setelah kejadian hari itu, aku mencoba menerka nerka tiap serpihan yang hilang dan mencari jawabannya satu persatu. hingga menemukan titik akhir. dimana aku menyadari siapa kamu, dan siapa diriku dicerita kita.
kelanjutan dari cerita "YOU ARE" perta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"(Y/n)—"
"—Kalau begitu! Aku kembali masuk, jaane tooru"
Suara riang dengan intonasi yang berantakan terngiang terus menerus sembari menunjukkan sosok wanita yang perlahan menghilang dari hadapannya.
Oikawa terbangun dari mimpi. Seluruh tubuhnya berkeringat walaupun malam itu udara begitu sejuk. Nafasnya seakan memburu, ia tak tenang berulang kali ia meneguk beberapa beer untuk membuatnya tak sadarkan diri. Tapi tetap saja yang ia dapati mimpi yang sama. Hingga suara handphone miliknya berbunyi menunjukkan nama sahabatnya dilayar.
🦋
Disisi lain, setelah 2 tahun berlalu..
"Haa—i terimakasih sudah berbelanja. Semoga harimu bahagia!" Ucap (y/n) tersenyum dan melambaikan tangan pada customernya
"(Y/n) !"
Ketika (y/n) berbalik, ia mendapati sebouquet bunga dihadapannya. Bahkan ia tak bisa melihat wajah sosok yang memberikannya.
"Nani akaashi?"
"Untukmu"
"Kau tau sudah berapa kali kau melakukannya? Obaa san akan marah jika kau selalu memetiknya untukku (°ㅂ°╬)"
"Nani (Y/n) chaan?" jawab wanita paruh baya setelah mendengar percakapan keduanya sembari menyirami tanaman bagian luar toko
"Iie obaa chan. Aku hanya memberikan ini untuk (y/n) aku akan membayarnya" timpal akaashi
"Souu? Wakatta" balas obaa san tersenyum tak ambil pusing
Satu tangan melambung kearah ubun laki-laki dihadapannya
"Aahk!!"
"(Y/n) chaan~ jangan seperti itu dengan akaashi"
"Obaa san~ Ini udh ke 4 kali nya akashi memberikan bouquet minggu ini. Bunga yang ada di apartmentku sudah penuh karena bunga dari akaashi" balas (y/n) pout dan menggembungkan pipinya
"Soou? Akaashi kun, berikan saja bunga itu. Obaa san memberinya gratis (。•̀ᴗ-)✧"
"Obaa saaaan kok malah digratisiiin (༎ຶ⌑༎ຶ)" rengek (y/n) tak percaya pada sang pemilik toko bunga
"Nak akaashi pasti punya alasan memberimu bunga. Bukan begitu akaashi kun?" Tanya wanita paruh baya tersebut
"tapi kan bisa yang lain obaa san? Misal.. donat?"