Part 14

1.4K 79 1
                                    

Saat ini Ayas sedang menunggu Aira selesai mengajar. Karna Ayas pulang dari kantor lebih awal jadi ia juga menjemput Aira lebih awal.

Ayas duduk di salah satu tempat duduk disana dengan memainkan ponselnya dan sesekali memperhatikan bagaimana istrinya itu mengajar.

Cukup lama Ayas menunggu sampai akhirnya Aira pun mengakhiri pembelajarannya. Anak-anak keluar berhamburan dan menuju mesjid begitu pun dengan Aira yang berjalan keluar dan menghampiri suaminya.

"Assalamu'alaikum, mas" salam Aira.

"Waalaikumusalam" jawab Ayas.

"Maaf ya buat mas nunggu lama" ucap Aira tak enak.

"Nggakpapa, ya udah pulang" ajak Ayas yang langsung berdiri dari duduknya.

"Emm... Bentar lagi adzan magrib, kita sholat disini ya mas" ucap Aira mencegah Ayas.

"Hah sholat"

"Iyah, mau kan sholat disini berjamaah ko" balas Aira.

"Eu i-iyah ayo" gugup Ayas.

Mereka pun berjalan menuju masjid dengan Aira di depan berjalan lebih dulu.

"Aduh, gue udah lama banget gak sholat, terakhir pas waktu kecil itu pun bunda yang ajarin, mana udah lupa lagi bacaannya, gimana ini" batin Ayas berucap dengan berjalan dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Ayas memang jarang sholat bukan jarang lagi tapi emang ia gak pernah sholat. Entahlah mungkin karna ia sibuk dengan dunianya sampai ia berani meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim. (Perilaku Ayas yang ini jangan di contoh ya)

Setelah selesai melaksanakan kewajibannya sebagai seorang umat muslim. Ayas dan Aira segara pergi untuk pulang. Seperti biasa diperjalanan hanya ada keheningan diantara mereka sampai akhirnya Ayas memecah keheningan itu.

"Ra" panggil Ayas yang masih fokus menyetir.

"Iyah, kenapa" balas Aira dangan menoleh menghadap Ayas.

"Lo, mau jalan-jalan dulu nggak?" tanya sekaligus tawar Ayas.

"Jalan-jalan kemana?" tanya balik Aira.

"Ya kemana aja, Lo mau nya kemana"

"Nggak tau" balas Aira menggelengkan kepala.

"Ya udah, ke pasar malam yang ada di depan sana ya" ajak Ayas yang langsung di beri anggukkan oleh Aira.

Malam ini adalah malam minggu dan kebetulan ada pasar malam disini, sebenarnya saat Ayas pergi untuk menjemput Aira tadi ia sudah melihat ada pasar malam disini dan ya Ayas berencana mengajak Aira kesini. Anggap saja ini kencan pertama mereka.

Setelah sampai di are depan pasar malam Ayas dan Aira masuk dan membeli tiketnya. Aira tersenyum saat melihat betapa indahnya cahaya lampu warna warni di tengah gelapnya malam. Ayas pun ikut tersenyum saat melihat istrinya tersenyum.

"Mau naik wahana disini?" tanya Ayas.

"Nggak, aku cuma mau liat-liat aja" balas Aira dengan senyuman manisnya.

"Ya udah, kalo mau apa-apa bilang ya gak usah malu" ucap Ayas yang langsung di beri jawaban anggukan oleh Aira.

Mereka terus berjalan beriringan melihat ramainya pengunjung dan sesekali melihat pertunjukan aktraksi.

"Mas, beli itu ya" ucap Aira dengan menunjuk salah satu penjual telur gulung.

"Ya udah beli" balas Ayas.

Mereka pun menghampiri penjualnya yang terlihat sudah berumur. Untungnya yang membeli tidak terlalu banyak jadi mereka tidak lama untuk mengantri.

Lebih Dari Seorang UstadzahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang