8.

1K 157 51
                                    


Happy end atau sad end?

1 minggu kemudian.

(name) dan Yu sekarang sedang belajar di ruangan Izumi.
Yu mengajarkan (name) menulis, mengeja, dlk.

"R"-Yu.

"er"-(name).

"E"-Yu.

"E"-(Name).

"I"-Yu.

"i"-(name)

"Jadi?"

"Ere-i"

Dungg!

"IBU AKU GAMU NGAJARIN DIA LAGI! DIA SANGAT SULIT UNTUK DI AJARI. IBU!" Teriak Yu prustasi, karena seminggu penuh ia di kasih tugas oleh Izumi untuk mengajarkan (name).

"Dulu juga kau sama seperti (name) sayang" balas Izumi seraya terkekeh.

"Iya, tapi aku bisa hanya sampai 3 hari! Lah dia sampai seminggu ga apal-apal!" pekik Yu sambil mengacak-acak rambutnya.

"REI"

"Eh"

"Gini bukan tulisannya?" tanya (name) seraya memperlihatkan tulisannya di buku pada Yu dan juga Izumi.

"Gini bukan tulisannya?" tanya (name) seraya memperlihatkan tulisannya di buku pada Yu dan juga Izumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm,.... Tulisan apa itu?" bingung Yu.

"Ini yah 'REI'," ucap (name) dengan wajah polos.

"Hmm"

"Kau ini emang beneran tolol atau beneran pinter sih!?" pekik (name).

"Kau itu yang tolol, lagian itu tulisan apa!? Itu bukan tulisan jepang!" pekik Yu.

"Yah gatau kok nanya sama (name)! Ini sih tulisan apa!?" sambung (name) sambil mengempotkan bibirnya.






















Doeng!!

"Nah gini nih kalo ngomong sama Wibu nolep! Pasti ga pernah nyambung. Pasti otaknya di dengkul!" ucap Yu tertekan.

.....

.....

"Otak itu apa?" tanya (name) dengan polosnya.

"Lailahailallah, sudah ah ga kuat aku balesnya!" pekik Yu.

"Nih otakmu tuh di dengkul bukan di kepala!" Ucap Yu tertekan sambil mempraktekannya dengan tertekan.

"Aku tanya Otak itu apa!?" bentak (name).

"Otak itu,.... Yah Otak!" sambung Yu.

"Huu bodoh! katanya pinter tapi gatau Otak!"

"Berisik!"

Izumi hanya terkekeh melihat tingkah laku dari putra putrinya itu.

Hmm susah amat dah bikin scen lucu😌

Ceklek.....

"Hmm?,...... 'REI'. itu tulisan Yunani"

"Hah!?"

"Ayah/Izana" ucap Izumi dan Yu bersamaan.

(name) segera berdiri dan menghampiri Izumi dengan wajah ketakutan.

•••••???

"Kenapa ini?" ucap Izumi bingung.

"Dia bu! Dia membunuh Nenek dan membiarkan mayat Nenek di tumpukan puing-puing rumah!" adu Yu.

"Hah! Izana!? Kenapa?"

Jtakk!!

Izana menjedotkan kepalanya ke kepala Yu, membuat Yu meringis kesakitan. "Itaaa!" ringis Yu.

"Diamlah!"

"Sakit tahu!" bentak Yu.

Izana mendekat ke Izumi. "Bagaimana kabarmu?" tanya Izana.

"Baik" balas Izumi.

Lalu Izana melihat (name) sekarang berada di belakang Yu.
Ia menarik tangan (name) kasar.

"Kau ini kenapa!" pekik Izana.

"Lepaskan aku!" ronta (name) dan memukul-mukul Izana.

"Lepaskan adikku!" teriak Yu sembari menarik tangan (name).

"Adik?" bingung Izana.

"Harusnya (name) lah yang memanggilmu adik" ucap Izana.

"Hah?"

"(name) lebih tua darimu" ucap Izana.

"Bohong harusnya laki-laki menjadi kakak dan perempuan jadi adik!" bentak Yu seraya memeluk (name) dan (name) hanya memasang muka polos.

"Tololnya nularkan! Harusnya aku memasukkannya setengah ini malah semua. Sekarang sifat bodohku menular padamu" sambung Izana. Seraya duduk di dekat Izumi.

"Hah, memasukkannya semua? Apa itu?" tanya Yu yang bingung.

Yu melihat Izumi. Dan Izumi pipinya merah padam karena perkataan Izana.

"Apa yang kau katakan bodoh!" gumam Izumi yang didengar oleh Izana.

***

Oke serius.

"Jadi begini,.... Aku terpaksa" ucap Izana yang mulai serius.

"Terpaksa apa?"

"Ini tentang ibumu Rei" sambung Izana.

"ibuku namanya Izumi bukan Rei" balas Yu.

Izana menghela nafas kasar lalu memijit pelipisnya. "Iya, maksudku ibunya (name)"

"Ibuku?"

"Ya, aku..... Aku mematahkan tulang kaki ibumu, aku selalu memukulinya, aku selalu mengurungnya di ruang bawah tanah. dan tidak membantu persalinanya, aku membiarkannya melahirkan (name) seorang diri di gudang"

"Itu semua terpaksa,.... Aku terpaksa melakukannya"

Izana bangun dari duduknya lalu berjalan menuju sofa.

"Tapi setiap aku melakukan kekerasan fisik pada Rei, dia sama sekali tidak marah!" geram Izana seraya menendang meja didepan Sofa itu.

"dia juga bukan manusia! Melainkan Iblis. Rei lahir di rahim seorang ibu manusia dan ayahnya iblis, ibu Rei meninggal saat melahirkan Rei. Ibuku yang mengetahuinya ia langsung mengambil bayi Rei dan mengurungnya di tempat yang sudah di segel"

"Ayah Rei yang merupakan iblis bawahan dari ibuku dia tidak mengakui kalo Rei adalah anaknya"

"Kenapa ibuku mengurung Rei? Itu karena Rei iblis kuat dan bisa memberikannya lebih banyak harta makanya ia mengurung Rei"

"Ayah Rei yang merupakan iblis memberitahu kalo ingin memiliki banyak Harta ia harus mencari tumbal, dan adikkulah yang kena yaitu Manjiro. Namun itu segera aku gagalkan saat usiaku 4 tahun dan pada saat itu Manjiro baru lahir"

"Lalu sebulan kemudian aku meminta sesuatu pada ayahku, aku ingin belajar di luar negeri dan langsung disetujui oleh ayahku. Saat umurku menginjak 18 tahun. aku kembali ke jepang dan mendengar kabar bahwa ayahku dan kakaku telah meninggal dunia 10 tahun yang lalu, dan mereka memberitahuku ketika aku baru pulang"

TBC¦

Ayah|KurokawaIzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang