Chapter - 17. Betrayal

388 47 24
                                    

Tahu gak, chapter yang saya buat pas mimpi saat saya tidur sore dan akhirnya terbangun. Bab yang kalian baca, persis dengan mimpi pada tanggal 22 September 2021, dan sengaja saya tulis dulu agar gak lupa.

HAPPY READING 📖

----------------------------------------

Sejak penawaran di halaman yang menjadi kejutan kecil, tanpa disadari membawa dampak membuat Bree menjadi penurut meskipun sering memerintah. Tak dipungkiri, ia senang menjalani kehidupan ini. Kehidupan nomal yang menjadi idamannya. Pelayan menyiapkan apa pun yang ia inginkan, ke mana pun tanpa kekangan lagi, dan ia bersenang-senang di rumah tanpa harus memikirkan kebahagiaan orang lain. Benar-benar menyenangkan.

Kini ia berbaring tenang di sofa sembari menonton netflix yang menampilkan film Squid Game, film yang bertemakan misteri dari Korea yang tengah booming di media sosial. Ia menatap serius adegan per adegan yang semakin mengguncang adrenalin, bahkan hampir semua hormonnya meletup-letup. Saking fokus, ia terkaget saat Zeus menepuk bahunya dengan sirat menganggetkan. Matanya membola dan mulutnya terbuka ingin melontarkan cacian, namun melihat Zeus membawa dua cup besar berisi popcorn, ia mengatupkan kembali mulutnya.

Semula berbaring, ia mengubah posisi menjadi duduk dan setelah Zeus duduk di sampingnya, ia mengambil paksa popcorn itu.

"Bilang apa?"

Bree yang semula sudah menghadap layar dengan punggung bersandar di sofa, kini menoleh lagi dengan dahi berkerut.

"Bilang apa?" ulang Zeus sembari memakan popcorn-nya tanpa mengalihkan tatapan dari layar.

"Apa, sih, maksudmu?" komentar Bree karena Zeus bertele-tele dengan kata yang tergolong ambigu.

"Setelah aku memberimu popcorn, harusnya kau bilang apa?"

Bree berpikir sejenak, kemudian mendatarkan wajahnya. Mengerti apa yang Zeus minta untuk ia sampaikan.

"Sama-sama," jawabnya singkat kemudian memasukkan popcorn itu ke mulut dengan tatapan yang sudah beralih ke layar. Ia membiarkan Zeus berkomentar lagi karena ia tidak mau diganggu. Episode 4 dari serial drama tersebut sudah terlewati, kali ini beranjak ke episode 5.

Ia benar-benar ta sabar menanti kejutan, namun harus dihentikan saat Zeus berkata, "Ulang dari episode awal. Aku belum menontonnya."

Perhatiannya lagi-lagi teralihkan. Setiap kalimat yang terlontar dari Zeus, membuat ia hendak melayangkan apa saja untuk menimpuk pria itu. Ada saja yang membuatnya emosi, padahal ia sudah tenang.

"Nonton saja sendiri," balas Bree ketus. Sialan, ia tidak fokus menonton lagi tatkala ia merasakan Zeus mendekat. Ia masih belum mengalihkan tatapan dari televisi, namun tersentak saat Zeus mendaratkan kepalanya di bahunya.

"Pengkhianatan di mana-mana," komentar Zeus miris dengan film yang ditontonnya. Memang ia belum menonton dari awal, namun karena makna yang ada di episode tersebut, membuat mulutnya gatal untuk bersuara.

Bree yang masih dalam mode kaku karena bahunya terasa digelitik oleh rambut Zeus, berdehem kecil untuk menetralisir sesuatu yang mulai menghampiri. Lagi dan lagi, ia merasa tak asing di posisi ini. Entah berapa kali bersama dengan Zeus, ia merasa tak asing. Setiap adegan, seolah pernah terjadi, meskipun ia tidak tahu kapan.

"Pengkhianat menjijikan," komentar Zeus lagi sembari memakan popcorn-nya.

"Mereka yang menjalani permainan, kenapa kau yang terbawa perasaan?" sindir Bree sembari memasukkan popcorn ke mulut. Entah mengapa ia harus menahan napas saat sesekali Zeus mendongak dan menatapnya dalam.

Ugly Kidnapper ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang