“Dek, saya minta maaf karena belum memberitahu kamu tentang ini.. tapi, saya minta, setelah kamu mengetahuinya, saya harap kamu menyetujuinya.. ”
Syila mengernyit bingung. “Setuju sama apa dulu, Nan? ”
Dia menarik nafasnya. Lalu, menatap wajah cantik milik istrinya. “Saya akan bertugas.. ”. Wanita itu terdiam.
Dia mendekati Syila. Diusapnya salah satu pipi itu dengan lembut. “Dek, saya minta maaf karena tidak memberitahu kamu tentang ini. Tapi, saya mohon, izinkan saya untuk menjaga bumi pertiwi dari para komunis.. ”. Bibirnya mengecup singkat dahi Syila.
“Saya ditugaskan menjadi spionase oleh Letkol Dika.. ”
Wanita itu menatap manik matanya. “Dimana Nan tugas? ” tanya Syila dengan nada lirih. Andra menghela nafas.
“Desa Kalimango, Sulawesi Tengah.. ”
Syila terdiam menatap manik mata itu dengan mata yang berkaca-kaca. “Terus, aku sama siapa? ”. Dia tersenyum tipis. Tangannya memajukan kepala Syila hingga dahi dan hidung mereka saling bersentuhan. Diusapnya kedua pipi itu dengan lembut.
“Saya sudah meminta Letda Nindi untuk menjagamu selama saya tidak ada disamping.. ”
Syila menggenggam kedua tangannya. “Berapa lama Nan pergi? ”. Andra terdiam. Kepalanya menggeleng pelan.
“Tidak tahu.. ”
Wanita itu memeluknya dengan sangat erat. Dia merasa baju depannya basah. Apa Syila menangis?
Dia melepas pelukan itu. Ditatapnya mata yang penuh dengan air itu, dengan sendu. “Hiks.. Kenapa Nan harus pergi? Aku--aku gak mau kehilangan Nan.. ”. Andra terdiam
“Jika memang saya gagal dan pulang hanya raga, saya minta maaf”
Syila memukul dadanya secara berulang-ulang. “Ishh!! Kok malah ngomong gitu sih?!! Aku takut, Nan!! Janji sama aku, harus pulang dengan hiks.. selamat”
Dia tersenyum samar. Kepalanya menggeleng pelan. “Saya tidak ingin berjanji, jika janji itu saya ingkari. Pesan saya hanya satu, apapun yang terjadi nanti, saya yakin, adek kuat! ”
Direngkuhnya tubuh mungil itu ke dalam pelukannya. Bibirnya mencium pucuk hijab wanita itu. “Bisa gak, Nan batalin aja? Aku gak mau hiks.. kalau nanti Nan gagal.. ”. Dia menggeleng pelan.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus menerimanya. Karena resiko menjadi istri seorang prajurit, adalah mengikhlaskan sang suami ketika merah putih telah memanggil”
“Adek tidak perlu khawatir. Kita bisa berkomunikasi seperti biasa, asal jangan video call karena bisa saja misi ini gagal. Karena kamu itu anak dari bapak Letjen Elang, bisa jadi Ali Kalora atau anak buahnya mengetahui identitas kamu. Saya tidak mau, terjadi sesuatu sama adek. Jadi, saya akan mengganti nama kamu menjadi ‘My Love ’ bagaimana? Bagus tidak? ”
Wanita itu tertawa pelan sambil memukul dadanya. “Namanya lebay banget.. ”. Andra mengulum senyum. Setidaknya, Syila kembali tertawa.
“Tidak papa, kan? Sama istri sendiri.. ”
Syila menarik kedua bibirnya ke atas. “Iya, terus aku kasih nama kontak Nan apa? ”. Dengan pelan, dia menarik hidung mancung itu ke depan.
“Gantian adek dong, masa saya juga yang kasih nama”
Wanita itu tampak berpikir. “Gimana kalau aku kasih nama kontak Nan, ‘Abang ’ ? ”. Dia menggeleng pelan.
“Kenapa harus nama itu? Tidak ada yang lain, ya? Yang lebih romantis gitu.. ”
Syila memajukan kedua bibirnya. “Ya terus apa, dong?! Aku bingung, Nan.. ”. Andra mendekatkan tubuhnya ke arah Syila, lebih tepatnya ke arah telinga.
“Bagaimana dengan ‘Letnanku’ ? Itu memiliki makna jika saya hanya milik adek.. ”
Dengan pelan, Syila memukul lengan kirinya. “Bisa gak sih, kasih nama gak usah lebay? Bukannya seneng, aku malah risih.. ”. Andra tertawa pelan.
“Sama suami juga, masa tidak mau romantis? Sebelum saya pergi lho.. ”
“Iya iya, aku kasih nama Nan ‘My Lettu’ gimana? ” tanya wanita itu dengan raut wajah gembira. Dia mengangguk. Lalu, mengacak hijab istrinya dengan pelan. “Bagus.. ”
“Nan.. ”
Dia menatap Syila dengan bingung. Salah satu alisnya terangkat. “Ya? ”
“Emmm, aku siap! ”
Keningnya berkerut menatap Syila yang tampak gugup. “Untuk? ”
“Aku--aku siap kasih hak aku sebagai seorang istri.. ”
Empers Of Heart
KAMU SEDANG MEMBACA
Empers Of Heart [END]
Teen Fiction⚠CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKSI⚠ SPIRITUAL - ROMANCE "Allah akan menjadi saksi perjuanganku meraih hatimu" ______________________ "Kenapa Nan milih gue? " "Karena cinta tidak butuh alasan, bukan? " "Tapi, gue gak cinta sama Nan" Pernikahan, merupak...