"Luna yaa, pelankan kecepatan mobil mu !!" Pekik Boyoung yang merasa nyawanya terancam karena duduk di kursi samping pengemudi
Bagaimana tidak ?? Gadis muda itu mengendarai Audi berwarna hitam pekat dengan kecepatan tinggi. Siapapun yang menumpangi mobil itu pasti merapalkan doa dalam hatinya supaya sampai dengan selamat, tak terkecuali Boyoung
"Aku tak punya cukup waktu, Eonnie" Luna menginjak pedal gas setelah mengucapkan kalimat singkat itu
"Waktu mu masih sangat panjang di dunia ini, tak perlu repot-repot mempersingkat nya Luna yaa" Tangannya sudah meremas seatbelt itu dengan amat kuat, detak jantungnya pun berpacu cepat
Biasanya jarak ini memerlukan waktu satu jam untuk sampai, tapi nyatanya Luna hanya memerlukan 25 menit untuk tiba di gedung serba putih ini. Menghela napasnya sejenak ketika ia memasuki pintu rumah sakit itu, tangannya bergetar juga menjadi dingin
"Gwaenchana, Luna yaa" Tangan mereka bertautan, Boyoung menenangkan Luna dengan senyum hangatnya ketika mata mereka bertemu
Kalian harus tau seberapa gugupnya Luna sekarang, padahal orang yang dia temui tak lain dan tak bukan adalah ayahnya sendiri. Boyoung tak pernah melepas genggaman tangannya itu, dia tau seberapa gadis muda itu merasa gugup
"Permisi, apakah ada pasien bernama Kim Soohyun yang dirawat disini ??" Tau Luna tak akan bisa berbicara banyak pada suster itu, Park Boyoung lah yang membantu Luna untuk mengurus keperluan Soohyun
"Tuan Soohyun dirawat di ruang VVIP lantai 21, Nona" Setelah mengucapkan terimakasih, kini langkah mereka tertuju pada lift yang akan membawanya ke lantai 21
Selama dalam lift itu Luna tak bisa menyembunyikan perasaannya, dia takut, juga cemas, juga khawatir, tapi ada perasaan marah. Entahlah, perasaannya bercampur aduk
Boyoung melihat gerak tubuh Luna yang tampak tak bisa tenang sejak tadi, dia mengelus punggung tangannya yang terasa dingin itu. Berusaha membuatnya menjadi lebih hangat
"Luna yaa, jangan takut. Eonnie disini, tidak akan ada hal buruk yang terjadi hmm ??" Luna menggeleng, perasaannya tak karuan sekarang
"Apa kita kembali saja ?? Biar Nona Jennie yang mengurus hal ini ??" Tanya Boyoung pada Luna, lagi-lagi Luna menggeleng
"Aku takut, Eonnie... Tapi aku sudah bilang akan mengurus keperluan Papa terlebih dulu, jadi aku harus melakukannya" Boyoung hanya mengangguk, menatap Luna penuh kebanggaan
Gadis itu berusaha menaklukkan rasa takutnya untuk memenuhi perkataannya, padahal Soohyun sudah keterlaluan memperlakukan Luna. Dia kesini bukan karena sudah memaafkan ayahnya, tapi hanya melakukan kewajiban sebagai anak
Langkah kaki mereka membawa mereka sampai di depan pintu kamar Soohyun, Luna menarik napas panjang untuk menenangkan hatinya
"Kau siap ??" Luna berhenti sejenak sebelum mengangguk ragu
"Kau yakin ??" Tak menjawab pertanyaan Boyoung lagi, tangannya bergerak mengetuk pintu kamar itu
*Tok tok tok~
Setelah mendengar perintah untuk masuk dari dalam ruangan, Luna dan Boyoung memberanikan diri untuk masuk. Awalnya Boyoung tak mau masuk, tapi ia takut Luna tak memiliki keberanian sebesar itu untuk menemui ayahnya
"Anyeonghaseyo" sapa Luna dan Boyoung pada Soohyun
Melihat kedatangan putri bungsu nya, membuat Soohyun melempar pandangan ke arah lain. Sungguh, Luna tak berani berucap apa-apa lagi pada ayahnya. Bahkan ia sendiri tidak tau apa penyebab Soohyun dilarikan ke rumah sakit ini
YOU ARE READING
Ocean
RandomApakah semuanya harus pergi seperti ombak di tepi laut ?? Tidak bisakah seseorang tinggal di sisinya ?? Ini cerita tentang dia yang berusaha untuk tampak baik-baik saja tanpa seseorang di hidupnya. Dia... sudah lelah ditinggalkan Ini cerita tentang...