Tamu

210 29 22
                                    

13

.
|

"Mama, papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama, papa..."

Aku yang mengira ada tamu yang datang mempercepat mandi ku, ku bilas sisa sabun di wajahku dan bergegas mengeringkan tubuh.

Dengan handuk yang melilit badanku dan rambutku, segera aku mengintip dari balik pintu kamarku untuk melihat siapa tamu yang datang.

Betapa kagetnya aku melihat ruang tamu yang sudah ramai. Itu mama dan papa Jisung dan juga aku ditambah satu orang lagi yaitu bang Jaemin.

Ku tutup pintu kamarku sangking kagetnya, aku belum sempat merapikan rumah karena mengira tak ada yang akan datang hari ini. Rusaklah image menantu idaman.

Aku mencari baju yang rapi dan nyaman untuk ku kenakan di depan mereka. Tanpa banyak basa-basi dengan make up menghiasi wajahku.

Seseorang membuka pintu kamar, aku langsung menoleh kearah pintu dan merasa lega karena itu bukanlah mereka melainkan adalah Jisung.

"Mama sama papa datang Lin" jelas Jisung yang sepertinya sama kagetnya dengan ku kehadiran mereka yang mendadak ini.

"Iya aku tau" ucapku dengan bercermin dan merapikan sedikit rambutku yang basah. "Mendingan kamu mandi sana, kamu kan belum mandi dari semalam!" ucapku dan melempar handuk milik Jisung tepat ke wajahnya.

Fakta baru, setelah seminggu tinggal bersama Jisung, ternyata kami berdua memiliki beberapa kemiripan dan kecocokan. Yaitu kami sama-sama mager mandi.

Lebih tepatnya memegang prinsip "menghemat air untuk masa depan yang lebih baik"

Aku langsung keluar dari kamar ku dengan tersenyum kikuk ke arah mama dan papa. Tapi rasa jengkel muncul ketika bang Jaemin malah tertawa saat melihatku datang.

"Hahaha, gue salut sama lu dek, soalnya lo jarang mandi kalau dirumah" Jaemin tertawa dengan cukup keras dan di sambung tawa papa dan mama. Bolehkan aku lari ke goa sekarang? Ini memalukan.

Kututup wajahku dengan tangan karena pasti wajahku memerah karena merasakan malu. Dasar JAEMIN !?

"Sudah cukup, kasihan adek kamu itu, masih aja suka nistain adek sendiri" ucap mama dengan nada bijak, walaupun dia juga ikut tertawa tadi. Mereka sama saja ibu dan anak.

"Hai Aileen, gimana kabar kamu sama Jisung?" Tanya Mama Wendy dengan perhatian kepadaku. "Aku baik kok ma, mama gimana?" Tanyaku balik.

"Mama juga baik, mama seneng bisa liat kamu sama Jisung akrab dan tidak terjadi masalah diantara kalian" ucap mama Wendy dengan suara yang lembut. Bahkan mama mertua ku lebih baik kepadaku daripada mama sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang