'11

1.7K 232 66
                                    


Vote before you read!

⊙︿⊙⊙︿⊙⊙︿⊙

[17+]

Rapat dadakan dimulai, padahal waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi. Tetapi Jimin tidak ingin mengulud waktu kembali, hingga mengumpulkan beberapa orang yang terlibat untuk ikut dalam obrolan. Masih tentang pernyataan, Saudara kembar Jung Daena.

Dokter Joon, Jaksa Seokjin, Kim Taehyung, Naeun, maupun Laura sendiri. Mereka bersatu ditempat yang sama, kediaman Jimin. Jira tidak keberatan, selagi anak-anak nya masih dalam perlindungan nya. Jino dan Jina, Sekolah Online untuk sementara waktu. Mereka hanya belajar dirumah, sampai beberapa hari. Begitu juga Haru, mereka bertiga sudah seperti paket keluarga yang tidak bisa di pisahkan.

Selagi para orang dewasa mengobrol dengan kepentingan nya. Jino, Jina, dan Haru juga belajar bersama. Untung nya mereka setuju, Hanya untuk sementara. Jimin juga memastikan, Sekolah dirumah ini tidak lebih dari sebulan. Sampai keadaan benar-benar baik-baik saja.

"Jadi, Laura.. Dari mana kau dapatkan informasi tentang Jung Daera ini?. Padahal, yang kulihat, kau terlalu sibuk dengan urusan kantor mu." Dokter Joon memulai perbincangan, pria berlesung manis itu langsung menarik tema penting. Tanpa basa basi, dan lurus pada pembahasan inti.

Karena dia juga terkejut, begitu juga Jaksa Seokjin saat pertama kali dengar kabar tersebut dari mulut Jimin.

Semua terdiam, membiarkan dengan tenang sampai Laura menjawab. Suasana masih dapat terkendali, semoga seterusnya akan seperti ini, "Sebelumnya, Aku menguntit kalian semua. Terutama, Dokter Joon.. dan juga Jaksa Seokjin. Ini bukan perintah Tuan Jimin, benar-benar keinginan ku sendiri."

"Kau mau ku jelaskan tentang pasal Penguntit dalam dunia Kejaksaan, Laura-ssi?." Jaksa Seokjin berbicara, nadanya masih terdengar lelucon—hingga membuat Taehyung terkekeh sejenak.

"Tenanglah, Kita dengarkan terlebih dahulu."

"Kalian mencari asal usul kematian Jung Daena. Aku juga menargetkan hal yang sama, tetapi secara diam-diam. Karena sebagian dari kalian juga masih belum mempercayai ku, Bukan?. Jadi, Aku mendahului kalian saat mencari data terakhir riwayat kematian Jung Daena. Dengan bantuan tenaga medis profesional, serta Detektif Amerika kepercayaan ku. Aku mencoba menelusuri itu, dari sidik jari terakhir, juga data data terakhir saat otopsi."

Laura menarik nafasnya panjang, mengeluarkan beberapa kertas putih dari Koper kecilnya—lalu diletakan tepat atas Meja. Berupaya memberikan bukti, dan kejelasan fakta, "Setelah terkumpul, aku menghubungi salah satu profesor kenalan Ayahku yang telah menciptakan alat pendeteksi identitas seseorang dan memiliki 98,9% ketepatan setelah diuji lalu diakui dunia. Itu menunjukkan, bahwa mayat tersebut benar Jung Daena. Dan keanehan terjadi, Ada data diri lain yang muncul. Sama persis seperti Daena namun juga memiliki perbedaan. Dia, Jung Daera. Mereka terlahir bersama, Namun tidak hidup bersama."

"Maksudmu, Mereka dipisahkan sedari kecil?." Naeun bertanya, sesuatu mulai menjanggal disini.

"Selama aku mengenalnya, Tidak pernah sekalipun, melihat keberadaan mereka bersama. Jung Daena, dikenal sebagai anak tunggal sedari dulu." sahut Jira dengan argumen nya.

"Dua pilihan. Daera menyembunyikan diri, atau sengaja disembunyikan karena suatu alasan." Jimin mulai menyahuti. Fikirannya mulai banyak mencuak pertanyaan. Obrolan kali ini benar-benar menguras fikiran.

"Bagaimana dengan orang tuanya?."

"Jung Beom Seok?, Kau ingat, Jim?. Dia adalah Target tantangan mu dengan Mr. D. Kau bahkan hampir mati karena kegagalan ini.." Seru Kim Taehyung seakan menarik kembali kenangan lama.

Hiraeth • Pjm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang