"Arlaaan kamu nanti langsung pulang atau mau jalan-jalan dulu?" Jaemin berjalan santai kearah sahabat nya yang sedang merapikan perlengkapan sekolahnya.
"Kayaknya mah mau jalan-jalan dulu nan, mau bareng?" Haechan bertanya kepada jaemin sambil memegang botol aqu* yang ia beli di kantin tadi saat istirahat.
"Ayo atuh lah. Si rendra sama raden ajak weh, kalo gadiajak malah pada pundung nanti"
"Sip" Haechan menunjukan tanda 'oke' kepada jaemin.
"Punten akang, saya dengar bahwa akang dan arlan pengen jalan-jalan?" Tanya Jeno yang muncul tiba-tiba entah darimana "betul apa betul?"
"Raden" haechan memanggil nama Jeno dengan nada yang sedikit di keraskan.
"Eh iya maaf lan lupa, hehe peace" ucap Jeno sambil menunjukan tanda 'peace' ditangannya.
"Jadi ieu teh bener pengen jalan-jalan?"
Jaemin dan Haechan hanya mengangguk saja menjawab pertanyaan Jeno.
---
Suasana bandung di sore hari ini terlihat sangat indah, apalagi dengan angin sejuk yang menerpa wajah manis haechan.
Keempat sahabat itu memutuskan untuk jalan-jalan berkeliling bandung, sekalian mencari tempat makan/cafe yang suasana nya bagus saat malam hari.
Masih dengan seragam sekolah, mereka terus berkeliling bandung mencari udara segar. Mereka menaiki dua motor berbeda, Haechan dengan Renjun sedangkan Jaemin bersama Jeno.
"Ren, itu ada cafe kayaknya bagus" Haechan menunjuk kearah tempat cafe yang terlihat ramai.
Tempat tersebut ramai dengan orang-orang yang sepertinya ingin belajar sambil memakan beberapa cemilan, atau mungkin orang-orang yang hanya ingin bersantai di cafe.
"Oh iya lan, bagus tuh tempatnya. Kita tunggu aja dulu disini, mau nge wa si raden" Renjun mengeluarkan handphone nya dari saku jaket yang sedang ia kenakan.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Jeno dan Jaemin sampai juga.
"Naha meni lama-lama pisan kalian teh?"
(Kenapa lama-lama banget sih kalian teh?)"Tuh si raden, ngeliat mang cilok langsung minta berhenti dulu" Jaemin menunjuk kearah jeno yang sedang asyik menikmati pemandangan bandung.
Jeno menatap horror kearah Jaemin dan membulatkan matanya kemudian berkata "Si nandar mah suka fitnah, jangan percaya lan"
"Udah-udah sekarang mah kita masuk dulu, laper" Renjun berucap sambil menepuk-nepuk perutnya pelan.
Ketiga temannya hanya mengangguk setuju menjawab ajakan Renjun.
---
Sesampainya mereka di dalam cafe, mereka mencari tempat duduk yang pas untuk bersantai-santai. Cafe tersebut ramai sekali, banyak orang-orang yang antri untuk memesan.
Karena tempat tersebut ramai mereka memutuskan untuk melakukan 'gunting-kertas-batu' untuk memilih siapa yang akan mengantri memesan.
"Gunting, kertas, batu!" Ucap mereka kompak, suara mereka lumayan besar dan mungkin mengganggu pelanggan lain. Tapi ya namanya juga anak muda, pasti ada saja kan kelakuannya?
Renjun dan Jeno memilih batu, sedangkan Haechan memilih kertas, dan jaemin gunting. Yang kedua kalinya renjun memilih gunting, Jaemin, Jeno dan Haechan kertas.
Hanya tersisa tiga, yaitu Jaemin, Haechan dan Jeno.
Lagi-lagi Jeno dan Haechan kalah, mereka berdua sama-sama memilih batu, sedangkan Jaemin mengeluarkan kertas.
Jeno dan Haechan yang tersisa, ayo tebak siapa yang menang?
"HAHAHAHAHA AKU MENANG!! SOK RADEN SEKARANG MESEN" Sorak Haechan bahagia setelah ia memenangkan permainan tersebut.
Jeno hanya menatap malas haechan setelah ia berkata seperti itu.
"Yaudah cepet atuh, mau mesen apa?" Muka jeno sekarang terlihat sangat murung, dan kesal. Padahal memesan makanan bukanlah hal yang terlalu sulit bukan?
Mulai dari renjun hingga jeno sendiri menyebutkan pesanan yang diinginkan.
---
"Lan alan" panggil jaemin kepada haechan yang sedang asyik mengunyah makanannya.
Haechan menelan pelan makannya baru ia menjawab "Apasih nan?" tanya nya dengan nada yang aga kesal.
"Minta kentangnya dongg, hehee" jaemin mengalurkan tangannya yang siap mengambil kentang yang berada di depan haechan.
"Eitts" haechan mengahalangi tangan jaemin yang sudah hampir mengambil kentang yang ia pesan "dikit aja"
"Yaelah lan, kalo banyak mah nanti aku nya yang udah di geplak duluan" jaemin menunjukan ekspresinya yang terlihat seperti— memelas?
Haechan memutarkan bola matanya malas kemudia memindahkan tangan yang ia pakai untuk menahan jaemin tadi, ia kembali sibuk dengan hal yang ia lakukan sebelumnya.
Menjelang malam mereka semua kembali— kerumah masing-masing tentunya.----
Haloo, welcome back all!! Akhirnya setelah sekian lama hiat aku kembali dengan chapter 3. Chapter ini emang pendek, bcs aku bingung lanjutannya hehee.
Remember! Cerita ini hanyalah fiksi dan karangan, jadi tolong jangan di bawa ke real life ya. And also this is renjun as dominant & haechan as sub, jangan salpak loh yaa. See youu!
-Thank you very much
-Bogor January 6 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
l o v e r s
Romance-> RENHYUCK<- Warning! Missgendering, bxb content kisah Harlan & Rendra di kota yang indah bernama Bandung. "pemandangan bandung emang paling indah deh, apalagi liatnya bareng orang yang indah." "alay ren." -sundwei