Bagian Dua Puluh

6.5K 1K 260
                                    

Hai guys, nice to meet you again. Thanks a lot for your vote and comment on last part. Sorry for late update.

Ada yang masih nunggu cerita ini? Berapa lama kalian nunggu?






Happy Reading! 🌮🌮🌮🌮








Another World: Another Antagonist Figure
Bagian Dua Puluh – Tetap di Bawah Main Character














“Lo punya saran?” Tanya Syakira menatap mata berembun Gita.

Gita menggigit bibirnya hingga nyaris berdarah dengan tangan mengepal erat. Rasanya sulit menahan diri untuk tidak menerjang cewek arogan yang sekarang tersenyum meremehkan ke arahnya. Syakira, Gita yakin bahwa cewek itu yang menghancurkan rencananya. Lagipula tidak ada yang dapat masuk ke kamar kecuali dengan kartu akses.

“Gue tanya, lo ada saran nggak?” Tanya Syakira lagi dengan nada jengah karena tidak mendapat jawaban apapun dari Gita.

“Lo bisu?”

Aera yang merasakan kerisauan Gita tak kuasa menahan diri, secara tidak langsung Gita terpojok karenanya. Semua rencana ini untuk Aera. Aera maju selangkah setelah mengusap pipinya yang basah. Tindakan yang Aera ambil selanjutnya mengejutkan semua orang. Cewek itu bersimpuh dengan kepala menunduk dan tangan di depan dada.

Rinai berdecih melihat apa yang tengah Aera lakukan, berlagak seperti korban? Respon yang sama juga Syakira tunjukkan. Cewek itu melipat lengannya dengan kepala menggeleng pelan. Drama apalagi yang akan diperankan oleh si protagonis?

“Ngapain lo?” tanya Karrel dengan nada datar, Syakira mengangkat kedua bahunya, sepertinya Karrel juga mulai muak dengan tingkah adik tiri Rinai.

“A…Aku mewakili Gita minta maaf kalau kami menyinggung kak Syakira.” Ucap Aera tulus dengan sesenggukan.

Really? Wakil? Emang ini acara apa sampai ada ketua sama wakil.” Ujar Syakira telak.

Ucapan yang Syakira ucapkan mengundang beraneka ragam tatapan, bukan hal yang baik. Tentu saja. Apa yang diharapkan dari respon orang lain terhadap figuran?

Syakira memutar bola matanya, kemudian berujar, “Jangan natap gue kayak gitu.”

Syakira mendekati Aera yang masih bersimpuh di tempatnya, tepat di belakangnya ada Gita yang menatap Aera tidak percaya. Menurutnya Aera terlalu baik. Gita bahkan tidak sadar bahwa yang Aera lakukan hanya sekedar menarik simpati. Syakira menarik rambut hitam Aera dan membuat protagonist main character itu mendongak, menatapnya.

“Lo nggak bisa terus-terusan narik simpati orang dengan cara kayak gini, lain kali pake cara yang elegan.” Bisik Syakira tepat di telinga Aera yang menggigit pipi dalamnya.

Syakira menegakkan kembali badannya setelah melepas rambut Aera dari tangannya, kemudian menepuk tangannya beberapa kali seolah ada debu yang menempel di sana. Bukan debu, menurut Syakira ini lebih buruk dari kuman. Dia harus mencuci tangannya dengan sabun antiseptic milik Karrel yang selalu cowok itu bawa.

Okay, karena ada yang minta maaf secara khusus dan tulus, gue nggak akan bawa masalah ini ke jalur hukum.” Ucap Syakira tanpa sadar membuat Gita menghela napasnya lega.

“Ini terakhir kali ada orang lain ikut campur sama urusan gue.” Ucapan Syakira tidak hanya ditunjukkan kepada Aera, tetapi juga pada cowok jangkung yang hanya diam mengamati dari tempatnya berdiri.

Syakira berjalan keluar dari kamar, membelah kerumunan yang ada di sana. Sebelum benar-benar keluar, cewek itu menghentikan langkahnya.

“Gue hampir lupa, gue emang nggak akan bawa masalah ini ke jalur hukum. Nggak tahu kalau keluarga gue.”














Another World: Another Antagonist FigureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang