Keesokan harinya sesuai kesepakatan, Thea pun datang kerumah Adnan, Dia menekan bel rumah Adnan seperti biasa.
Adnan pun membukakan pintu, dengan rasa malas karena dia baru bangun tidur.
Adnan pun masuk, disusul oleh Thea dibelakangnya. Seperti sudah menjadi kebiasaan.
"Kamu sudah sarapan?" Tanya Adnan
"Sudah" Jawab Thea. "Lalu apa yang harus saya lakukan sekarang, Tuan Adnan?" Tanya Thea, dengan nada menyindir.
Adnan hanya tersenyum, dia tidak sadar jika dia disindir secara halus oleh Thea.
"Saya akan mandi, Tolong selama saya mandi, kamu buka lemari berisinu action figure itu, dan membersihkannya".
Thea hanya mengangguk, bukan hal sulit bagi Thea.
"Pe-lan-Pe-lan" Adnan menekan setiap katanya, karena dia tahu bahwa Thea sedikit ceroboh. dia hanya khawatir kepada pajangannya.
Adnan pun masuk kamar dan mandi, sedangkan Thea? dia mulai melaksanakan tugasnya, dengan baik. dia bernyanyi, sesekali bergoyang. Mood Thea bagus hari ini.
Entah karena terlalu asik menyanyi. dia tidak sadar ada seseorang laki-laki yang memperhatikannya.
Laki-laki yang manis, dengan garis wajah yang tegas, tatapan mata yang tajam, bentuk bibir yang indah, rambut rapi. dia mengenakan kaos berwarna biru dengan celana jeans panjang lengkap dengan sepatunya.
Siapa dia?.
Thea hanya menunduk, saat laki-laki itu melempar senyum kepadanya. laki laki yang ramah.
"Tolong bawakan 1 gelas air ya, saya mau ke atas" Ucapnya menunjuk letak kamar Adnan.
Thea terkejut, tetapi dia masih berfikir positif. apa salahnya membawakan minum? Anggap saja membantu sesama manusia. lagi pula laki-laki tadi begitu ramah, tidak seperti Adnan, iblis.
Thea pun berjalan menuju dapur, mengambil segelas air, lalu dia mengantarkannya ke kamar Adnan.
"Permisi" Thea pun masuk membawa nampan berisikan 1 gelas air.
Laki-laki itu pun mengambilnya, dan mengucapkan terima kasih.
Adnan yang melihat kejadian itu merasa bingung.
" Kok cuma satu? Saya mana?" Ucap Adnan.
Thea membulatkan matanya, entah kenapa jika Adnan yang bersuara, dia merasa benar-benar seperti pelayan.
"Sudah, kamu selesaikan saja tugasmu tadi" Adnan pun mendorong Thea keluar dari kamarnya.
Thea hanya menurut, Thea hanya diam. baru saja dia merasa moodnya sedang baik. Secepat itu Adnan merusaknya.
Thea pun melanjutkan tugasnya dengan rasa kesal.sementara itu. Adnan berbincang bincang dengan temannya dikamar.
"Loh, kok begitu, Kan sudah kesepakatan, jangan ingkar dong" Protes Nata kepada Adnan.karena Adnan menolak untuk menghadiri acara mereka.
Nata adalah teman SMA Adnan, Nata adalah CEO dari NDA GROUP. Perusahaan besar milik keluarganya.
Adnan dan Nata sangat dekat dari semasa sekolah. Nata pun tahu, alasan orang tua Adnan yang belum bisa memberi Adnan kuasa sepenuhnya atas perusahaan keluarga Adnan.
"Males" balas Adnan acuh, Adnan memang tidak terlalu menyukai teman-temannya. dia hanya bisa menerima Nata.
" Ayolah, Bro Sekali aja, boleh deh bawa orang lain" Nata berusaha membujuk Adnan. Sebenarnya sangat dilarang membawa orang lain di saat mereka sedang berkumpul. tetapi dia membebaskan itu dari Adnan. agar Adnan tertarik untuk datang.
Adnan pun terdiam, dia kembali memikirkan tawaran Nata.
"Aku pikir-pikir dulu".Nata pun mengangguk menyetujui. Dia sangat berharap, Adnan akan datang besok.
Setelah ngobrol, Nata pun pamit pulang kepada Adnan. Nata pun melewati Thea, dia melihat Thea masih saja membersihkan lemari kaca berisikan Action Figure kesayangan Adnan.
" Saya pulang ya" Nata menepuk bahu Thea pelan dan tersenyum. Thea yang kaget karena merasa ada yang menyentuhnya pun langsung menoleh.
"I-iya" Thea gugup. manis sekali.
Nata pun pergi meninggalkan rumah Adnan. sementara Adnan langsung keluar dari kamarnya. dan melihat Thea sedang melamun.
Adnan pun menarik rambut Thea kasar. Thea pun terbangun dari lamunannya.
"Teman bapak ya?" Tanya Thea penasaran.
Adnan hanya mengangguk, tidak perlu panjang lebar menjelaskan tentang Nata kan?.
"Kok dia bisa tetap sehat ya, berteman dengan pak Adnan" Ucap Thea.
"Memangnya saya berbahaya?" Tanya Adnan sinis. Apa maksud Thea? Apakah Adnan terlihat seperti racun?.
" Jelas, dekat dengan bapak radius kurang lebih 50meter itu dapat menyebabkan hipertensi, serangan jantung, Stroke, dan penyebab kematian lainnya" Jelas Thea. itu memang faktanya. Fakta yang harus diterima oleh Adnan.
"Biar saya tebak, teman bapak tadi pasti, tipe dosen yang disenangi banyak mahasiswa kan?" Tanya Thea.
Adnan bingung harus menjawab apa, Dia hanya bisa menganggukan kepalanya. karena sampai detik ini, Thea belum tahu kalau sebenarnya dia bukanlah dosen. dia hanya membantu Pak Muchalal.
"Beda dengan bapak, dosen keras, galak. tidak bisa bercanda" Jelas Thea menjelekan Adnan didepan mata.
Adnan hanya mengangguk saja, dia bingung. mau mulai dari mana untuk mengajak Thea menemaninya besok.
"Besok ikut saya" Adnan memberanikan diri mengajak Thea.
"Kemana?" Thea menanyakan hal penting. karena Adnan tipe manusia yang tidak punya tujuan. Asal keluar rumah, ya sudah keluar saja.
"Nanti juga kamu tahu" Adnan belum bisa memberi tahu Thea kemana mereka akan pergi.
Adnan takut. Thea tidak akan suka. sedangkan Adnan juga tidak ingin pergi sendiri, setidaknya jika ada Thea, dia bisa sedikit menetralisir rasa bosannya disana.
Thea hanya diam, Thea tidak mungkin menolak. Adnan tetaplah Adnan, bagaimanapun Thea menolak dengan 100 ribu Alasan, Adnan juga bisa memaksanya mematahkan semua alasan Thea.
Thea pun menghabiskan waktu seharian, menemani Adnan merapikan semua koleksinya.
Adnan sangat teliti. jarak dari satu action figure satu dengan yang lain. harus sama.Thea yang tidak sabar, sangat tersiksa. harus tertekan berdekatan dengan Adnan.
Tapi tidak bisa dipungkiri, kehadiran Adnan terlalu bersinar untuk tidak dilihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Lecturer ( SELESAI)
Romansabagaimana jika dosen pembimbing tepat waktu bertemu dengan mahasiswi pengulur waktu? Thea Aquenne Salshabila, Seorang mahasiswi berusia 23 tahun. molor selama 6 bulan sangat lama jika di sesuaikan jadwal. Dengan berat hati, dosen pembimbing Thea ya...