02. Vega

116 21 2
                                    

Sabtu siang, dan waktu itu Sehun memiliki banyak waktu luang untuk menemani Luhan memeriksakan kandungannya ke dokter. Baginya, pengalaman yang tidak sempat ia dapatkan saat Luhan mengandung Haowen itu terasa menyenangkan. Sehun bisa melihat bagaimana bayi yang sedang dikandung Luhan bergerak-gerak melalui layar monitor USG. Matanya selalu berbinar-binar saat memperhatikan bayinya. Sementara itu, Luhan yang juga mengamati perubahan ekspresi Sehun tiap lelaki itu menemaninya melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, jadi tidak bisa menahan senyum lebar. Terkadang Sehun juga kekanakan meskipun lelaki itu lebih sering membantah ketika Luhan menggodanya dengan berkata, "Kau persis seperti anak kecil, bayi besarku."

"Sejauh ini, keadaan Nyonya Oh dan bayinya baik." Jelas Dokter berkacamata itu. Sehun yang mendengarkan pun menghembuskan napas lega secara diam-diam. Ia melirik Luhan yang baru saja duduk di sebelahnya kemudian. "Semuanya baik, Tuan Oh." Lanjutnya ketika mengetahui gelagat cemas dari Sehun.

Sehun meringis kecil dan segera mengubahnya menjadi sebuah senyuman. Dokter yang pernah menangani Luhan sewaktu perempuan itu mengandung Haowen ini sepertinya mengerti bagaimana kekhawatirannya.

Setelah itu sesi tanya jawab antara Luhan dan Dokter Lee berlangsung. Sementara Sehun sibuk mengurus Haowen yang bermain-main di pangkuannya, sesekali mendengarkan dan memperhatikan betapa seriusnya Luhan saat mendengarkan penjelasan Dokter Lee. Sehun tersenyum samar melihatnya. Mungkin, kalau dulu dia ada bersama Luhan saat perempuan itu mempertanyakan hal yang sama untuk Haowen yang dikandungnya, Sehun akan lebih mengerti. Sehun jadi merasa menyesal karena waktu itu dia tidak memutuskan untuk berjuang mencari Luhan dan berusaha untuk membawanya kembali.

Selesai melakukan pemeriksaan rutin, mereka pergi menuju rumah Yifan dan Yixing. Luhan yang mengajak dan merengek, alasannya karena dia ingin bertemu dengan Yixing yang juga sedang hamil. Usia kehamilan Yixing sekitar lima bulan, perempuan itu mengaku berat badannya naik belasan kilogram. Karena kabar itu, Luhan jadi tidak sabar dan ingin sekali mencubiti pipi Yixing yang sudah dipastikan akan terlihat seperti bakpao. Sementara Sehun yang sudah lelah meminta Luhan untuk tetap di rumah akhirnya menurut saja. Luhan memang keras kepala dan sepertinya Sehun harus sekali-kali menuruti Luhan.

Luhan sedang duduk di sofa, bercanda dengan Yixing yang berada di seberangnya. Sesekali Luhan akan mengawasi Haowen yang bermain-main di karpet atau terkadang fokus pada acara anak-anak yang ada di televisi. Sehun dapat mendengar obrolan serta tawa kedua perempuan tersebut dari teras rumah. Ia duduk di kursi kayu klasik bersama Yifan dengan dua cangkir kopi yang sudah mendingin itu sebagai teman mengobrol.

"Kau masih bersikap posesif pada Luhan?" tanya Yifan mengalihkan topik pembicaraan.

Sehun beralih, menatap lelaki yang sempat tidak dia sukai ini, lalu menjawab, "Apa maksudmu?" dengan balik bertanya.

"Luhan sering cerita padaku kalau dia kesal karena keposesifanmu itu." Yifan justru meneruskan topik yang ia bangun sendiri tanpa ingin menjawab pertanyaan Sehun. "Jangan begitu padanya,"

Sehun menatap Yifan dengan mata menyipit. Inilah yang tidak disukai Sehun dari Yifan. Lelaki berdarah Cina-Kanada itu seolah tahu apa yang dibutuhkan Luhan maupun yang dibutuhkan Huang Zitao, mantan kekasihnya dulu.

Eh, tapi bukankah wajar-wajar saja karena Yifan lebih dulu mengenal Luhan dan Tao sebelum perempuan-perempuan itu masuk ke dalam kehidupan Sehun?

"Luhan masih sering cerita padamu?" tanya Sehun, berusaha untuk tidak terlalu memikirkan kepedulian Yifan pada Luhan sebagai masalah yang besar. Mereka ini berteman dan Sehun tahu bahwa hati Luhan hanya untuknya.

Yifan mengangguk. "Ya, masih sering." Jawabnya jujur. Ia melirik reaksi Sehun dan nyatanya lelaki berkulit putih susu itu baik-baik saja dengan jawabannya. Maka dari itu Yifan kembali berkata, "Jangan begitu pada Luhan. Luhan tidak suka urusannya diurusi orang lain."

Universe (Howler's Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang