Chap 10

2.9K 383 73
                                    

Jisung telah selesai membaca satu buku tebal yang di berikan Jaemin padanya. Bokong nya terasa kebas karena terlalu lama duduk untuk membaca satu buku yang tebalnya 1000 halaman itu.

Jisung mengernyitkan alisnya saat tidak melihat Jaemin di bangkunya. Memanyunkan bibirnya saat tahu ia di tinggal sendiri di dalam ruangan itu.

'Dasar semua lelaki memang sama saja, katanya akan menemani ku belajar tahu-tahu aku ditinggal' batin Jisung kesal.

Jisung ingin beranjak dari duduknya namun suara langkah kaki yang masuk kedalam ruangan dan melangkah mendekati nya membuat Jisung menolehkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik langkah kaki itu.

"Kakak darimana saja? Kenapa aku di tinggal? Tahu begitu aku kembali ke asrama ku tadi"

Jaemin tidak menjawab. Ia meletakkan 5 bungkus roti, 3 botol susu, 2 botol air mineral, dan satu piring nasi goreng di atas meja belajar Jisung.

"Makanlah" singkat, padat, dan datar.

Jisung mengerjapkan maniknya lucu. Menatap makanan di depannya dan menatap Jaemin bergantian. Bolehkah Jisung terharu dengan perhatian dari kakak pembimbingnya si kulkas berjalan itu?

"Aku tahu aku tampan, makanlah. Aku tidak ingin kau mati karena kelaparan" Jaemin berucap lalu berbalik untuk kembali duduk di bangku yang berada cukup jauh dari Jisung.

"Terimakasih" cicit Jisung.

Jaemin mendengar nya walaupun kalimat itu terdengar lirih, namun Jaemin terlalu malas untuk membuka mulutnya menjawab 'iya atau sama-sama' karena baginya anggukan kepala sudah cukup.

Jisung mulai menyuap nasi goreng yang di bawa Jaemin untuknya. Rasanya sangat enak. Membuat Jisung merasa hidup kembali setelah berjam-jam menahan lapar.

Jaemin memperhatikan Jisung dari tempat duduknya. Tersenyum sangat tipis lalu kembali membaca tentang syarat perlombaan tahun ini dan apa saja tantangan nya.

"Kak Jaemin"

"Hm"

"Emm....kapan kita mulai latihannya? Otakku akan meledak jika harus membaca buku sebanyak ini" Jisung mengerucutkan bibirnya.

"Apa yang kau tahu tentang mantra sihir?"

"Hah?" Jisung mengerjapkan maniknya bingung "aku tidak tahu"

"Cara menggunakan pedang?"

Jisung menggeleng "tidak tahu"

"Hewan mitologi?"

Jisung menggeleng lagi dan kali ini ia menggembungkan pipinya karena tahu bahwa ia harus menambah pengetahuan nya dan mau tidak mau ia harus membaca buku tebal di atas mejanya itu.

"Tapi kak, aku 'kan manusia biasa bukan kaum werewolf--"

"Itu dulu sekarang kau sudah menjadi bagian dari kami"

"Tapi itu hanya sementara"

"Terserah, tetapi aku tidak ingin partner ku malah menjadi beban untuk ku. Setidaknya jadilah berguna"

"Tetapi bokong ku kebas terlalu lama duduk di bangku ini"

"Kalau begitu kemari"

"Hah?"

"Aku tidak suka mengulang"

Jisung menatap Jaemin bingung. Sedang yang di tatap tetap fokus membaca buku tentang perlombaan mereka tahun ini. Jisung beranjak dari duduknya sembari membawa buku yang ingin ia baca selanjutnya yaitu tentang mantra sihir.

"Lalu bagai--ehh"

"Begini lebih baik, bukan?"

Jisung membeku. Jaemin baru saja menarik dirinya untuk duduk di pangkuannya. Dari jarak sedekat ini Jisung bisa merasa aura alpha Jaemin yang mendominasi. Ingin beranjak tetapi aura Jaemin seolah menekannya untuk tetap menurut.

"K-kak--"

"Tidak usah melawan, lebih baik kau baca saja buku itu agar kita bisa mempraktekkannya besok"

Jisung menganggukkan kepalanya menurut. Tidak ingin berdebat dengan Jaemin lebih lanjut karena ia tahu itu juga akan percuma.

"Asrama Slytherin seringkali dianggap ancaman bagi asrama yang lain karena kepribadian mereka yang licik dan ambisius terlebih lagi karena mereka memiliki darah penyihir murni. Dan kebanyakan penyihir jahat berasal dari asrama Slytherin tetapi tidak semuanya begitu" Jaemin menjeda ucapannya untuk mengendalikan dirinya dari aroma memabukkan Jisung dari jarak sedekat ini "Afrodit di dalam mitologi Yunani adalah Dewi muda yang cantik dan menarik. Selain itu dia di kenal sebagai Dewi yang membangkitkan gairah seksual bagi para dewa lainnya ataupun manusia. Afrodit memang memiliki sifat dan karakter yang menarik hanya saja dia cukup lemah dan penakut. Jujur saat pertama melihat mu, aku sedikit tidak percaya kau adalah cucu dari Dewi Afrodit dan seorang Slytherin"

Jisung menoleh ke belakang dan langsung bersitatap dengan Jaemin. Ia terpaku saat menyadari jarak wajah keduanya sangat dekat dan hanya berjarak beberapa centimeter. Canggung, Jisung memutuskan kontak mata mereka dan kembali menoleh kedepan untuk membaca bukunya.

"Sepertinya kakak tahu banyak tentang sejarah"

"Tentu, karena aku tidak bodoh seperti mu"

Jleb!

"Dan lagi ada begitu banyak yang lebih cantik dan manis darimu tapi kenapa kau yang jadi cucu Afrodit? Itu sangat aneh"

Jleb!!

Jisung memejamkan matanya sebentar. Mengendalikan dirinya agar tidak terbawa emosi pada cucu Hades itu. Dan lagi Jisung juga tidak ingin menjadi cucu dari Dewi penggoda itu dan berada di tempat aneh ini. Jika boleh memilih, Jisung lebih ingin menjadi cucu dari Nyi Roro Kidul agar bisa membawa raga kakak pembimbing nya ini untuk tenggelamkan di laut selatan.

"Jangan berpikiran macam-macam! Aku bisa saja membawa kau ke dunia bawah jika kau berniat ingin menenggelamkan ku di laut selatan"

Deg!!

Jisung menutup wajahnya menggunakan buku yang ia baca. Jisung lupa kalau Jaemin bisa membaca pikirannya. Sepertinya karakter Slytherin nya mulai terlihat oleh Jaemin.

"Legilimens, itu mantra untuk menggali pikiran orang lain. Dengan mantra itu kita bisa tahu apa yang mereka pikirkan dan masa lalunya" ucap Jaemin.

Jisung mengangguk mengerti. Penjelasan Jaemin membuatnya tertarik untuk mempelajari tentang mantra-mantra sihir.

"Alohomora, itu mantra untuk membuka pintu atau benda yang terkunci. Apa mantra itu bisa di gunakan untuk membuka hati seseorang?" Jisung bertanya.

"Memangnya kau ingin membuka hati siapa?" Jaemin balik bertanya.

"Kak Jaemin" jawab Jisung sembarang.

"Tidak perlu pakai mantra, cukup dekatkan wajah dan cium bibirnya"

Jisung terdiam mendengar kalimat Jaemin, namun tidak lama ia bergidik geli saat kecupan lembut mendarat di tengkuknya dan bisikan rendah Jaemin selanjutnya membuatnya sadar untuk tidak sembarang berucap pada cucu dari penguasa dunia bawah itu.

"Tidak percaya? Ayo kita coba"

'Damn!'





TBC...............................................

Jangan panjang-panjang takutnya Ria diabetes 🤧

See you next chap 👋

Salam hangat dari Semenya Jisung

- Ria

Historia De Amor 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang