarganya, namun ia takut jungwoo akan menolaknya. Ia tak akan suka jika jaehyun berbuat nekat dengan membawa keluarga lainnya masuk kedalam permasalahannya.

Saat sibuk berpikir, mata jaehyun menangkap sosok mark baru saja keluar dari mobilnya. Lalu masuk kedalam gedung apartemen tersebut dan masuk lift.

Ditempat jaehyun berada ia masih bisa melihat kamar jungwoo yang masih terbuka lebar jendelanya. Ia hanya berharap kondisinya akan segera membaik dan tidak disakiti lagi oleh mark.

10menit berlalu. Jaehyun masih setia menatap jendela kamar jungwoo, namun matanya terbuka lebar saat ia melihat sosok jungwoo yang sedang berada dalam kuasa mark.

Mark terlihat mencekik leher jungwoo dan membawa jungwoo untuk menempel pada dinding. Hingga jaehyun tak tahan lagi saat mark mencoba mencium jungwoo namun jungwoo menolaknya. Jaehyun pub segera turun dari mobilnya dan bergegas menaiki tangga darurat menuju apartemen milik jungwoo yang berada dilantai 3.

"JUNGWOO!!" teriak jaehyun dari luar sambil mencoba mendobrak pintu apartemen dengan salah satu tongkat besi yang kebetulan ia temukan tadi ditangga darurat.

Hingga akhirnya pintu terbuka dengan tangan jaehyun yang mendapatkan luka akibat memaksa terbukanya pintu apartemen tersebut. Ia segera masuk kedalam kamar jungwoo.

"FUCK YOU" Jaehyun menarik mark dan memukul mark yang sudah menindih jungwoo ditempat tidur milik jungwoo bahkan jungwoo pun sudah menangis dengan kancing baju yang sudah terbuka semua.

"WHAT ARE YOU DOING?!" Mark tidak kalah dengan jaehyun, ia melemparkan tinjuannya kewajah jaehyun. Keduanya saling serang satu sama lain membuat jungwoo semakin takut.

"Berhenti.... Ku mohon berhenti" tak dihiraukan suara parau jungwoo yang sedang menutup tubuhnya yang sudah terekspos itu.

"KUBILANG BERHENTI!" hingga teriakan dari suara milik jungwoo membuat keduanya berhenti. Lalu jaehyun dengan sigap menarik jungwoo memakaikan jaket miliknya pada jungwoo lalu membawanya keluar dari apartemen tersebut, membuat mark melempar segala benda yang berada disekitarnya.

"Sialan, jung jaehyun!" Teriak mark dengan nafas tersenggal-senggal.

Tak peduli dengan suara itu, jaehyun mempererat jaket yang jungwoo gunakan untuk menutupi tubuhnya dengan jungwoo yang masih menangis dan jaehyun pun segera membawa jungwoo masuk kedalam mobilnya. Lalu menginjak pedal gas mobilnya meninggalkan apartemen milik jungwoo dan mark itu.

------------------ TBC ---------------

Jadi udah kenyang belum sama konten jaewoo? Hahaha jujur aja aku sih belum. Yuk tetep jangan lupa tinggalin jejaknya ya seperti judulnya lah ya boleh kali aku minta votementnya. Thank youu

Jejak (Jaehyun X Jungwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang