T W E N T Y | T H R E E

35.7K 4.5K 346
                                    

Hi, author cuma mau bilang, ini bukan cerita manusia serigala ataupun vampir ya.

Warning 17+!

Gajadi deng...

o0o

" Kak, Cia mau ke sana dulu ya, bolehkan?" Cia menatap Bima memelas.

Sedangkan Bima terdiam sesaat, sebelum menganggukkan kepalanya pelan.

" Boleh, tapi gak boleh jauh-jauh karena disini banyak orang, kakak takut ntar kamu hilang. " Ujar Bima memperingati Cia.

Cia mengangguk, " Yaudah Cia ke sana dulu ya kak" Setelah mengatakan hal itu, Cia pun pergi dari hadapan Bima.

Malam ini adalah hari ulangtahun sekolah AIHS. Cia dan kedua kakaknya tadi berangkat bersamaan, sedangkan Selvia berangkat bersama Damian.

Dalam acara besar ini, tentu awak media ikut hadir. Acara ulangtahun sekolah ini di dekor dengan gaya mewah namun elegan.

Kembali pada Cia yang kini sedang mengedarkan pandangannya, menatap berbagai jenis minuman yang tersedia dihadapannya.

Saat Cia ingin mengambil minuman berwarna kuning itu, tiba-tiba sebuah suara menginterupsinya.

" Cia, jangan minum itu. Itu gak enak, lebih baik ini aja. "

Cia menoleh, dan mendapati seorang gadis cantik berambut pendek memakai dress berwarna putih, sesuai dress code yang sudah ditentukan. Pria memakai baju khusus berwarna hitam sedangkan wanita memakai baju khusus berwarna putih.

" Kamu siapa? " Ujar Cia saat melihat gadis cantik itu.

Gadis berambut pendek itu tertawa pelan, lalu kemudian menepuk bahu Cia sok akrab.

" Gue Andini, cewek populer disekolah loh. Masa gak tau sih? Lo kudet deh. " Gurau Andini yang menurut Cia jatuhnya menyombongkan diri.

Cia ber-oh-ria.

" Jujur aku gak tau kamu siapa, tapi aku pernah lihat kamu di rangkul sama Alex." Ujar Cia berucap jujur.

Karena memang Cia pernah melihat gadis ini di rangkul oleh Alex saat di kantin waktu itu.

Sedangkan Andini tersenyum malu, " Ooh, dia itu pacar gue. Makanya, lo jangan deket-deket ya soalnya dia udah punya gue."

Cia mengernyitkan dahinya saat mendengar ucapan Andini yang tidak nyambung, tetapi Cia hanya diam.

" Ooh, dia pacar kamu. Tapi kenapa kamu gak bareng dia? Kan dia pacar kamu. " Cia memang murni bertanya bukan untuk menyindir.

Tetapi bagi Andini, itu adalah sebuah sindiran pedas yang tertuju padanya.

Andini berusaha menyembunyikan amarahnya, setelahnya Andini pun tersenyum lebar.

" Oh, dia lagi bareng temennya. Jadi gue gak mau ganggu. Oh iya, nih coba minum ini. Ini tuh enak tahu, tadi gue minum aja ketagihan. " Andini terlihat menyodorkan sebuah gelas berisi minuman berwarna merah pekat.

Cia mengernyit, kemudian memandang Andini yang masih tersenyum padanya, dan karena tak enak hati menolak, Cia pun menerima minuman berwarna elegan itu.

Kemudian Cia pun meminum minuman itu satu tegukan. Enak! Itu yang ada di pikiran Cia pertama kali saat merasakan rasa minuman itu.

Cia pun kembali meneguk minuman itu, kali ini hingga satu gelas itu habis. Andini benar, minuman ini benar-benar enak. Rasanya agak pekat dan pahit namun memiliki unsur ketagihan.

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang