H a p p y R e a d i n g
Warning!!!
Sebelum membaca jangan lupa ⭐× • • • ×
"Gimana Len?"tanya Arvan yang baru datang.
"Lo dari mana ajah sih, dari tadi gue cariin juga"
"Ada urusan sebentar"
"Mbok Ijem udah gue suruh pulang tadi kasian biar dia istirahat ajah dulu seminggu"
"Hah!Lo yakin seminggu, ntar yang beresin rumah siapa"
"Kan ada gue"
"Jangan elo!udah biar gue ajah yang cariin ART baru pengganti mbok Ijem sementara"tegas Arvan.
"Ihs, kagak usah Arvannn gue bisa kok beresin rumah ini"
"Hem, sini Lo"ucap Arvan sambil menarik tangan Alen.
Lalu Arvan menyuruh Alen mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah nya yang begitu besar.
"Yakin mau Lo yang bersihin nih rumah!"tanya Arvan.
Alen pun langsung menelan saliva nya dan langsung menundukkan kepalanya, "yaudah deh Iyah pake ART ajah"pasrah Alen.
"Nah gitu dong, nurut sama gua"
Setelah selesai beradu cek-cok Alen pergi ke kamarnya untuk melakukan ritualnya malam hari ini.
Sedangkan Arvan ia sedang memanggil beberapa anak buahnya yang sudah terlatih khusus.
"Saya mau rumah ini aman!"tegas Arvan.
"Siap tuan!"
"Jangan sampe kalian gak tau klo ada orang yang masuk ataupun keluar dari rumah ini tanpa sepengetahuan gua"
"Baik tuan"
"Dan jangan lupa bagi tiga tim, kalian tenang ajah klo misalkan kalian ada yang ngantuk atau kecape'an boleh gantian kok sama yang lainnya"
"Baik tuan, terima kasih"
"Yaudah itu ajah, kerjakan dengan baik"
"Siap tuan"
Mereka semua segera membagi tiga kelompok untuk bagian mengawasi halaman depan, belakang, dan sisanya keliling.
Setelah selesai Arvan berjalan ke pos menghampiri pak satpam, "bapak bagian buka dan tutup gerbang ajah yah, dan inget klo ada yang mau masuk harus di liat dulu siapa"perintah Arvan.
"Baik"
Akhirnya semuanya pun selesai Arvan segera kembali masuk ke dalam rumah ia ingin berpamitan pada Alen lebih dulu.
Karena waktu sudah malam biasanya jam segini Arvan sedang bersantai sambil ngobrol dengan teman - temannya di markas.
Namun kali ini ia tidak bisa dulu karena pengawasan Alen lebih penting daripada yang lain.
Selain itu juga Arvan sambil menyelidiki siapa yang berniat jahat pada malam itu dengan Alen.
"Ar... Lo udah makan belum"tanya Alen sambil menuruni anak tangga.
Lalu berjalan menghampiri Arvan, "belum, emangnya kenapa?"
"Em, gimana kalo gue buatin nasgor"ucap Alen memberikan ide.
"Emang bisa"
"Lo gk yakin sama masakan gue"tegas Alen tak terima.
"Yakin, cuma ntar lo teriak - teriak lagi masaknya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenia Arasya✓
Jugendliteratur{Sebelum membaca jangan lupa ⭐ dan coment} Cerita tentang seorang perempuan yang bernama Alenia Arasya, ia memiliki kehidupan yang begitu mewah dan juga berasal dari keluarga yang terkenal. Dan karena itu lah banyak teman - temannya yang ingin berte...