Part 3

62 5 0
                                    

Bukan hanya sekali dua kali pedagang di atas tongkang yang lewat, tapi hampir berpuluh pedagang yang lewat, namun seakan acuh, tak menghiraukan lambaian tangan sandi, yang ingin membeli dagangan nya.

" Is kenapa pula yang jualan ini, tidak mau di beli apa dagangan nya" ucap sandi kesal

Hingga akhir nya, ada satu pedagang yang menghampiri rakit bambu nya sandi.

" Mang, kenapa sama pedagang yang lain, dari tadi saya teriakin tidak ada yang denger" ucap sandi kesal ke pedagang di atas tongkang

" Oh, pada takut kali kang, mau pesan apa??" Ucap pedagang

" Emang takut kenapa mang??, Kopi, rokok sama nasi uduk mang!!" Ucap sandi

" Emang nya akang tidak tau??" Ucap pedagang, sambil menyiapkan pesanan yang ingin di beli sandi

" Yey, si amang ini, saya tidak bakal nanya kalau saya tau" ucap sandi

" 3 hari kemarin!!!" Ucap si amang sambil memberikan pesanan yang di beli

" Apa mang, kaya di cerita horor aja, di bikin penasaran" ucap sandi sambil menerima pesanan nya

" 3 hari kemarin, tepat di atas rakit bambu akang" ucap pedagang, sambil melihat sekeliling

" Mang, wooyyy, saya bukan anak kecil udah punya anak dua, ga usah seperti itu ekspresi nya" ucap sandi

" Hehe, tiga hari kemarin di temukan mayat , tepat di atas rakit akang, tubuh nya sudah membesar, kemungkinan iya korban yang tenggelam, dan setelah tiga hari baru muncul ke permukaan air" penjelasan pedagang

" Oh, jenis kelamin nya apa??" Ucap sandi datar

" Laki², seumuran sama abang kaya nya" ucap pedagang

" Orang mana katanya??" Ucap sandi

" Kabar nya, tidak ada identitas di tubuh nya, dan langsung di bawa sama polisi, setelah ada laporan" ucap pedagang

" Pantas saja , pedagang yang lain pada takut" ucap sandi sambil membayar pesanan yang di beli nya

" Iya kali, kooopppppiy, nasi uduk, duk, duk, duk" ucap pedagang meninggalkan rakit sandi, sambil berteriak mejajakan dagangan nya kembali, dengan cirihas teriakan nya.

sore pun mereka balik lagi ke tempat penyewaan rakit, dan sandi lah yang mendapat ikan paling banyak hari itu.

" Woyy , saya dapat ikan banyak, gede² pula" teriak sandi ke 3 teman nya, sambil menunjukan hasil tangkapan mancing nya.

" Tau disana banyak ikan, saya mancing di sana tadi, minta saya ya , hehe" ucap mul

" Saya juga minta ya san" ucap asep

" Makanya kalau mancing tuh yang bener, jangan hanya minta kalau tidak dapat ikan, saya juga minta ya san" ucap radi

" Iya di bagi saja, jangan lupa sisa kan buat ujang" ucap sandi

Dan mereka pun pulang kerumah lagi, dan sandi mampir dulu kerumah ujang untuk memberikan hasil tangkapan ikan nya.

" Asalamualaikum" ucap sandi di depan rumah ujang

" Waalaikum salam, oh , kang sandi mari masuk " ucap istri sambil membuka pintu rumah

" Tidak usah, ini tadi dapat ikan banyak, " ucap sandi

" Iya makasih banyak kang sandi, jadi ngerepotin" ucap istri ujang sambil menerima ikan yang di berikan sandi

" Ujang gimana sekarang" sandi menanyakan kondisi nya ujang

" Sekarang sudah tidak berkeringat lagi, tapi sekarang bukan wajah nya yang pucat, sekarang tubuh nya juga ikut pucat dan sangat dingin seluruh tubuh nya kang" jelas istri

" Gimana kalau kita tanyain sama ustad, barang kali ujang ketempelan mahluk gaib?" Ucap sandi memberi saran

" Mau nya begitu kang, tapi saya tidak tahu ustad nya, soal nya sekarang dia makin aneh, dan anak juga seperti yang ketakutan,bahkan ia tidak mau mendekati bapak nya, padahal tau sendiri kan, gimana apet nya dia sama bapak nya" ucap istri

" Ya udah, saya pulang dulu kerumah, terus saya akan bawa ustad , barang kali ia tau apa yang terjadi" ucap sandi sambil meninggal kan istri nya ujang

" Iya kang, maaf jadi ngerepotin ya" ucap istri nya ujang

Jam menunjukan jam 8 malam, saat sandi membawa seorang ustad ke rumah nya ujang.

" Asalamualaikum" suara salam dari luar rumah

" Waalaikum salam, mari masuk"  ucap istri membuka pintu dan mempersilah kan mereka berdua masuk

" Dimana ujang nya" tanya sandi

" Itu di kamar sedang tidur, padahal sudah di beri tahu bahwa bentar lagi mau ada kang sandi sama ustad yang ke rumah, tapi dia cuman jawab mau tidur, dengan wajah datar" jawab istri

Usdat dan sandi masuk ke kamar yang di tunjukan, tapi saat usdat mau menyentuh muka ujang, mata nya ujang melotot agak lama ke arah ustad, se akan ada obrolan.

" Ayu, keruang tamu lagi" ucap ustad mengajak istri dan sandi keluar kamar

" Saya tidak bisa membantu apa², tapi saya do'a kan, semoga cepat ada titik terang" ucap ustad di ruang tamu

" Emang nya suami saya kenapa pak kyai" tanya istri

Tapi ustad tidak memberikan jawaban apa², dan meminta sandi mengantarkan pulang saat itu juga

Dan mereka berdua pun pulang,

Apakah sandi menanyakan hal yang sama kepada kyai, jawaban nya iya, tapi kyai tidak memberi jawaban apa².

Singkat cerita , malam telah berganti pagi, dan ujang berangkat kerja lagi, walau sebenarnya di larang sama istri nya, tapi seakan ujang tidak menghiraukan nya.

Di tempat kerja, kejadian masih sama , ujang masih cuek, tidak mau makan dan wajah yang semakin pucat.

Dan saat pulang kerja pun, di rumah masih sama, di tawari makan iya tidak mau, langsung masuk ke kamar, dan bangun saat adzan magrib , isya, dan subuh, mereka solat berjamaah di rumah, dan anak nya juga tidak pernah mau tidur sekamar lagi, dan tidak mau mendekati ayah nya, takut jawaban anak ke ibu nya saat di tanya.

Berarti, ini adalah hari ke sembilan ujang berprilaku aneh, di rumah dan tempat kerja, tubuh nya memang sudah tidak berkeringat banyak lagi , tapi sekarang semua tubuh nya jadi semakin pucat, dan sangat dingin seperti es yang sudah beku.

Di hari ke sembilan itu ujang tetap kerja, tapi hari itu sandi tidak masuk kerja, dia kembali lagi ke jangari, ke tempat penyewaan rakit , padahal hari itu bukan lah waktu nya untuk memancing.

Bersambung..

Salam..

Author, doni permana, cianjur 27 juni 20 21

Kumpulan Cerita Horor NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang