24. kelahiran putri cantik

6.1K 254 32
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kegabutanku masih berlangsung gaes...

Jadi jangan bosan dengan notifikasi update dari aku yah.

So enjoy your reading!!!

❤️❤️❤️

Aira mondar-mandir dengan menyangga pinggangnya. Rasa mulas terus menyerangnya sejak tadi malam.

"Ayo sayang,kita ke rumah sakit yah. Udah sering loh itu. Nggak baik nunggu terus."bujuk Wahyu yang setia memijat pinggang sempit itu.

Aira mengangguk. Wajahnya sudah pucat dengan keringat yang sudah berjatuhan mengenai daster hamil yang ia pakai.

"Ya sudah pakai masker medis aja yah,sama cardigan."

Aira tetap mengangguk. Rasanya untuk berbicara saja ia sudah tak mampu. Seluruh tulangnya seperti di remas kuat. Juga perutnya yang mulas tak tertahankan lagi.

Di rumah sakit yang sama tempat Syara konsul, Aira mulai melaksanakan kodratnya. Ia berusaha mengeluarkan bayi mungil yang sebentar lagi akan melihat dunia itu.

Di balik tembok itu,Syara terududuk di kursi tunggu sembari merapalkan doa keselamatan untuk Aira.

"Nyonya,ayo minum obat dulu. Nanti disambung lagi doanya."ajak Mbak Ana.

"Iya Mbak."

Dengan telaten Mbak Ana menyiapkan obat yang begitu banyak itu. Batu saja,Syara menyelesaikan obat yang terakhir. Suara tangis bayi terdengar nyaring dari dalam ruangan putih itu.

"Alhamdulillah,Mbak."bahagia Syara tanpa sadar ada air mata yang keluar.

"Iya Nyonya. Anaknya sudah lahir."

"Bahagia mbak rasanya hati ini."lirih Syara.

Mbak Anak tahu apa yang dirasakan nyonya nya itu. Siapa sih wanita yang akan senang ketika kodratnya tak sempurna. Ia tak bisa lagi mengandung,atau memeluk anaknya sendiri.

"Sabar Nyonya. Kita tunggu dokternya keluar yah."

"Iya Mbak."

🌹🌹🌹

"Sayang kamu kuat. Kita sama-sama berdoa sama Allah."ucap Wahyu memberikan semangat pada Aira.

Rapalan doa mengiringi proses kelahiran itu. Hingga suata tangis bayi mengisi seluruh penjuru ruangan itu.

"Alhamdulillah..sayang, anak kita sudah lahir."bahagia Wahyu,sambil mengecupi seluruh wajah Aira yang penuh peluh.

"Alhamdulillah mas."lirih Aira.

Wanita itu masih mengatur nafasnya. Sungguh perjuangannya tak sia-sia anaknya lahir dengan tangis kencang.

"Bu, anaknya cewek."ucap dokter.

"Alhamdulillah.. sayang, anak kita sepasang."kekeh Wahyu.

"Iya mas. Kayla ada temannya."

"Silakan di susui dulu. Nanti saya bersihkan."

Aira mengangguk dan melakukan apa yang di pinta dokternya.

Istri Kedua Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang