Sejak lahir, mereka terus bersama. beriringan tanpa diminta. Walaupun punya cara pandang berbeda, tetapi mereka mau tak mau harus beriringan.
Si hati dan si otak.
Mereka emang dua yang berbeda. Ada kalanya mereka sepakat akan sesuatu yang mereka rasa cocok dengan mereka.
Ada kalanya malah mereka bertengkar hebat akan sesuatu, bahkan sesepele memberi permen pada teman. Mereka tidak sependapat dan salah satu akan terluka.
Si hati selalu merasa dia itu benar dan tahu segala, karena dia lebih dulu lahir sebelum si otak.
Dan si otak merasa dia punya kendali karena tanpa dia ya si hati tidak banyak yang bisa dilakukan karena pasti ceroboh lalu terluka.
Setiap perjalanannya, sejak lahir, seringkali bergantian dalam pemenang ketika mereka bermain. Sewaktu masih kanak kanak, si hati lebih dominan, karena si otak masih melihat, memperhatikan dunianya saja.
Beranjak remaja, si hati mulai bingung dengan apapun yang ia pilih, walaupun satu motto-nya adalah "aku ingin bahagia dicintai orang sekitarku".
si otak cuman akan berusaha membantu si hati dengan segala keinginannya yang semakin banyak ragamnya dan terkesan picisan bagi si otak.
Bagaimana si otak ketika remaja?
adakalanya dia coba untuk meraih cita citanya, bersemangat, energik, dan selalu berhati hati dengan apapun yang dia lakukan.
Semakin hari, bulan, tahun.. mereka semakin banyak bertengkar, semakin ingin keinginan mereka masing masing yang tercapai......
YOU ARE READING
Kisah Si Hati dan Si Otak.
Randomkehidupan si hati dan si otak selalu ingin mendominasi satu sama lainnya. padahal mereka punya hak masing masing untuk keinginannya.
