Setelah sampai di tempat tongkrongan, Alleta kembali bertanya pada Haikal tentang tempat nongkrong temannya.
"Ini beneran tempat Nya?" tanya Alleta.
"Iya, btw makasih ya tumpangannya" jawab Haikal lalu turun dan segera masuk kedalam cafe.
Disaat itu juga Alleta menghubungi Jeslyn dan menanyakan tempat dia berada.
"Lu dimana?" tanya Alleta.
"Ahhh ok, gw udah sampai sih, gw masuk sekarang" sambung Alleta lalu memutuskan sambungan telfonnya, dan segera masuk. Saat sampai Alleta melihat satria dan temannya sedang bercanda gurau dan itu membuat Alleta sedikit terkejut dengan suara tawa Dimas.
"Ketawanya jangan kegedean, kasihan yang denger jadi budeg" ucap Alleta yang menepuk pundak Dimas.
"Loh adek, kok ada disini" ucap satria yang kaget melihat adikNya itu tiba-tiba ada di sana.
"Emang nggak boleh kalau leta datang? yaudah deh leta balik lagi aja" ucap Alleta yang hendak berbalik badan tetapi di tahan Michael.
"Udah duduk"ucap Michael yang menarik Alleta.
"Nggak ah, leta mau sama jesjes aja, paypay"ucap Alleta lalu menuju meja Jeslyn
Lalu saat berada di meja Jeslyn, Alleta duduk berdekatan dengan Embun dan Jenan.
"Ehhh kok lu disini?"tanya Haikal yang mendapati Alleta saat balik dari beli minum.
"Dia kan adiknya bang Satria, dan juga teman Jeslyn, Lo kenal dari mana sih?" balas Reyhan.
"Gw tadi tuh numpang sama dia, kirain tempat nongkrong dia beda" balas Haikal, lalu mereka bercerita dan bercanda bersama.
Sementara itu di tempat satria mereka sedang membicarakan soal pekerjaan mereka masing-masing.
"Ehh Sat, gimana perusahaan lu?" tanya Mahesa.
"Ya gitulah, ada sedikit penurunan jadi gw harus sering ke kantor" jawab satria.
"Gw mau bantu, cuma perusahaan bokap gw juga ada sedikit masalah" sambung Mahesa.
"Santai aja kali, lagian gw udah ada yang bantu" balas Satria.
"Siapa?" tanya Rava.
"Michael kan bisa bantu gw, kan chel"jawab satria lalu menyenggol lengan Michael, sedangkan Michael hanya mengangguk.
Saat Michael sibuk menyimak, tiba-tiba dia terfokus pada salah satu temannya, dan dia menyadari arah pandang temannya itu.
"Apa Juna suka sama Alleta, ya?" ucap Michael dalam hati.
"Kalau benar kasian Juna, Alleta kan orangnya ga peka" sambung Michael.
Sementara itu Juna terus memandangi Alleta dengan pandangan terpukau, dia benar-benar tertarik dengan Alleta, dia terlihat sangat nyaman ketika melihat senyum dan tawa Alleta.
"Aduhh jangan senyum dong neng, nggak baik buat kesehatan Jantung gw" ucap Juna dalam hati.
"Manis banget senyumnya, duhh Tuhan mau dia" lanjut Juna.
Kembali ke tempat Alleta, para anak muda itu sedang bercanda dan sesekali usil satu sama lain, dan yang sering terkena adalah Haikal.
"Hahahah kal, liat muka lu, udah penuh coretan lipstik" ucap Chandra yang memberikan cermin ke Haikal.
"Ehh buset, muka gw udah nggak berbentuk nih hahahha" ucap Haikal yang tertawa melihat mukaNya.
Mereka kembali bermain dan bercanda, Alleta pun ikut bermain dan sesekali mendapatkan hukuman akibat kalah bermain.
"Sepertinya bang Juna ngeliatin Alleta deh" ucap Jenan dalam hati, yang sadar kalau Juna memperhatikan Alleta.
"Eh eh eh leta"ucap Juna yang menyenggol lengan Alleta.
"Apaan?" tanya Alleta, lalu Jenan menunjuk ke arah Juna yang sedari tadik memperhatikannya.
Alleta yang melihat kearah tunjuk Jenan, mendapatkan Juna yang sedang menatapNya, dan saat itu juga Juna langsung memalingkan wajahnya karena ketahuan oleh Alleta.
"Hahaha malu bang Juna" ucap Jenan.
"Udah ihh, lagian bukan cuma gw kali, mungkin dia ngeliatin embun atau nggak anes, bisa jadi juga ngeliatin lu" balas Alleta.
"Kok malah gw, nggak sudih deh gw, lagian gw masih lurus yah nggak mungkin suka sama cowok juga, idihh" ucap Jenan.
Lalu Alleta kembali bermain dan tidak memperdulikan soal Juna yang baru saja menatapaNya, dan yah kali ini Alleta mendapatkan giliran untuk memberi hukuman pada Mahendra.
"Duhh kenapa pake cara ketahuan segala sih" ucap Juna dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story : Love And Hope♡✓
Rastgele"Aku menaruh cinta dan harapanku ke seseorang yang belum pasti aku miliki" Juna "Mencintai seseorang yang masih belum bisa lepas dari masa lalunya itu sungguh berat." "Halah dari pada ngurusin itu, mending gw makan nastar aja" Setyawan. "Aishh ngeru...