Benteng

7 1 0
                                    

Kapal angkasa mereka telah mendarat Zion, Lia, dan Ridwan keluar dari pesawat luar angkasa mereka. Saat mereka keluar terlihat seorang perempuan tengah menunggu mereka

"Selamat datang di benteng pertahanan Rein" Kata perempuan yang menunggu mereka dengan ramah

"Oh...kau yang tadi memeriksa identitas kami" Kata Ridwan 

"Ya, saya yang memeriksa identitas kalian tadi" 

"Saya Naisa, salam kenal" Perempuan itu memperkenalkan diri

"Saya Lia, ini Ridwan" Kata Lia sambil menunjuk Ridwan

"Hai" Sapa Ridwan

"Dan ini kapten tim kami, Zion" Sambung Lia mana kala Zion hanya diam tak berkata apapun

 "Saya akan antarkan kalian ke ruang kendali" Kata Naisa dengan ramah, ia kemudian beranjak pegi ke ruang kendali diikuti Zion, Lia, dan Ridwan

Ruang Kendali

Naisa, Zion, Lia, dan Ridwan memasuki ruang kendali, di dalam ruang kendali terdapat dua buah skrin besar. Sebuah skrin sedang menampilkan informasi dan satu skrin lagi menampilkan sebuah kata yaitu G.D.F

Terlihat dua orang, seorang perempuan dan seorang laki-laki tengah fokus mengamati skrin

"Komandan, Kapten" Panggil Naisa

Mendengar panggilan Naisa perempuan dan laki-laki itu menoleh

Zion, Ridwan, dan Lia langsung buat gerakan hormat

"Kalian pasti bantuan yang di kirimkan markas" Kata laki-laki itu. Laki-laki itu wujud nya seperti manusia namun badan nya berwarna oren, mata nya seperti mata kucing, rambut nya berwarna hitam, ia memiliki belang hitam juga memiliki kuping dan ekor seperti harimau

"Ya, Saya Kapten Zion, ini Ridwan, dan ini Lia" Kata Zion memperkenalkan anggota tim nya

"Saya Kapten Mira" Kata perempuan berwujud seperti manusia bermata hijau zamrud dan memiliki rambut hitam pendek 

"Dan ini Komandan Zaglin" Sambung perempuan yang di ketahui bernama Mira itu

 "Kalian boleh istirahat dulu, kita berkumpul lagi setelah satu orang lagi datang" Kata Komandan Zaglin

"Satu orang Lagi?" Tanya Zion 

"Ya, ada satu orang lagi yang di kirimkan markas sebagai bantuan" Jelas Zaglin

"Siapa?" Tanya Zion lagi

"Kapten tahap 3 yang paling di takuti di antara semua kapten dan merupakan pemimpin semua kapten" Kata Mira yang tengah menjelaskan seseorang

Zion langsung mengetahui siapa orang yang tengah di bicarakan Mira "Kapten Leon" 

"Ya, Kapten Leon juga di kirim markas, namun saat ini Kapten Leon sedang menyelesaikan misi lain" Jelas Mira

"Huhhhh" Hela Zion mendengar nama abang nya 

"Naisa antarkan mereka ke kamar mereka" Perintah Zaglin

"Baik komandan, ikuti saya" Kata Naisa yang mulai melangkah pergi meninggalkan ruang kendali di ikuti Zion, Ridwan, dan Lia

Saat mereka sudah meninggalkan ruang kendali

"Itukah Zion ? kapten paling di takuti setelah Kapten Leon" Tanya Mira kepada Zaglin

"Ya, meskipun dia kapten tahap 2 tapi, kemampuan nya setara bahkan lebih dari kapten tahap 3" Jelas Zaglin

" Kapten Leon dan Zion, satu tim bukan?" Tanya nya lagi

"Iya, mereka satu tim" Jawab Zaglin

"Mungkin kalau saya satu tim dengan mereka, saya boleh menjadi kapten yang terkuat setelah mereka berdua" Berandai-andai Mira 

"Mungkin" Jawab Zaglin

Sementara itu Leon

"Ini dia kamar anda" Kata Naisa menunjukkan sebuah ruangan

"Terima kasih Naisa" Kata Zion

"Sama-sama" Jawab Naisa

"Kalau begitu saya pergi dulu" Naisa melangkah pergi meninggal kan Zion

Pintu besi otomatis terbuka ketika Zion berjalan memasuki kamar nya, Kamar nya tak begitu luas namun bersih dan nyaman, ada tempat tidur, lemari, meja, sebuah komputer di atas meja, dan sebuah kursi yang di letakkan di depan meja. 

Zion meletakkan tas punggung nya di kursi, kemudian ia merebahkan diri nya di kasur

"Hah...aku tidak lelah"

"Aku ingin keluar" Sambung Zion. 

Walaupun Zion dingin, ia tipe yang tidak bisa diam ia harus terus bergerak atau melakukan sesuatu, kalau ia diam ia akan merasa sangat bosan kecuali,ia sedang lelah, tapi buat sekarang ia tidak lelah

"Aku akan melihat benteng ini saja" Zion bangkit dan mulai melangkah pergi meninggalkan kamar nya

Zion berjalan menyusuri Benteng Rein, banyak orang atau lebih tepat nya alien yang sedang sibuk dengan tugas nya masing-masing, ada yang sedang berjaga, ada yang sedang membawa dokumen.

Langkah nya terhenti bila sampai di sebuah taman, taman itu berada di tengah-tengah benteng, taman nya sangat indah di penuhi dengan bunga, banyak orang yang sedang beristirahat, di tengah-tengah taman terdapat rumah kaca yang di jaga ketat 

"Pasti kristal Rein berada di dalam rumah kaca itu" Kata Zion dengan yakin

"Wahhh kau benar" Satu suara muncul di belakang Zion, Zion menoleh ke belakang terlihat Kapten Mira sudah berdiri di belakang nya

"Bagaimana kau bisa tau?" Tanya Mira

"Itu mudah, rumah kaca itu di jaga sangat ketat, lebih ketat dari ruangan lain, dengan begitu aku bisa menyimpulkan pasti di dalam rumah kaca itu terdapat barang yang sangat berharga dan benda paling berharga di benteng ini adalah kristal Rein" Jelas Zion enteng

"Wah kau hebat Kapten Zion" Puji Mira

"Zion, panggil aku Zion pangkat kita sama, Kapten Mira" Kata Zion datar

"Kalau kau juga tidak boleh memanggil ku kapten, panggil aku Mira" Balas Mira dengan senyuman

"Baiklah, Mira"

"Tapi...dari mana kau tau pangkat kita sama" Tanya Mira

"Tadi aku tidak sengaja mendengar perkataan beberapa penjaga yang sedang lewat" Jawab Zion

"APA, ADA YANG MEMBICARAKAN KU TADI"

"HEY...SIAPA YANG MEMBICARAKAN KU TADI ?" Marah Mira

Teriakan nya mengundang perhatian orang-orang di sekitar nya

"Sebenar nya para penjaga itu tidak sedang membicarakan mu, mereka sedang memuji mu" Jelas Zion masih dengan nada datar

"Apa?"

"Mereka memuji mu, mereka bilang kau cantik  dan hebat nya pangkat kau adalah kapten tahap 2, itu yang mereka katakan" Sambung Zion

"O-ohh..." 

"Haduh malu banget, aku teriak-teriak lagi" Kata Mira dalam hati nya. Wajah nya kini memerah karena menahan malu

"E-e, mau melihat kristal Rein ?" Kata Mira yang coba menukar topik pembicaraan

"Tentu" Jawab Zion


Ok...sampai sini dulu

Jangan lupa vote dan komen

Apa Arti Ku Bagimu ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang