IHLY-S265

483 36 11
                                    

"Aku pernah mencintai seseorang melebihi aku mencintai diriku sendiri, aku pernah menggantungkan kebahagiaanku pada kehadirannya, dan aku tidak peduli pada siapapun yang datang agar ia tidak hilang. Namun hidup telah mengajariku, bahwa aku tidak bisa menguasai kesetiaan seseorang sekalipun aku telah melakukan segalanya. Bagaimana aku bersikap baik kepada mereka bukan berarti mereka memperlakukan aku juga. Seberapa berartinya mereka bagiku, bukan berarti aku sama berharganya dengan mereka. Ternyata dan terkadang orang yang paling aku cintai menjadi orang yang tidak bisa aku percayai. Ternyata dan terkadang orang yang aku cintai orang yang paling melukai. Kadang aku berpikir, kenapa harus mereka dan kenapa harus aku?"

Satu buah kutipan yang Gulf tulis di account twitternya, dan karna cuitannya itu banyak orang bertanya-tanya apa maksudnya, tak sedikit teman dekatnya memanggil dan berkomentar meminta penjelasan spesifik apa yang dimaksud Gulf dalam captionnya itu, namun Gulf tak menghiraukannya dan memilih untuk menutup semua account media sosialnya dan mematikan telepon untuk memastikan bahwa tidak ada lagi yang mengganggu kehidupannya mulai saat ini.

Sudah seminggu setelah kepulangannya ke apartemen bersama kedua anaknya, Gulf hanya menghabiskan waktunya didalam bermain dan merawat kedua anaknya. Sempat Win datang berkunjung namun Gulf enggan menemuinya, yang akhirnya Win berakhir pulang tanpa tau bagaimana keadaan Gulf saat ini.

Senyum yang selalu merekah kini tidak ada lagi dalam raut wajah Gulf, sering kali ia menangis dan menyendiri di dalam kamar sementara kedua anaknya pergi berbelanja dengan ibunya. Tak jarang kedua anak-anaknya merengek untuk bertemu dengan daddynya seperti sekarang ini, Ciyo yang menangis memukul-mukul paha Gulf meminta untuk bertemu Mew.

"Papaahh abang mau ketemu daddy. Abang kangen sama daddy"

Bukannya Gulf akan menjauhkan anak-anak dari Mew, hanya Gulf pikir bahwa jika Mew merindukan anaknya pasti dia akan datang mengunjunginya. Tidak harus anak-anak yang menghampirinya seolah mengemis perhatian darinya. Lagi pula Gulf pun tidak melarang jika ia berkunjung dan berniat membawa anak-anak sekalipun itu menginap dirumah neneknya. Gulf sadar sejauh apapun ia pergi anak-anak akan selalu menjadi darah dagingnya dengan Mew.

Tak pasti hubungan mereka seperti apa sekarang ini, keduanya memang sama-sama keras kepala entah itu Mew atau pun Gulf. Gulf memang pengecut dan ke kanakan-kanakan selalu saja ia lari dari masalah tanpa mau menyelesaikannya. Lagi pula Gulf bukan seseorang yang tak tau malu ketika seseorang mengusirnya dan menyuruhnya pergi mengatakan bahwa untuk apa dia tinggal. Secara tidak langsung Mew mengusirnya dan menendangnya dari sana. Seperti seseorang tengah mendorongnya kebawah jurang yang penuh dengan duri, mati atau tertusuk yang akan ia alami. Sangat di sayangkan Mew mengucapkan kata-kata itu didepan banyak orang, meskipun tidak semua mendengar percakapan mereka, tapi tetap saja rasa sakit seseorang siapa yang tau. Mungkin bagi Mew itu spele tapi bagi Gulf sangat menusuk dan hampir saja menerobos melewati ulu hatinya. 

Dan tentang perselingkuhan memang siapa juga yang akan tahan ketika seseorang yang kita cintai selalu saja melakukan kesalahan yang sama? apa tidak lelah? apa tidak cape harus menanggung rasa sesak yang sering kali terjadi. Terlebih lagi itu Gulf yang tidak pandai membalas perbuatan Mew yang telah beberapa kali mengingkari janjinya itu, sebagai balasan yang Gulf lakukan hanyalah menangis dan berlari kepelukan orangtuanya. Gulf memang terlalu mencintainya hingga ia tak mampu menyakiti Mew yang sebaliknya terlalu sering menyakitinya. Beruntung Gulf mempunyai Ciyo, Ciya di sampingnya setidaknya masih ada penyemangat untuk dia tersenyum meskipun itu dalam hal-hal kecil.

Sehabis menangis sepertinya Ciyo lelah, dalam keheningan Gulf merenguh tubuh Ciyo dan memindahkannya pada tempat tidur miliknya yang mana disana sudah ada Ciya yang memang sudah tidur sejak tadi.

Karena malam masih belum larut Gulf memilih untuk berbaring di sofa ruang tamu yang mana kini sudah Helen sedang terpaut dengan laptop didepannya.

I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang