part 1: awal

4 3 1
                                    

Aku berada di sebuah lorong, gelap, sunyi menamaniku sepanjang jalan seorang diri, hanya cahaya flashlight dari handpone ku yang menerangi langkahku, aku sedang mencari asal darimana bau busuk itu. Aku belum menemukannya. Semakin jauh langkahku semakin santar bau busuk itu di peciumanku. Aku menginjak sesuatu terasa lengket dan kental di sepatuku ketika melihat kebawah sinar cahaya dari handpone ku menerpa ceceran darah. bau amis darah dan bau busuk berbaur menjadi satu membuatku terasa sangat mual, ingin aku memuntahkan semua isi perutku, akupun menutup jalan pernapasanku dengan sapu tangan yang aku bawa dari rumah. Bau busuk itu terasa semakin santar di indera penciumanku, Lalu aku berjalan lebih dalam lagi hingga mata ku tak sengaja melihat sesuatu yang bergerak  di ujung tangga kusam itu, aku mendekatinya,,, "ooh tuhan apa ini?", ternyata sesuatu yg bergerak itu adalah sesosok mayat yang sudah membusuk, ternyata bau itu bersumber dari mayat ini. wajahnya hancur sperti terkoyak benda tajam sepasang matanya hanya menyisakan rongga rongga mengerikan, bukan itu yang membuatku merinding hebat, tubuhnya terbelah hingga nampak usus dan jantung beserta  isinya, usus itu lah yang ku lihat bergerak tadi, tidak hanya itu ketika flashlight ku menerpa bawah lagi,, astagaaa kaki nya terpotong menjadi bebrapa bagian. Tidak kukenali siapa dia adanya. Tapi melihat dari pakaiannya yang sudah hancur begitu rupa aku menduga kalau dia seorang perempuan. Sepertinya dia menemui ajal ditangan seorang psikopat. Siapalagi kalau bukan seorang psikopat yg bisa membunuh dengan cara sadis. Tapi mengapa dibunuh? Baru saja aku mau melangkah kearah tangga, tiba tiba ada hawa dingin ditempat ini padahal tidak ada angin sedikitpun, dari arah belakangku sayup² terdengar suara tangisan yang semakin lama semakin jelas suara tangisan itu suara seorang anak kecil.  akupun menengok kebelakang dan... Astagaaaa sesosok wjah perempuan yang tertutupi rambut panjangnya, mengenakan pakaian putih sampai lutut. Tangan kirinya penuh luka lebam sperti bekas dianiaya. Anehnya tangan kanannya itu mulus tanpa luka sedikitpun seperti tangan kirinya, namun ditangan kanan itulah dia membawa sebuah pisau hitam penuh darah. Aku tak tahu dia manusia atau setan Dia berjalan kearahku. Aku mundur beberapa langkah. Kini tangisannya berganti menjadi tertawa,  Mengapa tertawa? apakah ada yang lucu? apakah dia menertawaiku karena ketakutan setengah mati?. Sial. Mengapa bisa bisanya aku berpikiran seperti itu disaat seperti ini. Aku kehabisan langkah mundurku, kini aku terpojokkan menempel di dinding kusam seperti cicak dirumahku. Wanita aneh itu berhenti tepat 5 langkah dariku. Dan berhenti pula tawa nya. "Apa yang akan dia lakukan?" Pikirku. Tiba tiba tangan kirinya yang penuh luka lebam itu menyibakkan rambut yang menghalangi wajahnya, dan apa yang kulihat di mata nya, astagaa. "Aaaaggrrhhh" aku menjerit, jantungku hampir copot melihat penampakan yang terpampang dengan jelas ini. Aku melihat mata kirinya itu bolong mengerikan, seperti sengaja di cabut bola matanya. Ini lebih menyeramkan dibanding mayat perempuan tadi. Demi tuhan apa yang harus aku lakukan. Aku ketakutan setengah mati. " Pergi jangan ganggu aku, pergi ... Pergi" hanya itu yang menjadi perlawananku saat ini..
Anehnya dia pun menjawab " Jangan takut kaka."
Ada perasaan sedikit lega. Akupun menjawab dengan suara khas ketakutan " siapa kau? "
" Aku tadinya orang sekarang bukan. Kaka lihat  mayat wanita itu tadi ? " Aku pun mengangguk " dia ibu tiri yang jahat, aku lah yang membunuhnya dan... "
" Tolong jangan bunuh aku juga aku masih ingin hidup aku masih banyak dosa" potong ku.
" Aku tidak akan membunuhmu, tenang saja aku hanya butuh bantuanmu " ucapnya
Aku tak habis pikir kenapa hantu ini inginkan bantuanku, bantuan apa gerangan.  Terdengar dia melanjutkan ucapannya..
" dengar.. dia kubunuh karena pembalasanku 1 tahun yang lalu ketika aku masih hidup. dia menyiksaku lebih kejam dari ini. Menggantungku disebuah tali gantungan kaki keatas kepala kebawah dengan keadaan terikat aku ga bisa apa apa, lalu dia membawa sebuah gunting dia mencokel mataku sebelah kiri hingga aku merasakan kesakitan luar biasa aku bergidik ngeri disaat mataku sendiri di simpan di hadapanku . Aku saat itu merasakan mati tidak hidup pun tidak. Dia melakukannya bersama suaminya yang tak kalah kejamnya yang juga  merupakan ayah kandungku sendiri papa hanya  melihat apa saja perbuatan ibu tiriku itu dengan mulut menyeringai penuh kepuasan. Mereka pun pergi meninggakan aku, 2 hari setelah kejadian  aku masih bisa bertahan hidup sungguh keanehan yang tuhan berikan kepadaku , tapi tak jauh lebih baik mati karena aku merasa tersiksa dengan semua ini. tak henti2 nya aku berdoa, namun tak ada keajaiban pun yang bisa menolong aku Hingga aku menemui kematian dengan mengenaskan.." jelasnya

"Cukup.. aku ngantuk mendengar ceritamu. Sudah katakan saja kau mau pertolongan apa dariku" ucapku memotong karena merasa di nina bobo kan mendengar ceritanya.
    Kulihat dia mengerendeng pendek merasa ucapannya selalu terpotong " cari manusia bernama megantara, dan bunuh dia" ucapnya sambil menyeringai terlihat dari sudut bibirnya darah menetes.

" Kenapa harus aku, mengapa harus dibunuh manusia satu itu? Siapa pula dia? Apakah ada sangkut pautnya mengenai dirimu? Mengapa tidak kau saja yang membunuhnya? " Tanya ku panjang lebar.

" Karena kau sudah berani masuk ke lorong ini, dia harus mati karena sudah turut ikut menyaksikan insiden 1 tahun yang lalu ketika aku disiksa oleh yolan (ibu tirinya), dia ayah kandungku yang kejam. Aku menyuruhmu untuk membunuhnya karena kaulah orang yang tepat untuk bisa membunuhnya "
" Mengapa kau yakin aku bisa membunuhnya, aku tidak punya apa apa untuk bisa berhadapan dengan dia" ucapku

" Sudah jangan banyak omong. Ambillah pisau ini, ingat jika kau menemuinya, tebas lehernya sampai putus tenggorokannya, hanya manusia itu yang belum mati. Tuntaskan dendamku. Jika kau berhasil aku akan muncul Hahahaha selamat tinggal.  Tiba tiba ada kabut tipis yang semakin menebal menyelimuti tubuh sosok wanita itu bersamaan dengan lenyapnya tawa nya lenyap pula sosoknya di hadapanku hanya menyisakan pisau hitam di depanku.

"  Apa yang harus aku lakukan? Pikirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"  Apa yang harus aku lakukan? Pikirku. Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 berarti aku sudah 3 jam berada disini.
" Yang harus aku lakukan adalah pergi dari tempat ini, dan pulang kerumah, dan memikirkan hal ini di rumah saja.

.......

Haayy hayy para reading terhormat yang membaca cerita aku ini, jangan lupa untuk vote and comment yaahhh gays🥰

Ini cerita pertama aku lohh, jangan bilang siapa siapa yaa hihi...

Menurut kalian part ini gimana?🤩
Comment yang banyak yaahh👍

Vote and comment

     Cianjur, 23 September 2021
Salam  refrhm

TEMAN DARI DUNIA GHAIB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang