Bab 10

25 2 0
                                    

" Kaisar..kamu jangan gila". Mendengar nama Kaisar dari mulut Naura semakin membuat Kaisar bergairah. Dia melumat bibir Naura yang menggodanya sejak pertama kali bertemu. Rasa manis Naura membuatnya ketagihan, Kaisar merapatkan tubuhnya pada Naura, Naura bisa merasakan paha kuat Kaisar menempel padanya. Kaisar menggoda Naura dengan lidahnya. Aroma mint dari Kaisar membuat Naura lupa diri. Lututnya lemas karena gairah, dia bersandar pasrah pada Kaisar. Membalas ciuman Kaisar dengan membuka bibirnya sehingga Kaisar mencium Naura lebih dalam lagi. Tangan Kaisar naik ke atas, masuk ke balik punggung Naura. Membelai lembut Naura, ibu jarinya mengusap payudara Naura yang padat. Naura melengkungkan tubuhnya, sentuhan Kaisar membuatnya mabuk. Ciuman Kaisar beralih pada leher Naura lalu turun ke bagian dada Naura. Naura mengerang nikmat, saat bibir Kaisar menyapu bagian dadanya yang sekarang telanjang.

" Kaisar... stop it. Kita harus berhenti sekarang..please!". Naura juga tidak yakin dia ingin berhenti. Tangan Naura bahkan sekarang sedang menyentuh kancing celana Kaisar sedangkan tangan Kaisar sedang menangkup payudara Naura.

" Aku gak yakin Ra...". Suara Kaisar serak menahan gairah. Mereka saling bertatapan, tangan Kaisar bergerak lagi dan kali ini lebih berani, dia meremas payudara Naura secara perlahan sehingga Naura memejamkan matanya. Naura harus berhenti sekarang, ini salah..mereka tidak seharusnya melakukan ini. Naura menahan tangan Kaisar , Kaisar secara perlahan menghentikan gerakannya begitupun dengan Naura.

" Ini salah Kaisar... ".

" I know.. but i love you.. ". Naura menatap Kaisar marah.. bisa- bisanya dia mengatakan hal itu sekarang.

" Kamu bajingan... ". Naura mendorong Kaisar kasar .

" Keluar.. keluar sekarang juga!". Bentak Naura Kasar.

" I'm sorry Ra.. aku minta maaf.. aku khilaf..".

" Keluar saya bilang... sekarang!!". Kaisar meninggalkan Naura yang berantakan akibat ulahnya, Kaisar mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Naura, tapi naura menghindar. Kaisar keluar dari kamar itu, meninggalkan Naura yang kacau. Sepeninggal Kaisar, Naura menangis sejadinya. Bisa- bisanya dia mengulangi kesalahan yang sama. Bagaimana dia menghadapi Nayla nanti. Dia tidak mungkin terus- terusan menganggap seolah tidak ada yang terjadi. Naura sangat menyayangi adiknya melebihi apapun, dan membayangkan  Nayla kecewa padanya membuatnya sakit.

Dia tidak jauh berbeda dengan Bianca sekarang... apalagi Naura sadar bahwa sekarang Naura mencintai Kaisar. Apa yang harus Naura lakukan sekarang?

****

" Kak Naura sakit?". Nayla meletakkan tangannya di dahi Naura. Nayla sudah kembali dari liburannya dan kaget saat melihat kondisi Naura yang kelihatan kacau.

" Kakak gak apa- apa Nay.. mungkin kecapean aja. Restoran lagi rame akhir- akhir ini..".

" Kak Kaisar juga kondisi nya sama kaya kakak... jangan- jangan...".

" Ya mungkin, lagi banyak kerjaan juga Nay..". Pinter banget sih Naura bohongnya, Naura yakin alasan Kaisar terlihat seperti itu sama dengan alasannya sekarang. Bahkan Naura tidak berani bertemu dengan Kaisar setelah kejadian laknat itu. Begitupun dengan Kaisar..

" Kak Naura gak ke Resto?". Nayla menggigit roti yang berisi keju dan mengunyahnya pelan.

" Kakak mau istirahat Nay.. badan kakak capek banget..".

" Oh ya udah... aku pulang sekolah nanti mau hangout sama temen- temen.. paling nyanpe rumah malem ya kak..". Nayla menenteng tas gendongnya lalu menghampiri Naura , mencium tangan dan pipi Naura dengan penuh rasa sayang.

" Hati- hati ya Nay.. jangan lupa tutup pintu".

" Ok". Terdengar pintu gerbang pagar dibuka dan Naura memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Mendengar suara pintu dibuka lagi, Naura menghentikan gerakannya.

My Sexy NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang