"Heyy Prem kenapa kau hari ini sering sekali melamun?" Tanya win bingung.
"Ahh tidak aku hanya bingung saja tumben sekali senior menyebalkan itu tidak terlihat."
"Maksud mu Boun?" Tanya Win memastikan.
"Hemm.."
"Bagaimana jika kau bertanya pada ohm saja tuh dia orangnya," kata Win menunjuk ohm yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Hey ohm tumben kau sendiri dua teman mu yang lain kemana?" Kata Win mewakili pertanyaan dari Prem.
"Ahhh Bright sedang menemani Boun yang berada di rumah sakit."
"Rumah sakit!!!, Boun Kenapa memang?"
Tanya Prem reflek dengan suara meninggi."Ahh dia keracunan," ujar ohm lalu menundukan wajahnya dan duduk ikut bergabung dengan Win dan Prem.
"Keracunan?"
"Iyah keracunan makanan."
"Siapa yang meracuninya?"
"Entah lah,. Win aku ingin bertanya dengan mu apa kemarin malam kau dan Bright melihat mayat wanita?"
"Hemmm iya ohm, menurut ku apa Universitas ini tidak melakukan tindakan tersebut memang harus cepat di tindak lakukan agar tidak menjadi masalah pembunuhan lebih besar," kata Prem membuat usulan kepada Ohm.
"Pelakunya sudah di temukan," kata ohm membuat Win dan juga Prem terkejut.
"Siapa pelakunya?"tanya Win penasaran.
"Skarlas."
"Apa!? Tidak aku sangka mereka sampai melakukan tindakan seperti itu," kaget Prem sambil menutup mulutnya.
"Hemmm benar juga kau ingat tidak Prem jika mayat wanita yang kita temui itu juga tidak memiliki tanda X di tubuhnya kau pernah berkata jika kejadian mayat-mayat sebelumnya memiliki tanda X?"
"Kau benar Win tapi apa hubungannyabSkarlas dengan tanda X yahh," Bingung Prem dan di ikuti oleh win yang ikut berfikir juga namun ia pun langsung menyadari sesuatu.
"Oh iya Ohm jika boleh bertanya kau ada apa menemui kami?" Tanya Win ingin tahu.
"Ahhh aku ingin bertanya apa kah nanti malam kau sibuk?" Tanya ohm Kepada Win dan Prem.
"Tidak..."
"Aku sibuk Kenapa?," Jawab Win dengan cepat memotong pembicaraan Prem.
"Ishh.. Win!!" Kesal Prem namun hanya di sambut cuek oleh Win sedangkan ohm yang berada di tempatnya merasa tidak di terima lagi oleh Win karena merasa agak aneh ohm pun berniat ingin pergi.
"Ehhh Prem, Win aku pamit dulu yahh..."
Pamit ohm dan ohm pun pergi meninggalkan kantin tersebut dengan kebingungan harus berbicara apa Kepada Bright karena di sudah gagal membuat Win datang ketempatnya pada malam hari ini.
Saat ini Prem sedang berada di kamar Win sendirian karena Win sekarang sedang pergi untuk membeli cemilan
Atau makanan ringan, sambil menunggu Prem memainkan game yang berada di ponselnya,entah apa yang membuat Win sangat lama sekali padahal jarak penjual makanan tidak terlalu jauh apakah dia mencari makanan di tempat lain.Karena sudah terlalu lama Prem memainkan ponselnya Win pun belum datang juga karena bosan Prem meletakkan ponselnya lalu beranjak dari kasur Win menuju balkon kamar Win,
Disana ia sedang memandang langit senja menikmati sejuknya angin menerpa pipinya."Hahh....segar sekali di sebelah sini," katanya entah pada siapa.
Langit sore yang berwana Oren bercampur kuning yang memanjakan mata bersama pukul 14.58 ,sampai di mana yang tadinya Prem merasa sangat bahagia menjadi termenung entah setan apa yang membuat dia tiba-tiba terdiam memikirkan apa yang di katakan oleh ohm jika Boun Sekarang berada di rumah sakit.
"Ahhh sial kenapa dengan pikiran ku ini."
Karena sudah tidak mood lagi untuk menatap pemandangan di langit Prem pun kembali masuk kedalam kamar dan pas dari situlah kebetulan Win pun sudah pulang dari luar membawa dua kantong berwarna putih yang berbau makanan lezat.
"Hemmm wangi sekali...."
Kata Prem lalu mendekat ke arah Win membantunya membawa barang bawaannya lalu setelah menyerahkan makanannya Win pun pergi ke arah lemari untuk mengambil sebuah piring dan mangkuk putih beserta minuman botol yang berada di dalam kulkas dan Win pun meletakkanya di atas meja tersebut bersama makanan yang sudah Prem keluarkan dari kantongnya.
Namun Prem merasa aneh pada Win saat ia melihat ada sebuah cakaran yang berada di bagian dekat pergelangan tangannya yang sepertinya itu cakaran baru.
"Ehh Win pergelangan tangan mu Kenapa?" Tanya Prem ingin tahu.
"Ahh ini tadi aku melihat ohm dengan seseorang entah siapa mereka sedang berkelahi aku ingin memisahkan mereka tapi tidak sengaja aku terkena cakaran dari salah satunya," jawab Win apa adanya.
"Ouhhh lain kali kau harus hati-hati Win, sana bersihkan luka mu terlebih dahulu,"
Saran Prem menyuruh Win untuk membersihkan lukanya dan di turutilah oleh Win sambil menunggu Win membersihkan lukanya Prem menata alat makananya agar rapi."Ahhhh sepertinya ada yang kurang......oh iya sendoknya."
Prem pun pergi menuju lemari Win dan membuka laci Win namun setelah membukanya tiba-tiba ada suara ketukan pintu.
Tok
Tok
Tok
"Iyahh sebentar..." Teriak Prem lalu berjalan ke arah pintu tersebut dan membukanya.
"Ada ap..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Magic Gallery
FantasiWin metawin yang seharusnya melanjutkan pendidikan nya kejenjang lebih tinggi justru harus berhenti karena faktor ekonomi dan keadaan Nenenya yang sedang sakit-sakitan dan harus mencari kebutuhan hidupnya hanya untuk makanan sehari-harinya Dan entah...